mikroorganisme, atau dengan melapisi atau melindungi mukosa intestinal. Obat-obat ini kurang efektif dibandingkan dengan obat-obat antimotilitas
dan dapat mengganggu absorpsi obat lain Mycek, 2001. d.
Adstringensia Obat yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak tanin dan
tannalbumin, garam-garam bismuth dan aluminium Tan dan Kirana, 2007.
3. Spasmolitika
Merupakan zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang sering kali mengakibatkan nyeri perut pada diare, antara lain papaverin Tan dan
Kirana, 2007. 4.
Suplemen Zinc Zn Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh. Zinc
dapat menghambat enzim INOS Inducible Nitric Oxide Synthase, dimana ekskresi enzim ini meningkat selama diare dan mengakibatkan hipersekresi
epitel usus. Zinc juga berperan dalam epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan morfologi dan fungsi selama kejadian
diare.Pemberian Zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi
volume tinja, serta menurunkan kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya Black, et al., 2003.
2.5 Oleum Ricini
Universitas Sumatera Utara
Oleum ricini atau castor oil atau minyak jarak, berasal dari Ricinus comunis, suatu trigliserida ricinoleat dan asam lemak tidak jenuh. Di dalam usus halus
minyak lemak terhidrolisis oleh enzim lipase menjadi gliserin dan asam risinoleat. Asam risinoleat ini lah yang merupakan bahan aktif sebagai pencahar. Minyak
jarak juga sebagai emolien. Sebagai pencahar, obat ini tidak banyak digunakan lagi karena banyak obat yang lebih aman. Minyak jarak menyebabkan kolik,
dehidrasi yang disertai gangguan elektrolit. Obat ini merupakan bahan penginduksi diare secara eksperimental pada hewan percobaan Tan dan Kirana,
2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Penelitian ini meliputi pengumpulan bahan tumbuhan, identifikasi bahan tumbuhan, pengolahan
bahan tumbuhan, karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak, karakterisasi ekstrak, penyiapan hewan percobaan, dan pengujian efek antidiare dengan metode transit
intestinal pada hewan percobaan. Data hasil penelitian dianalisis secara ANOVA analisis variansi dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Duncan menggunakan
program SPSS Statistikal product and service solution versi 17.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas laboratorium, alat maserasi, blender Panasonic, freeze dryer Edward, rotary
evaporator Buchi, oven listrik Fischer scientific, mikroskop Olimpus, kandang tikus, lemari pengering, neraca kasar Ohaus, neraca listrik Chyo JP2-
600, neraca hewan Presica Geniweigher GW-1500, oral sonde, seperangkat alat destilasi, stopwatch, spuit 1 ml, spuit 3 ml Terumo, seperangkat alat bedah
hewan, meja bedah.
3.1.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan tumbuhan dan bahan kimia. Bahan tumbuhan yang digunakan adalah kulit pisang kepok
yang sudah tua tetapi belum matang. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian kecuali dinyatakan lain adalah berkualitas pro analisis, kloralhidrat,
Universitas Sumatera Utara