ditekankan bahwa orang tua sebagai mediator yang paling dekat dengan siswa harus memiliki peran serta dalam memberikan sikap positif kepada siswa.
Menurut asumsi peneliti semakin ada sikap positif dari orang tua maka akan meningkatkan perilaku baik seks pranikah siswa. Siswa yang mendapat sikap positif
dari orang tua, akan mengakibatkan anak lebih memikirkan hal-hal yang positif dan negatif atau baik buruknya akibat perilaku yang akan dilakukan, sehingga perilaku
yang hendak akan dilaksanakan adalah suatu tindakan yang sudah benar-benar dipikirkan oleh anak. Dukungan orang tua adalah suatu upaya yang diberikan orang
tua kepada anak, baik dukungan moril maupun materil untuk memotivasi anak dalam melaksanakan kegiatan.
5.2.5. Hubungan Komunikasi Orangtua-Anak Kesetaraan dengan Perilaku
Seks Pranikah Siswa SMA Prayatna Medan
Hasil penelitian tentang variabel kesetaraan ditemukan siswa SMA Prayatna Medan yang menyatakan adanya kesetaraan dari orang tua dengan persentase
berperilaku baik seks pranikah sebesar 88,5. Uji statistik menunjukkan variabel kesetaraan berhubungan dengan perilaku seks pranikah siswa SMA Prayatna Medan.
Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan adanya kesetaraan komunikasi orang tua kepada siswa maka tidak akan meningkat perilaku baik seks pranikah siswa. Hal
ini menunjukkan bahwa kesetaraan sangat bermanfaat dalam berkomunikasi dengan orang tua.
Kesetaraan dari orang tua penting karena merupakan salah satu dasar dari mengertinya orang dalam hal menerima informasi dapat lebih mudah diterima dan
Universitas Sumatera Utara
diadopsi pada orang. Dalam hal ini kesetaraan saat melakukan komunikasi dari orang tua masih kurang dapat kita lihat dari 106 siswa yang menyatakan ada kesetaraan dari
orang tua terhadap anak saat berkomunikasi sebanyak 26 orang 24,5. Hal ini sesuai Devito 1997, bahwa dalam setiap situasi, barangkali terjadi
ketidaksetaraan. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua
pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang
ditandai oleh kesetaraan, ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk
menjatuhkan pihak lain, kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain.
Menurut Roger 1995, dalam berkomunikasi harus berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain. Dengan komunikasi kita berhubungan
dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai. Komunikasi adalah suatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia
karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar sebagai berikut; niat, minat,
pandangan, lekat, libat. Dalam proses komunikasi kita juga harus ingat bahwa ada hambatan yaitu baik dari pengirim, saluran, penerima dan umpan balik serta
hambatan fisik dan psikologis.
Universitas Sumatera Utara
Menurut asumsi peneliti, kesetaraan dari orang tua penting karena merupakan salah satu dasar dari mengertinya anak dalam hal menerima informasi dan dapat lebih
mudah diterima dan diadopsi oleh anak. Keadaan setara yang dirasakan oleh anak yang dilakukan orang tua saat berkomunikasi akan menumbuhkan perilaku yang baik
pada anak. Karena dengan kesetaraan yang dilakukan oleh orang tua membuat anak tidak merasa ada perbedaan dengan orang tua sehingga anak menganggap orang tua
adalah teman sebaya sehingga lebih mudah untuk melaksanakan perilaku yang baik. Saat berkomunikasi harus berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain.
Dengan komunikasi kita berhubungan dan mengajak orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai sesuatu.
5.3. Hubungan Kontrol Diri dengan Perilaku Seks Pranikah Siswa SMA