20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pondok Modern Selamat Kendal dan SMA Negeri 2 Kendal pada semester genap tahun ajaran 2013 2014.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian meliputi subyek dalam rangka validasi, uji coba, evaluasi dan keterterapan produk. Validasi produk oleh validator produk ahli di bidang
media dan materi struktur jaringan tumbuhan. Subyek uji coba produk adalah siswa yang akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok skala terbatas dan
kelompok skala luas. Kelompok skala terbatas adalah 1 kelas siswa yang terdiri atas 35 siswa kelas XI IPA 3 di SMA Pondok Modern Selamat Kendal dan
kelompok skala luas adalah 3 kelas yang terdiri dari 37 siswa kelas XI IPA 1, 36 siswa kelas XI IPA 2, dan 36 siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kendal. Guru
SMA Pondok Modern Selamat Kendal dan SMA Negeri 2 Kendal menjadi subyek dalam evaluasi dan keterterapan produk melalui tanggapan setelah diterapkannya
media “woody puzzle”.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan desain RD yaitu yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu, dan menguji
kefektifan produk tersebut Sugiyono 2010. Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat seperti pada Gambar 8.
Gambar 5. Langkah-langkah metode Research and Development. Sugiyono 2010
Langkah-Langkah Pengembangan Produk
Penelitian pengembangan media pembelajaran “woody puzzle” akan
melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1.
Analisis dan pengumpulan data Dalam tahap ini, dilakukan penentuan sekolah yang digunakan untuk
penelitian yaitu SMA Negeri 2 Kendal. Kemudian melalui observasi dan survey lapangan, dilakukan pengumpulan data mengenai karakteristik dan kebutuhan
siswa akan media pembelajaran ini, kemudian keadaan lingkungan sekolah termasuk potensi yang ada serta mencari data tentang proses pembelajaran yang
terjadi di kelas. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, didapatkan informasi bahwa motivasi siswa rendah untuk belajar Biologi materi Struktur
Jaringan Tumbuhan karena kurang efektifnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga siswa tidak memperhatikan pelajaran di kelas dan
ramai sendiri. Berdasarkan alasan tersebut, akan dikembangkan media pembelajaran
“woody puzzle” agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga meningkatkan pula aktivitas dan hasil belajarnya.
2. Perencanaan dan desain produk
Pada tahap perencanaan dan desain produk, ada beberapa hal yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
Analisis dan pengumpulan
data Perencanaan
dan desain produk
Validasi produk oleh
ahli media dan materi
Uji coba produk pada
kelompok skala terbatas
Merevisi hasil uji
coba produk Uji coba
produk pada kelompok
skala luas Penyempurnaan
produk akhir Produk
akhir
a. Merencanakan pengembangan media pembelajaran
“woody puzzle” Tahap awal ini dimulai dengan menyusun perangkat pembelajaran meliputi
silabus, RPP, LKS, angket yang berisi tanggapan ahli media dan materi, guru, dan siswa, serta alat instrumen tes untuk siswa.
b. Mendesain produk serta strategi penyampaian isi materi pembelajaran
Pada dasarnya media pembelajaran berupa “woody puzzle” ini
memanfaatkan bahan yang berasal dari limbah triplek dari industri triplek. Kemudian setelah itu dibentuk dengan dipotong potong dan disambungkan bagian
satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu gambar dan dapat dibongkar pasang. Permukaan kayu tersebut kemudian digambar struktur jaringan tumbuhan
yaitu daun, batang monokotil dan dikotil serta akar monokotil dan dikotil. Penyampaian isi materi pembelajaran menggunakan
“woody puzzle” ini dilakukan dengan cara diskusi kelompok kecil dan presentasi sehingga siswa
yang aktif dalam pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator. Keunggulan dari media pembelajaran ini adalah dapat digunakan untuk siswa yang mempunyai
karakter aktif sehingga dapat mengarahkan mereka untuk fokus belajar di dalam kelas serta meningkatkan dan mengefektifkan pembelajaran di kelas.
3. Validasi produk oleh ahli
Pada tahap ini, media yang sudah selesai dibuat untuk tahap awal diserahkan kepada ahli media dan materi untuk dikoreksi. Setelah itu direvisi
kekurangannya dan memperbaikinya berdasarkan evaluasi dari ahli. Validasi dilakukan oleh ahli media dan materi. Validasi dilakukan dengan pengisian angket
penilaian sesuai pedoman yang ditentukan. 4.
Uji coba produk skala terbatas Pengembangan media pembelajaran berupa
“woody puzzle” diujikan pada kelas terbatas yaitu menggunakan 35 siswa kelas XI IPA Pondok Modern Selamat
Kendal yang diambil secara acak. Produk telah direvisi dan divalidasi kemudian diuji cobakan pada siswa dengan jumlah yang terbatas. Uji coba pada kelompok
skala terbatas bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa dan guru tentang media ini baik dari segi tampilan maupun dari segi ketersampaian isi
materi. Tanggapan siswa diperoleh dengan metode angket yang dibagikan kepada
35 orang siswa yang dipilih secara acak. Sedangkan tanggapan guru diperoleh dengan metode angket.
5. Revisi tahap I
Pada tahap ini dilakukan revisi berdasarkan tanggapan siswa, guru dan pakar media pada produk yang telah diuji cobakan pada skala terbatas agar dalam
uji coba selanjutnya dihasilkan produk yang lebih sempurna. 6.
Uji Coba skala luas Uji coba yang kedua ini menggunakan populasi siswa yang lebih banyak
yaitu 3 kelas yang terdiri dari siswa kelas XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kendal. Desain penelitian dalam pengujian produk skala luas
menggunakan metode pre-experiment dengan pre-test and post-test group design untuk mengetahui hasil belajar siswa. Desain tersebut digambarkan seperti
Gambar 9 berikut ini.
Gambar 6. Rancangan pre-test and post-test group design Arikunto 2010 7.
Penyempurnaan produk Pada tahap ini, penyempurnaan produk dilakukan dengan merevisi produk
berdasarkan kekurangan yang didapat pada saat uji coba dan dianalisis sehingga produk yang dihasilkan lebih baik.
8. Produk akhir
Produk dapat dikatakan sempurna apabila sudah melalui berbagai proses, yakni sudah direvisi dan divalidasi oleh ahli dan juga sudah diuji cobakan kepada
publik serta kriteria yang akan dicapai sudah terpenuhi maka produk dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai media belajar tambahan.
O
1
X O
2
X : Treatmentperlakuan O
1
: Hasil observasi sebelum treatment perlakuan
O
2
: Hasil observasi sesudah treatmentperlakuan
D. Metode Pengumpulan Data