pembelajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah maupun perguruang tinggi. Adapun ruang lingkup
mata pelajaran IPS jenjang Sekolah Dasar yang disebutkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006: 575 meliputi aspek-aspek
sebagai berikut: 1 manusia, tempat dan lingkungan, 2 waktu, keberlanjutan, dan perubahan 3 sistem sosial dan budaya. 4 perilaku
ekonomi dan kesejahteraan. Pada jenjang Sekolah Dasar ruang lingkup pembelajaran IPS dibatasi
sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau oleh geografi, ekonomi, maupun sejarah. Gejala sosial tersebut merupakan masalah sosial
yang sering di kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar lingkungan siswa SD.
2.1.5 Pembelajaran Pendidikan IPS di SD
Pada jenjang SD, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS sebagai mata pelajaran di tingkat dasar pada hakikatnya adalah suatu integrasi atau
penggabungan utuh dari disiplin-disiplin ilmu sosial dan ilmu lain yang relevan dengan ilmu sosial untuk tujuan pendidikan. Ada dua bahan kajian
IPS, yaitu bahan kajian pengetahuan sosial mencakup lingkungan sosial, yang terdiri atas ilmu bumi atau geografi, ekonomi, dan pemerintahan. Serta
kajian IPS yang mempelajari tentang sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak dulu hingga sekarang.
Pelaksanaan pembelajaran IPS di SD didasari oleh tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial yang sebelumnya sudah direncanakan dan tercantum
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006. Selain tujuan pembelajaran IPS, juga dirumuskan ruang lingkup pembelajaran IPS,
standar kompetensi, kompetensi dasar, arah pengembangan IPS untuk mengembangkan materi pokok dan indikator pencapaian untuk penilaian.
Sehingga pembelajaran IPS di SD harus mengacu pada kurikulum tersebut, kerena kurikulum yang dibuat sudah disesuaikan dengan karakteristik
tingkat perkembangan anak SD. Menurut Piaget dalam Slameto: 12-13 proses belajar pada anak adalah sebagai berikut:
1. Anak-anak memiliki struktur mental yang berbeda, sehingga mereka memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar.
2. Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
3. Walaupun dengan urutan yang sama, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap lainnya tidaklah selalu sama pada setiap anak.
Tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dalam Suprijono, 2013: 23 adalah:
Tabel 2.2 Tahap Perkembangan Kognitif Anak
Tahap Umur
Ciri Pokok Perkembangan
Sensorimotor 0-2 tahun
Berdasarkan tindakan langkah demi langkah
Pra operasi 2-7 tahun
Penggunaan simbol Konsep intuitif
Operasi konkret 8-11 tahun
Memakai aturan jelas, reversibel dan kekelan
Operasi formal 11 tahun ke atas
Hipotesis, abstrak, dan logis
Perkembangan kognitif anak SD berada pada tahap beroperasi konkret seperti dalam teori Piaget tersebut. Pada tahap ini anak mampu
mengoperasionalkan berbagai logika namun masih dalam bentuk benda konkret. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, namun hanya
pada situasi konkret dan menggunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda namun belum bisa memecahkan masalah
abstrak. Sehingga dalam pembelajarannya diperlukan media berupa benda konkret agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh
guru.
2.1.6 Pembelajaran Kooperatif