media pembelajaran dapat digunakan guru untuk mengefektifkan pembelajaran di kelas dan untuk menggantikan guru melalui sistem media pembelajaran.
Menurut Handhika 2012, media pembelajaran memiliki manfaat khusus yang dapat kita jadikan pertimbangan sebagai subjek penelitian, antara lain: 1
Dapat menyeragamkan penyampaian materi, 2 Proses pembelajaran menjadi lebih menarik, 3 Proses belajar siswa, mahasiswa lebih interaktif, 4 Jumlah
waktu belajar mengajar dapat dikurangi, 5 Kualitas belajar siswa, mahasiswa dapat ditingkatkan, 6 Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, 7
Peran guru, dosen dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif. Tidak semua jenis media dapat digunakan karena biaya yang mahal untuk pembelian
atau pembuatan media dan kurangnya kemampuan guru untuk mengoperasikan suatu media, oleh karena itu diperlukan suatu media yang inovatif, mudah
dioperasikan, dan menarik bagi siswa. Menurut Ibrahim 2010 pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada keragaman karakteristik
siswa. Oleh karena itu, guru harus menyediakan media belajar tertentu sesuai dengan karakteristik siswa di dalam kelas sehingga siswa akan lebih termotivasi
dalam belajar. Dalam proses pembelajaran, metode dan media pembelajaran sangat
berkaitan karena dengan pemilihan metode pembelajaran pasti akan mempengaruhi media pembelajarannya sehingga dapat dikatakan bahwa media
mempunyai fungsi utama dalam pembelajaran yaitu sebagai alat bantu mengajar yang ikut mempengaruhi kondisi, dan lingkungan belajar yang diciptakan oleh
guru Arsyad 2011. Media pembelajaran merupakan media yang tidak dapat dipisahkan di dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan variatif sangat membantu memotivasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga pemahaman
menjadi optimal.
3. Puzzle sebagai Media Pembelajaran
Salah satu media pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa adalah puzzle. Hal ini diperkuat
dengan hasil penelitian Wahyuni et al. 2010 bahwa media yang cocok digunakan pada mata pelajaran sains khususnya tumbuhan adalah puzzle karena
dalam mata pelajaran sains dibahas mengenai beberapa hal yang berifat abstrak seperti proses metamorfosis pada hewan dan perubahan wujud benda. Untuk
pokok bahasan struktur jaringan tumbuhan, penjelasan tanpa menggunakan media akan kurang efektif dan sering bersifat verbalisme. Media puzzle dapat menjadi
alternatif untuk mengatasi kendala dalam proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh pendidik yang hal ini dapat mengganggu tingkat pemahaman siswa
selain dapat memberikan gambaran yang lebih konkrit pada siswa tentang suatu materi.
Dalam penelitian yang sebelumnya diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan media puzzle dengan kreativitas berpikir anak, dan
pemanfaatan media puzzle jika dilaksanakan dengan baik akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak terutama dalam pengenalan bentuk.
Media puzzle dirasa sangat membantu dalam pembelajaran karena dapat melatih keterampilan motorik halus siswa dan dapat memberikan gambaran yang lebih
konkret pada siswa dan siswa pun dapat dengan mudah mengoperasikannya karena puzzle bukan media yang baru dikenalnya Chaiyunah, 2006.
4. Motivasi Belajar Siswa
Kata motivasi berasal dari kata “motif” yang merupakan terminologi umum yang bermakna daya dorong, keinginan, kebutuhan, dan kemauan. Motif yang
telah aktif disebut motivasi Purwanto 2011. Motivasi juga bisa diartikan sebagai upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan
belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegaitan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Peranan motivasi belajar yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar Sardiman 2007.
Mappeasse 2009 menjelasakan bahwa motivasi dapat bersumber dari dalam diri seseorang yang dikenal sebagai motivasi intrinsik dan motivasi
dapat bersumber dari luar diri seseorang yang dikenal dengan motivasi ekstrinsik. Faktor-faktor dari dalam mencakup kecerdasan, motivasi, perasaan
butuh dan sebagainya, sedangkan faktor dari luar seperti fasilitas belajar, cara guru mengajar, pemberian umpan balik, pujian, hukuman, dan sebagainya.
Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar bagi guru maupun siswa.
Syaiku 2011 memaparkan beberapa fungsi motivasi yaitu antaranya sebagai berikut.
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa menurut Syaiku 2011 yakni dengan memberikan
angkanilai, pujian, hadiah, kerja kelompok, persaingan, sarkasme, penilaian, karyawisata, film pendidikan dan belajar dari radio.
Menurut Krissantono 2013 ada dua sifat motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah tenaga pendorong yang sesuai
dengan perbuatan yang dilakukan. Jenis motivasi ini timbul dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain. Akan tetapi atas dasar kemauan
sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah tenaga pendorong yang ada di luar. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu. Apakah
karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi ini mutlak diperlukan
oleh karena itu seorang pendidik hendaknya mampu membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau belajar Sri, 2010.
Aspek-aspek motivasi belajar menurut Sardiman 2010 meliputi: a. menimbulkan kegiatan belajar
Keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar Biologi. b. menjamin kelangsungan belajar
Kemauan siswa untuk mempertahankan kegiatan belajarnya pada pelajaran Biologi. Siswa akan tetap meneruskan kegiatan belajarnya meskipun terdapat
hambatan ataupun rintangan yang menghalang. c. mengarahkan kegiatan belajar
Kemauan siswa untuk mengarahkan kegiatan belajarnya dalam pelajaran Biologi demi mencapai suatu tujuan tertentu dalam belajar.
Dari pendapat para ahli tersebut maka aspek-aspek motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik akan dijadikan sebagai indikator kinerja siswa.
Aspek motivasi intrinsik yang akan diamati ialah a minat atau keinginan siswa untuk memfokuskan pandangan terhadap penjelasan guru b kemauan
siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru c konsentrasi siswa dalam pembelajaran d keseriusan siswa untuk mencatat materi e keberanian siswa
untuk bertanya mengenai materi yang tidak dipahami f keberanian siswa mengemukakan pendapatnya di depan kelas. Aspek motivasi ekstrinsik yang akan
dikembangkan ialah a siswa menyimak materi yang diberikan guru b siswa mencatat materi ketika guru mengawasi mereka d dengan ditunjuk guru siswa
mau menjawab pertanyaan e dengan ajakan guru siswa bertanya mengenai materi f atas saran guru, siswa berpikir mencari jawaban sendiri g guru
mendorong semangat siswa dengan memberikan penghargaan h guru memusatkan konsentrasi siswa pada pembelajaran.
5. Aktivitas Siswa