Latar Belakang Studi terhadap produktivitas serasah, dekomposisi serasah, air tembus tajuk dan aliran batang serta leaching pada beberapa kerapatan tegakan pinus, Pinus merkusii, di blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerapatan hutan mempengaruhi karakteristik suatu tegakan. Analisa mengenai pengaruh kerapatan terhadap karakteristik tegakan Pinus sp melalui pengukuran komponen-komponen tegakan seperti luas bidang dasar, volume dan jumlah pohon per hektarnya telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Adhiputra 2005 menyimpukan bahwa potensi tegakan Pinus merkusii berupa LBDS dan volume kayu berdiri dalam plot luasan 0,1 Ha mempunyai nilai yang berbeda pada kerapatan yang berbeda. Ukuran suatu kerapatan sangat perlu untuk diperhatikan karena pembagian kerapatan dalam ukuran yang berbeda menyebabkan perbedaan dalam kondisi iklim mikro, ketersediaan air tanah dan hara van Dam, 2000. Ketersediaan unsur hara penting bagi pertumbuhan tanaman secara normal. Menurut Arsyad 2000, hilangnya secara berlebihan satu atau beberapa unsur hara dari daerah perakaran menyebabkan merosotnya kesuburan tanah sehingga tanah tidak mampu menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang normal. Ketersediaan unsur hara dapat diindikasikan oleh perbedaan produktivitas serasah, dekomposisi serasah, kehilangan air tanah melalui perkolasi dan analisis tanah beserta watak analitiknya. Vegetasi hutan bersifat dinamis yang berarti akan berubah dari musim ke musim. Sebagai bagian dari proses yang bersifat dinamis, maka hutan tanaman Pinus akan mempunyai peran terhadap pengendalian daur air. Peran hutan tanaman Pinus pada proses siklus air dimulai dari peran tajuk menyimpan air melalui proses intersepsi. Peran kedua adalah melalui proses evapotranspirasi yang mempengaruhi besarnya cadangan air tanah dan peran ketiga adalah pengendalian hasil air Balitbang-DAS, 2003. Keberadaan hutan Pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat terbukti mampu menjawab permasalahan awal yang dahulu dikeluhkan masyarakat di sekitar Gunung Walat yaitu erosi dan kelangkaan air. Penting sekali dilakukan penggalian informasi-informasi yang berkaitan dengan pengaruh pengelolaan hutan Pinus terhadap tata air dan tanah. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengelolaan hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat.

B. Tujuan

Dokumen yang terkait

Kontribusi Penyadapan Getah Pinus (Pinus merkusii) Terhadap Tingkat Pendapatan Penyadap

18 166 77

Identifikasi Mutu Bibit Tusam (Pinus merkusii) Berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia) di Pembibitan Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli Desa Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun

2 51 78

Pendugaan Karbon Tersimpan pada Tegakan Pinus (Pinus merkussii) dan Ekaliptus (Eucalyptus sp) di Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo

2 44 58

Pemuliaan Pinus Merkusii

1 36 11

Masukan Hara Melalui Curah Hujan, Air Tembus dan Aaliran Batang pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii), Agathis (Agathis loranthifolia) dan Puspa (Schima wallichii) di DAS Cipeureu, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi

0 9 53

Produktivitas, Penghancuran dan Kandungan Hara Serasah pada Tegakan Pinus (Pinus Merkusif), Agathis (Agathuis loranthifolia) dan Puspa (Schima wallachii) di DAS Cipeureu, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi

0 15 48

Analisa laju infiltrasi pada perbedaan kerapatan tegakan hutan pinus (Pinus merkusii), Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi-Jawa Barat

0 4 100

Pendugaan Biomassa Tegakan Pinus (Pinus merkussi Jungh et de Vriese) pada Berbagai Kerapatan di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi

0 11 57

Penggunaan Stimulansia ETRAT pada Penyadapan Getah Pinus merkusii, Pinus oocarpa dan Pinus insularis di Hutan Pendidikan Gunung Walat

6 64 102

Model Alometrik Biomassa Pinus (Pinus merkusii Jungh et De Vriese) Berdiameter Kecil di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi

0 8 30