4. Formasi Dolokapa, tersusun atas batu lanau, batu lumpur, konglomerat, tuf, aglomerat, breksi gunung api, lava andesit sampai basal;
5. Gunung Pinogu, tersusun atas aglomerat, tuf, lava andesif-basal dengan umur diperkirakan Pliosen;
6. Batuan Gamping Klastika, tersusun atas kalkarenit, kalsirudit, dan batuan gamping lokal. Umur geologinya adalah Pliosen sampai Plistosen;
7. Batuan Gamping Terubu, tersusun atas batu gamping terumbu yang terdiri atas batu gamping lokal. Umur geologinya adalah Holosen;
8. Endapan Danau, tersusun atas lempung, pasir dan kerikil. Umur endapan diperkirakan Plistosen;
9. Aluvium dan Endapan Pantai, terdiri atas pasir, lumpur, lempung, kerikil dan kelakar.
4.2 Keadaan Sosial Ekonomi Kawasan Danau Limboto
Kondisi sosial ekonomi pada batas-batas tertentu dapat menggambarkan perkembangan suatu daerah. Dengan demikian pemahaman terhadap kondisi
sosial-ekonomi kawasan Danau Limboto akan membantu dalam merumuskan kebijakan pengelolaan terhadap danau.
4.2.1 Kependudukan
Daerah Aliran Sungai DAS Limboto sebagai kawasan tangkapan air Danau Limboto secara administrasi mencakup dua belas kecamatan. Berdasarkan
data BPS Provinsi Gorontalo tahun 2010 data jumlah penduduk kecamatan tersebut disajikan pada Tabel 8. Tabel tersebut menginformasikan bahwa dari dua
belas kecamatan, menunjukkan jumlah penduduk dan luasan serta kepadatannya bervariasi. Kecamatan Limboto merupakan kecamatan yang memiliki jumlah
penduduk terbanyak yaitu 45.589 jiwa, disusul Kecamatan Tibawa sebesar 37.691 jiwa dan Bongomeme adalah 33.167 jiwa. Sedangkan Kecamatan Telaga Jaya
memiliki jumlah penduduk terendah yaitu 10.398 jiwa, disusul Kecamatan Batudaa sebesar 12.878 jiwa dan Kecamatan Tilango ialah 12.838 jiwa. Tingginya
jumlah penduduk di Kecamatan Limboto dipengaruhi oleh status kecamatan ini sebagai ibu kota kabupaten yang memiliki berbagai sarana prasarana lebih maju,
sehingga mendorong terhadap tingginya jumlah penduduk.
Tabel 8 Luas wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan di kecamatan Kawasan Tangkapan Air Danau Limboto tahun 2010
No KECAMATAN
Luas Wilayah km2
Jumlah Penduduk
Jiwa Kepadatan
jiwakm
2
1 Batudaa 34,66
12.878 371,55
2 Bongomeme 257,73
33.167 128,69
3 Tibawa 240,9
37.691 156,46
4 Pulubala 220,28
22.401 101,69
5 Limboto 147,19
45.589 309,73
6 Limboto Barat 144,16
23.405 162,35
7 Telaga 78,18
20.689 264,63
8 Telaga Jaya 5,73
10.398 1.814,66
9 Tilango 5,62
12.838 2.284,34
10 Telaga Biru 104,7
26.354 251,71
11 Tabongo 4,48
16.150 326,39
12 Kota Barat 15,16
21.923 1.446,11
Sumber: BPS Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo 2011 Berdasarkan Tabel 8, kepadatan penduduk terbesar ialah Kecamatan
Tilango sebesar 2.284,34 jiwakm
2
, Telaga Jaya sebesar 1.814,66 jiwakm
2
, dan Kota Barat adalah 1.446,11 jiwakm
2
. Disamping faktor luasan yang relatif kecil, ketiga kecamatan tersebut berada di lokasi pinggiran kota yang memiliki
aksesbilitas terhadap sarana prasarana sosial sangat baik. Tiga kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk terkecil ialah; 1
Kecamatan Pulubala sebesar 101,69 jiwakm
2
, 2 Kecamatan Bongomeme yaitu 128,69 jiwakm
2
, dan 3 Kecamatan Tibawa sebesar 156,46 jiwakm
2
. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa lahan pertanian di kecamatan tersebut masih
relatif luas dibandingkan kecamatan lainnya. Dengan demikian aktivitas pertanian di kecamatan tersebut relatif besar, sehingga secara tidak langsung akan
memberikan dampak terhadap ekosistem perairan Danau Limboto. Kondisi tersebut potensial terjadi karena, aktivitas pertanian di kawasan ini belum
mengaplikasikan konservasi tanah dan air. Sisi lain aspek demografi kawasan digambarkan dengan data serial jumlah penduduk antara tahun 2003-2009
menurut kecamatan disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Jumlah penduduk kecamatan sekitar kawasan Danau Limboto tahun 2003-2009
No Kecamatan
Jumlah Penduduk jiwa 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
1 Batudaa
26.222 26.667 26.824 27.604 27.978 12.717 12.724
2 Bongomeme
32.277 32.825 33.019 33.978 34.438 33.333 33.170
3 Tibawa
33.662 34.233 34.436 35.436 35.916 34.216 34.595
4 Pulubala
22.124 22.500 22.632 23.290 23.605 22.852 23.034
5 Limboto
37295 37.928 38.152 39.261 39.793 41.916 42.415
6 Limboto
Barat 20.732 21.084 21.209 21.826 22.122
22.316 22.092 7
Telaga 37.270 37.903 38.127 39.235 39.766
18.556 18.767 8
Telaga Jaya 9.326
9.422 9
Tilango 11.484 11.512
10 Telaga Biru
22.382 22.762 22.896 23.562 23.881 24.263 24.830
11 Tabongo
16.186 16.293 12
Kota Barat 18.754 17.486 17.364 18.719 18.888
18.946 20.844
Sumber: BPS Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo 2010 Tabel 9, memberi informasi bahwa jumlah penduduk menurut kecamatan
di kawasan Danau Limboto dari tahun 2003 hingga 2009 mengalami peningkatan. Data pada Tabel 9 di atas dalam bentuk pertambahan jumlah penduduk tahunan
dari tahun 2003-2009 disajikan pada Gambar 17 di bawah ini.
Gambar 17 Jumlah penduduk di Kawasan Danau Limboto 254.659
259.911 269.698
266.111 264.665
253.388 250.718
240.000 245.000
250.000 255.000
260.000 265.000
270.000 275.000
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009
Tahun
P e
nd ud
uk ji
w a
Berdasarkan data yang disajikan pada Gambar 17 di atas maka laju pertumbuhan penduduk di kawasan Danau Limboto ialah 1,3. Laju
pertumbuhan penduduk tersebut lebih lebih rendah jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk nasional yaitu 1,34. Data tersebut juga memberikan
informasi penting kaitannya dengan potensi perubahan penggunaan lahan sebagai akibat tekanan dari pertumbuhan penduduk.
4.2.2 Gambaran Mata Pencaharian