yang berjumlah 26 siswa, 11 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Rata-rata nilai kelas yang diperoleh
siswa pada siklus I yaitu 66,53 naik menjadi 84,42 pada siklus II. Selain itu terjadi peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa pada tes siklus I
yaitu 42,3 kemudian pada siklus II menjadi 92,30. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan
multimedia dengan teknik example non example mampu meningkatkan pemahaman konsep sumber daya alam pada siswa kelas IV SD Negeri 02
Manang Grogol Sukoharjo. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh januaria Dyah dengan peneliti yaitu mata pelajaran dan kelas yang
digunakan berbeda. mata pelajaran yang menjadi fokus peneliti adalah IPS. dan kelas yang digunakan adalah kelas V SD. Model pembelajaran yang
digunakan juga berbeda, peneliti menggunakan model kooperatif tipe NHT.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan kajian pustaka tersebut diatas, dapat diambil pokok pemikiran bahwa pembelajaran IPS di SDN Ngaliyan 01 Semarang belum
mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan oleh faktor guru dan siswa. Siswa kurang tertarik dalam pembelajaran sehingga menjadi ramai di kelas,
siswa pasif dalam pembelajaran, siswa juga tidak semangat mengikuti pembelajaran .Hal ini dikarenakan guru banyak menggunakan ceramah satu
arah, dan metode guru dalam mengajar kurang variatif, guru tidak
menggunakan media secara optimal. Kedua faktor tersebut menyebabkan hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal.
Melihat kondisi
tersebut, peneliti
bersama kolaborator
merencanakan untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Numbered
Heads Together NHT berbantuan multimedia. Adapun Kerangka berfikir dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir
KONDISI AWAL
1. Guru hanya menggunakan metode ceramah satu arah dan pembelajaran terpusat pada guru.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang variatif. 3. Guru tidak menggunakan media atau alat peraga.
4. Siswa kurang antusias dalam pembelajaran, sehingga siswa
menjadi pasif dan tidak kritis. 5. Siswa tidak antusias dalam pembelajaran mengakibatkan siswa
ramai. 6. Hasil belajar siswa yang masih rendah. Nilai siswa yang berada di
bawah KKM masih 61,1
PELAKSANAAN
Menerapkan model pembelajaran NHT berbantuan multimedia dalam pembelajaran IPS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Siswa mengamati video mengenai materi yang telah disiapkan sebelumnya.
2. Kemudian siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai video tersebut.
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi melalui penayangan slide
powerpoint yang disertai gambar. 4.
Siswa berkelompok secara heterogen, tiap kelompok beranggotakan 5 anak. Setiap kelompok menerima nomor dari angka 1 sampai 5.
5. Siswa mendapatkan pertanyaan seputar materi yang dikerjakan secara
berkelompok. 6. Setiap anggota dalam tim harus mengetahui jawabannya dengan pasti.
7. Guru memanggil salah satu nomor untuk mempresentasikan jawaban yang sudah didiskusikan bersama kelompoknya.
8. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
KONDISI AKHIR
1. Guru tidak hanya menggunakan metode ceramah dan pembelajaran terpusat pada siswa.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru lebih variatif. 3. Guru menggunakan media secara optimal.
4. Siswa menjadi
aktif dan
terlihat antusias
pada pembelajaran.
5. Siswa lebih antusias pada pembelajaran. 6. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS meningkat dan
siswa dapat mencapai nilai sesuai dengan KKM.
Berdasarkan kajian teori, kajian empiris, dan kerangka berfikir yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini yaitu model pembelajaran Numbered Heads Together berbantuan multimedia dapat meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan
guru, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Kelas VB SDN Ngaliyan 01 Semarang.
78
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. RANCANGAN PENELITIAN