BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik, penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan komunikasi orang tuu-anak dan kontrol diri dengan perilaku seks pranikah di SMA Prayatna
Medan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.7.3.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Prayatna Medan. Alasan memilih lokasi ini karena siswasiswi SMA Prayatna Medan ada yang melakukan seks pranikah dan
merupakan salah satu SMA yang tertinggi perilaku seks pra nikah jika dibandingkan dengan SMA lain di kota Medan, serta kurangnya komunikasi orang tua dan anak
serta kontrol diri yang kurang dari siswasiswi SMA Prayatna Medan.
3.7.4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan Oktober 2013 sampai Oktober 2014 yaitu mulai melakukan penelusuran kepustakaan, penyusunan proposal, seminar proposal,
penelitian, analisis data dan penyusunan laporan akhir.
50
Universitas Sumatera Utara
3.8. Populasi dan Sampel
3.8.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putri SMA Prayatna
Medan kelas XI yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 106 orang. 3.8.2.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan sebagai sampel berjumlah 106 orang total sampling.
3.3.3. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
1. Responden yang pernah pacaran atau sedang pacaran saat ini 2. Bersedia menjadi responden
3. Responden yang memiliki kedua orangtua 4. Status dalam keluarga sebagai anak kandung
5. Kedua orang tua memiliki pekerjaan tetap
b. Kriteria Eksklusi 1. Responden yang belum pernah pacaran atau tidak sedang pacaran saat ini
2. Tidak bersedia menjadi responden
3. Responden yang tidak memiliki kedua orangtua 4. Status dalam keluarga bukan sebagai anak kandung
5. Kedua orang tua tidak memiliki pekerjaan tetap
Universitas Sumatera Utara
3.9. Metode Pengumpulan Data
3.9.1. Jenis Data
a. Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner.
b. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengambil data-data dari
dokumen atau catatan yang diperoleh dari SMA Prayatna Medan.
3.10. Variabel dan Definisi Operasional
3.10.1. Variabel Independen
1.
Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan informasi, pemikiran
pengetahuan ataupun yang lainnya dari komunikator kepada komunikan baik secara
verbal maupun nonverbal, sehingga membangkitkan perhatian dan memberikan
pengaruh atau efek tertentu berupa perubahan sikap, pendapat, perilaku atau
perubahan sosial.
1. Komunikasi Orang Tua-Anak
a. Keterbukaan adalah suatu adanya keterbukaan dalam komunikasi orang tua dan anak untuk membuka diri dalam mengungkapkan segala informasi yang
disampaikan yang berguna bagi anak. Kategori Keterbukaan : 0. Ada keterbukaan
1. Tidak ada keterbukaan Pengukuran variabel keterbukaan disusun 6 pertanyaan yang diajukan
Universitas Sumatera Utara
dengan jawaban ”sangat setuju bobot nilai 5”, ”setuju bobot nilai 4 ”, ”kurang setuju bobot nilai 3”, ”tidak setuju bobot nilai 2” dan ”tidak
bobot nilai 1”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu: 0. Ada keterbukaan, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 16-30
1. Tidak ada keterbukaan, jika responden memperoleh skor ≤ 50 yaitu 1-15
b. Empati adalah kemampuan orang tua dan anak untuk mengetahui apa yang sedang dialami oleh anak dalam mengungkapkan segala informasi yang
berguna bagi anak. Kategori Empati : 0. Empati
1. Tidak empati Pengukuran variabel empati disusun 6 pertanyaan yang diajukan dengan
jawaban ”sangat setuju bobot nilai 5”, ”setuju bobot nilai 4 ”, ”kurang setuju bobot nilai 3”, ”tidak setuju bobot nilai 2” dan ”tidak
bobot nilai 1”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu: 0. Empati, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 16-30
1. Tidak empati jika responden memperoleh skor ≤ 50 yaitu 1-15
c. Sikap mendukung adalah sikap orang tua dan anak dalam berkomunikasi secara terbuka dan empatik dengan memperlihatkan sikap mendukung.
Kategori Sikap mendukung : 0. Mendukung 1. Tidak mendukung
Pengukuran variabel sikap mendukung disusun 6 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban ”sangat setuju bobot nilai 5”, ”setuju bobot nilai 4 ”,
Universitas Sumatera Utara
”kurang setuju bobot nilai 3”, ”tidak setuju bobot nilai 2” dan ”tidak bobot nilai 1”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu:
0. Mendukung, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 16-30 1. Tidak mendukung jika responden memperoleh skor
≤ 50 yaitu 1-15 d. Sikap positif adalah sikap orang tua dan anak dalam berkomunikasi memiliki
sikap positif terhadap anak atau dapat mendorong anak menjadi teman berinteraksi.
Kategori Sikap positif : 0. Bersikap positif 1. Tidak bersikap positif
Pengukuran variabel sikap positif disusun 6 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban ”sangat setuju bobot nilai 5”, ”setuju bobot nilai 4 ”,
”kurang setuju bobot nilai 3”, ”tidak setuju bobot nilai 2” dan ”tidak bobot nilai 1”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu:
0. Mendukung, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 16-30 1. Tidak Mendukung, jika responden memperoleh skor
≤ 50 yaitu 1-15 e. Kesetaraan adalah sikap orang tua dan anak dalam berkomunikasi yang
menunjukkan tidak ada perbedaan dengan anak dan menunjukkan kesetaraan dengan dirinya.
