57 sampel uji coba diambil di dalam populasi lampiran 3 halaman 120. Sesuai
dengan Arikunto 2010: 253 yang mengatakan bahwa apabila dimungkinkan sebaiknya subjek uji coba memang diambil dari populasi yang akan dikenai
penelitian. Namun, apabila jumlahnya hanya sedikit, maka boleh mengambil dari luar populasi dengan syarat ciri-ciri populasi lain hampir sama dengan ciri-ciri
populasi yang akan diselidiki”. Dalam instrumen penelitian persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian minimal ada dua macam, yaitu
validitas dan reliabilitas.
3.6.1.1 Validitas Instrumen
Validitas merupakan merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan Arikunto 2010: 211. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam
kuisioner atau skala. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item
total skor total, perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu
koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak Priyatno
2010: 90. Untuk mengetahui validitas angket maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Sebelum diuji cobakan, angket yang telah tersusun harus melalui
uji validitas konstruk. Riduwan 2010: 97 menyatakan bahwa “untuk menguji
58 validitas konstruksi dapat digunakan pendapat ahli”. Ahli pada penelitian ini yaitu
Drs. Suhardi, M.Pd. dengan melihat kesesuaian instrumen dengan kisi-kisi, tujuan dan teori yang digunakan. Setelah angket divalidasi oleh ahli melalui validitas
konstruk kemudian angket diujicobakan. Data uji coba angket kemudian ditabulasikan untuk memperoleh skor guna
menghitung hasil uji coba lampiran 11 dan 12 halaman 148-150. Dalam perhitungan validitas hasil uji coba peneliti menggunakan program SPSS versi 20.
Langkah-langkah pengujian validitas angket menurut Priyatno 2010: 118-9 yaitu klik Analyze
– Correlate – Bivariate. Pada kotak Bivariate Correlations semua variabel dimasukkan ke kotak Variables. Pada Correlations Coefisien pilih
Pearson dan pada Test of Significance pilih two-tailed dan centang Flat Significance Correlations kemudian Ok.Output perhitungan uji validitas terdapat
pada lampiran 13 dan 14 halaman 151-154. Dalam pengujian validitas item angket uji coba, diketahui n=25 maka r
tabel
pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,396. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu jika
r
hitung
r
tabel
uji 2 sisi dengan sig. 0,05, maka instrumen dinyatakan valid. Namun, jika r
hitung
r
tabel
uji 2 sisi dengan sig. 0,05, maka instrumen dinyatakan tidak valid Priyatno 2010: 91.
Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 20, untuk variabel kecerdasan emosional dari 65 soal uji coba diperoleh soal yang valid
sebanyak 29 butir dan soal yang tidak valid sebanyak 36 butir. Sedangkan untuk
59 variabel pengelolaan kelas dari 50 soal uji coba diperoleh soal yang valid 21 butir
dan soal yang tidak valid sebanyak 29 butir. Rekapitulasi uji validitas soal uji coba angket dapat dilihat pada lampiran 15 dan 16 halaman 157-159. Simpulan
nomor butir soal yang valid dan tidak valid bisa dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional Butir
Soal Valid
Tidak Valid No
2,5,6,10,16,17,22,26,27,28,29, 31,32,33,34,35,36,38,39,40,44,
46,47,48,51,52,56,63,dan 64. 1,3,4,7,8,9,11,12,13,14,15,18,19
,20,21,23,24,25,30,37,41,42,43, 45,49,50,53,54,55,57,58,59,60,
61,62,dan 65.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Pengelolaan Kelas
Butir Soal
Valid Tidak Valid
No 2,3,4,7,9,13,14,19,20,22,25,26,
29,30,37,38,40,44,46,48,dan 49.
1,5,6,8,10,11,12,15,16,17,18,21, 23,24,27,28,31,32,33,34,35,
36,39,41,42,43,45,47,dan 50.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Program SPSS 20
3.6.1.2 Reliabilitas Instrumen