Karakteristik dan Indikator Kecerdasan Emosional

33 understand, and effectively apply the power and acumen of emotions as a source of human energy information, connection, and influence”. Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif mengaplikasikan kekuatan serta kecerdasan emosi sebagai sebuah sumber energi manusia, informasi, hubungan, dan pengaruh. Sedangkan menurut Goleman 2005: 45 kecerdasan emosional merupakan kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan mengahadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati, dan berdoa. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan kecerdasan emosional adalah a kemampuan memahami, mengenali, merasakan, mengelola, dan memimpin perasaan diri sendiri dan orang lain, b kemampuan dalam memahami, mengenali, meningkatkan, mengelola, dan memimpin motivasi diri sendiri dan orang lain untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan yang dikehendaki.

2.1.5 Karakteristik dan Indikator Kecerdasan Emosional

Sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Salovey dan Mayer, maka ciri-ciri kecerdasan emosional antara lain sebagai berikut: 1 Individu mampu memantau perasaan dan emosi, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, memilah-milah semuanya, dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. 2 Menggejala pada diri individu dalam bentuk: keramahan, percaya diri atau sikap hormat kepada orang lain, empatik, setia kawan, mandiri, kemampuan 34 menyesuaikan diri, mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, disukai, kemampuan memecahkan masalah antar pribadi, dan tekun. 3 Individu nampak ulet, optimis, motivasi tinggi, dan antusiasme. 4 Tindakan individu lebih didasarkan pada karakter atau karakteristik pribadi, bukan didasarkan kepintaran seseorang Soeparwoto 2007: 103. Salovey dalam Goleman 2005: 58-9 menguraikan kecerdasan emosional menjadi lima wilayah utama , yaitu sebagai berikut: 1 Mengenali emosi diri. Kesadaran diri mengenali perasaan pada saat perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan kita yang sesungguhnya membuat kita berada dalam kekuasaan perasaan. 2 Mengelola emosi. Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Hal ini mengacu pada kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan. 3 Memotivasi diri sendiri. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. 4 Mengenali emosi orang lain atau empati. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. Hal ini ditunjukkan dengan sikap seperti: lebih terbuka terhadap pendapat orang lain, peka terhadap perasaan orang lain, dan lebih baik mendengarkan orang lain. 35 5 Membina hubungan. Seni membina hubungan sebagian besar merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. Membina hubungan dapat diwujudkan dengan sikap seperti: lebih tegas dan terampil dalam berkomunikasi, menyelesaikan pertikaian, bekerja sama, berbagi rasa dan suka menolong. Sedangkan Goleman 2001: 42-3 mengelompokkan kecerdasan emosional ke dalam dua kelompok, yaitu kecakapan pribadi dan kecakapan sosial. Kecakapan pribadi meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, dan motivasi. Sementara, kecakapan sosial meliputi empati dan keterampilan sosial. Lima unsur kecerdasan emosional, yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan kecakapan sosial. Kemudian dari lima unsur tersebut melahirkan keterampilan praktis kecakapan emosi sebagai berikut: 1 Kesadaran diri, meliputi kesadaran emosi, penilaian diri secara teliti, dan percaya diri. 2 Pengaturan diri, meliputi kendlai diri, sifat dapat dipercaya, kewaspadaan, adaptabilitas, dan inovasi. 3 Motivasi, meliputi dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif, dan optimisme. 4 Empati, meliputi memahami orang lain, orientasi pelayanan, pengembangan orang lain, mengatasi keragaman, dan kesadaran politis. 5 Keterampilan sosial, meliputi pengaruh, komunikasi, kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kolaborasi dan kooperasi, dan kemampuan tim. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional mengacu pada: 1 pengelolaan emosi pada diri sendiri dan orang lain 36 mengendalikan emosi, 2 individu mampu memotivasi diri sendiri untuk terus memperbaiki kualitas diri, hal ini diwujudkan dengan sikap ulet, optimis, dan motivasi tinggi, 3 mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain.

2.1.6 Kecerdasan Emosional pada Guru