Gambar 3. Media “woody puzzle” pada daun monokotil a potongan “woody
puzzle” secara acak, b potongan “woody puzzle” yang sudah tersusun membentuk jaringan daun monokotil
Jaringan tumbuhan pada “woody puzzle” meliputi jaringan daun monokotil
pada spesies Zea mays, jaringan daun dikotil pada spesies Ficus elastica, jaringan batang monokotil pada species Zea mays, jaringan batang dikotil pada spesies
Helianthus sp, jaringan akar monokotil pada spesies Zea mays, dan jaringan akar dikotil pada species Ranunculus sp.
Media tersebut mudah untuk digunakan dan tidak perlu menggunakan alat bantu tambahan seperti LCD, laptop, proyektor, kaca pembesar, dan lain lain dan
jumlahnya memadai untuk digunakan dalam kelompok. Media “woody puzzle”
dapat digunakan siswa saat proses pembelajaran berlangsung dengan menyusun potongan- potongan sel puzzle secara acak sampai tersusun suatu gambar organ
daun, batang dan akar monokotil dan dikotil. Pemanfaatan media “woody puzzle”
dikombinasikan dengan kegiatan diskusi kelompok sehingga siswa aktif di dalam kelas dan memudahkan siswa untuk mengamati bentuk dan struktur jaringan
tumbuhan serta fungsinya.
9. Hubungan Antara Media
“Woody Puzzle” dengan Motivasi, Aktivitas dan Hasil Belajar
Media “woody puzzle” merupakan media edukatif yang dapat mengarahkan
siswa dalam suasana belajar yang efektif dan menyenangkan. Media “woody
a b
puzzle” dapat menarik perhatian siswa sehingga merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang disampaikan media pembelajaran tersebut. Hal ini
menyebabkan perhatian siswa terfokus untuk melakukan aktivitas belajar dengan menyusun potongan-potongan media
“woody puzzle” bersama dengan kelompoknya. Ketika siswa menyusun potongan-potongan
“woody puzzle”, mereka menggali pengetahuan lewat media
“woody puzzle” tersebut sehingga mereka merasa tertantang untuk menyelesaikan menyusun potongan
“woody puzzle” dan setelah tersusun membentuk gambar jaringan pada organ tumbuhan,
mereka dapat memahami materi struktur jaringan tumbuhan dan oleh karena siswa telah paham, maka dapat berakibat pada hasil belajar yang baik. Menurut Hamzah
2007 media adalah segala wahana atau alat fisik yang dapat menyajikan peran serta merangsang pembelajaran untuk belajar.
Media “woody puzzle” mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi,
aktivitas dan hasil belajar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Alimuddin 2009 bahwa motivasi merupakan faktor penentu dan berfungsi menimbulkan,
mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Demikian juga dalam proses belajar, seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar, tidak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar dan prestasi akademiknya pun akan rendah. Sebaliknya, seseorang yang mempunyai motivasi belajar, akan dengan baik
melakukan aktivitas belajar dan memiliki prestasi akademik yang lebih baik. Kuat lemahnya motivasi belajar akan turut mempengaruhi keberhasilan belajar
seseorang. Seperti yang diungkap oleh Tarmidi 2006 yang mengatakan bahwa iklim kelas berkorelasi positif dengan perubahan tingkah laku dan prestasi hasil
pembelajaran siswa. Dalam hal ini iklim kelas yang tercipta adalah suasana belajar di kelas yang
menyenangkan akibat penggunaan media “woody puzzle” Kegiatan belajar siswa
di dalam kelas dengan bermain “woody puzzle” dapat menimbulkan suasana
belajar yang menyenangkan dan menumbuhkan motivasi belajar siswa serta dapat melibatkan siswa secara aktif belajar di dalam kelas sehingga siswa menjadi lebih
paham akan materi dan akan berdampak pada hasil belajar.
Kerangka Berpikir
Gambar 4. Kerangka Berpikir Penelitian Motivasi
Aktivitas Hasil belajar
Efektif Kota Kendal
adalah kota industri kayu
triplek -
Motivasi belajar siswa rendah pada materi struktur jaringan tumbuhan
- Siswa kesulitan berkonsentrasi saat
pembelajaran -
Siswa mempunyai karakter aktif yang belum terarah ke dalam pembelajaran
- Ingatan siswa tentang materi struktur jaringan
tumbuhan mudah hilang -
Pembelajaran di kelas menjadi tidak efektif -
Jumlah mikroskop terbatas -
Media yang digunakan belum dapat memusatkan konsentrasi siswa pada pelajaran
Perlu media permainan yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, aktivitas dalam pembelajaran
menjadi terarah dan hasil belajar siswa meningkat Limbah triplek
dimanfaatkan untuk mendukung
pembelajaran di
Pengembangan media “Woody Puzzle” dari limbah triplek materi
struktur jaringan tumbuhan yang dapat memfokuskan konsentrasi belajar siswa dan mengarahkan perhatian siswa ke arah positif di
dalam kelas
20
BAB III METODE PENELITIAN