Pemeriksaan karakterisasi simplisia meliputi makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut
dalam asam, penetapan kadar sari larut dalam etanol, dan penetapan kadar sari larut dalam air Ditjen POM, 1995; WHO, 1992.
3.3.1 Makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan terhadap simplisia kulit pisang kepok meliputi bentuk, ukuran, dan ketebalan, yang dapat dilihat pada Lampiran 2,
halaman 52.
3.3.2 Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik terhadap serbuk simplisia dilakukan dengan cara menaburkan serbuk simplisia di atas kaca objek yang telah diteteskan dengan
larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup kemudian dilihat dibawah mikroskop. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 54.
3.3.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan menurut metode Azeotropi destilasi toluen. Alat terdiri dari labu alas bulat 500 ml, pendingin, tabung penyambung dan tabung
penerima 5 ml berskala 0,05 ml, alat penampung dan pemanas listrik. Cara kerja:
Dimasukkan 200 mltoluen dan 2 ml air suling ke dalam labu alas bulat, lalu didestilasi selama 2 jam. Setelah itu, toluen dibiarkan mendingin selama 30 menit,
dan dibaca volume air pada tabung penerima dengan ketelitian 0,05 ml volume I. Kemudian ke dalam labu alas bulat tersebut dimasukkan 5 g serbuk
simplisia yang telah ditimbang seksama, labu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes tiap
detik sampai sebagian besar air terdestilasi, kemudian kecepatan tetesan dinaikkan
Universitas Sumatera Utara
hingga 4 tetes tiap detik. Setelah 2 jam didestilasi semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen yang telah dijenuhkan. Destilasi
dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin pada suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan
ketelitian 0,05 ml volume II. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air
dihitung dalam persen WHO, 1992; Ditjen POM, 1995. Hasil penetapan kadar air serbuk simplisia dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 55.
3.3.4 Penetapan kadar sari larut dalam air
Sebanyak 5g serbuk simplisia, dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air- kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling sampai 1 l dalam labu bersumbat
sambil dikocok sesekali selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam, lalu disaring. Sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan sampai kering dalam
cawan penguap yang berdasar rata yang telah ditara dan sisa dipanaskan pada suhu 105
o
3.3.5 Penetapan kadar sari larut dalam etanol