Dengan demikian masyarakat banyak yang merasa puas terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Dengan baiknya persepsi masyarakat
terhadap RSU dr. G. L. Tobing ini menjadi modal besar bagi instansi rumah sakit untuk semakin memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat akan mempengaruhi semakin banyak masyarakat yang mengunjungi rumah sakit RSU dr. G. L. Tobing untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
d. Biaya Pelayanan
Kesehatan adalah faktor paling penting dan utama dalam kehidupan manusia. Namun demikian pelayanan publik yang dikembangkan instansi
kesehatan rumah sakit justru sering mempraktikkan ciri utama pelayanan publik yang konyol. Hal ini dapat dilihat dari adanya pelayanan publik yang
berpengangan pada ajaran “ kalau urusan bisa dipersulit atau diperumit mengapa
harus dipermudah? ” itulah cerminan pelayanan publik termasuk pelayanan
kesehatan. Namun ajaran ini tdak berlaku bagi semua golongan masyarakat. Bagi masyarakat golongan ekonomi mampu pelayanan kesehatan bisa dengan sangat
mudah didapatkat, tetapi malangnya bagi masyarakat golongan tidak mampu pelayanan kesehatan itu terasa sangat sulit .Pelayanan publik seperti ini akan
sangat memperburuk kualitas pelayanan publik, khususnya pelayanan kesehatan yang pada akhirnya sangat mengkhawatirkan pada RSU dr. G. L. Tobing.
Akibatnya semua urusan pelayanan publik sering terlihat seperti “diperjualbelikan”. Hak masyarakat seringkali diabaikan karena yang dipikirkan
adalah bagaimana mengeruk keuntungan terlebih dahulu. Masyarakat seringkali
Universitas Sumatera Utara
dianngap sebagai konsumen, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan sejauh mana ia bisa membayar harga pelayanan tersebut.
Ketika pelayanan publik diperjualbelikan maka tidak perlu lagi ada hak bagi instansi pelayanan publik untuk loyal kepada masyarakat golongan ekonomi
lemah. Keberpihakan instansi pemerintah sebagai abdi rakyat luntur karena aparaturnya merasa terlebih dahulu dan terutama harus mengabdi kepada
keuntungan. Rakyat yang tidak berdaya secara ekonomi jelas tidak mampu mengakses palayanan publik yang berorientasi kepada keuntungan.
Dari data yang dikumpulkan oleh peneliti dan setelah dilakukan analisis data yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan masyarakat menganggap
penetapan biaya yang diberikan pihak RSU dr. G. L. Tobing sudah sewajarnya, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dan kuesioner dengan para responden
yang sebagian besar menyatakan penetapan biaya pelayanan kesehatan baik dalam berobat jalan ataupun berobat inap di RSU dr. G. L. Tobing tidaklah memberatkan
dan sudah sewajarnya. masyarakat beranggapan bahwa biaya yang ditetapkan kurang lebih masih sama dengan biaya yang ditetapkan oleh rumah sakit lainnya,
selain itu menurut mereka biaya yang ditetapkan sudah sesuai dengan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak RSU dr. G. L. Tobing.
e. Sarana dan Prasarana