Kategori Kesetaraan : 0. Ada kesetaraan 1. Tidak ada kesetaraan
Pengukuran variabel kesetaraan disusun 6 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban ”sangat setuju bobot nilai 5”, ”setuju bobot nilai 4 ”,
Universitas Sumatera Utara
”kurang setuju bobot nilai 3”, ”tidak setuju bobot nilai 2” dan ”tidak bobot nilai 1”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu:
0. Ada kesetaraan, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 16-30 1. Tidak ada kesetaraan jika responden memperoleh skor
≤ 50 yaitu 1-15 2. Kontrol diri adalah kemampuan remaja untuk menahan dan melawan keinginan
atau dorongan sesaat yang berkaitan dengan perilaku seksual. Kategori Kontrol diri : 0. Baik
1. Tidak Baik Pengukuran variabel kontrol diri disusun 8 pertanyaan yang diajukan dengan
jawaban ”ya bobot nilai 2 ” dan ”tidak bobot nilai 1”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu:
0. Baik, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 9-16 1. Tidak baik, jika responden memperoleh skor
≤ 50 yaitu 0-8
3.5.2. Variabel Dependen
1. Perilaku seks pranikah adalah segala bentuk kegiatan untuk mendapatkan kesenangan organ seksual yaitu dengan menyalurkan dorongan nafsu seksual
yang timbul dari dalam diri maupun dari luar diri dan dilakukan oleh para remaja tanpa ada ikatan perkawinan
.
Perilaku seksual pada remaja ini diungkap dengan menggunakan skala frekuensi dari tahap-tahap perilaku seksual yaitu berciuman
kissing, bersentuhan touching, petting
bercumbu dengan saling menggesekkan alat kelamin dan berhubungan seksual coitus.
Kategori Perilaku seksual pada remaja :
Universitas Sumatera Utara
0. Baik 1. Tidak Baik
Pengukuran variabel perilaku seksual pada remaja disusun 8 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban ”tidak bobot nilai 1”, dan ”ya bobot nilai
0”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu: 0. Baik : Jika responden memperoleh skore = 100 yaitu 8
1. Tidak Baik : Jika responden memperoleh skore 100 yaitu 1-7
3.11. Metode Pengukuran
Tabel 3.1. Variabel, Cara, Alat, Skala dan Hasil Ukur Variabel
Cara dan Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur
1. Komunikasi orangtua - Anak a. Keterbukaan
Wawancara kuesioner
Ordinal 0. Ada keterbukaan
1. Tidak ada keterbukaan b. Empati
Wawancara kuesioner
Ordinal 0. Empati
1. Tidak empati c. Sikap mendukung
Wawancara kuesioner
Ordinal 0. Mendukung
1. Tidak mendukung d. Sikap positif
Wawancara kuesioner
Ordinal 0. Positif
1. Tidak positif e. Kesetaraan
Wawancara kuesioner
Ordinal 0. Ada kesetaraan
1. Tidak ada kesetaraan 2. Kontrol diri
Wawancara kuesioner
Ordinal 0. Baik
1. Tidak baik 3. Perilaku seks pranikah
Wawancara kuesioner
Ordinal 0. Baik
1. Tidak baik
Universitas Sumatera Utara
3.12. Metode Analisis Data
3.12.1. Analisis Univariat
Analisis data secara univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi responden. Analisa ini digunakan untuk memperoleh gambaran
variabel independen komunikasi orangtua-anak tentang seksualitas dan kontrol diri dan variabel dependen yaitu perilaku seksual pada remaja.
3.12.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen komunikasi orangtua-anak tentang seksualitas dan kontrol diri dengan
variabel dependen perilaku sek pranikah dengan uji yang digunakan adalah uji regresi berganda dengan taraf α =0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMA Prayatna Medan terletak di Jl. Letda Sujiono Kelurahan Kota Medan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan Propinsi Sumatera Utara. SMA Prayatna
Medan merupakan salah satu SMA yang terletak di Medan Tembung dan berdiri pada tahun 1950.
Saat ini SMA Prayatna Medan adalah Akredisi A dan memiliki ruang laboratorium yang lengkap dan fasilitas yang memadai. Tanah sekolah sepenuhnya
milik Perkumpulan Perguruan Prayatna Medan. Luas areal seluruhnya 4.215 m
2
dan luas bangunan 806 m
2
. Visi dan Misi sekolahyayasan SMA Prayatna Medan adalah sebagai berikut :
a. Visi Mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mendidik para siswa untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang terampil serta menguasai ilmu pengetahuan menuju era globalisasi.
b. Misi Mewuzudkan siswa yang menguasai ilmu pengetahuan dan berbudi luhur sesuai
dengan iman dan taqwa selaku umat beragama ditengah tengah masyarakat.
58
Universitas Sumatera Utara
4.2 . Analisis Univariat