Kajian Empiris KAJIAN PUSTAKA

39 demikian, tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Selain itu, dengan kecerdasan emosional guru mampu berhubungan baik dengan peserta didik. Hal ini akan menumbuhkan sosio emosional yang baik antara guru dan peserta didik. Dengan begitu peserta didik akan lebih mudah mematuhi guru dan peserta didik lebih antusias mengikuti pembelajaran.

2.3 Kajian Empiris

Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini diantaranya yaitu: 1 Penelitian yang dilakukan oleh Ahmadi 2004 mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin yang berjudul “Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional dan Efektifitas Manajemen Kelas Oleh Guru Madrasah Aliah Negeri Banjarmasin”. Penelitian ini menghasilkan penemuan, yaitu terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan efektivitas manajemen kelas. Keduanya berjalan seiring, artinya makin cerdas emosionalnya makin efektif manajemen kelasnya. Koefisien korelasi untuk kedua variabel ini diperoleh sebesar 0,46. Variasi efektivitas manajemen kelas dapat dijelaskan oleh variasi kecerdasan spiritual sebesar 21,16. Peningkatan satu unit pada nilai kecerdasan emosional menyebabkan peningkatan sebesar 0,36 unit pada efektivitas manajemen kelas. Ada persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian dilakukan oleh Ahmadi. Persamaannya yaitu menggunakan variabel kecerdasan emosional. Perbedaannya yaitu penelitian Ahmadi dilakukan di Madrasah Aliah, sedangkan penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar. 40 2 Penelitian yang dilakukan oleh Diana Widyarani 2011 mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Pembelajaran Efektif pada Mata Pelajaran IPS di SMP Al- Mubarak Pondok Aren Tangerang Selatan”. Dari penelitian ini didapat rxy produk momen sebesar 0,739 maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengelolaan kelas dengan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS. Koefisien determinasi sebesar 54,6 menunjukkan bahwa pengelolaan kelas kontribusi dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS sebesar 54,6. Sedangkan 59,94 pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS dapat dipengaruhi oleh faotor lain seperti kemampuan intelektual, minat, dan bakat siswa. Ada persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian Diana. Persamaannya yaitu menggunakan variabel pengelolaan kelas sedangkan perbedaannya yaitu penelitian Diana dilakukan di sekolah menengah sementara penelitian ini dilakukan di sekolah dasar. 3 Penelitian yang dilakukan oleh Danang Mukti Wibowo, Annastasia Ediati, dan Achmad Mujab Masykur 2011 mahasiswa Universitas Diponegoro yang berjudul “Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Kinerja Guru”. Hasil uji statistik dengan analisis regresi sederhana mendapatkan rxy=0,530 dengan p=0,001 p0,05. Artinya tanda positif pada skor korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosi dan 41 kinerja guru. Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,281 menunjukkan bahwa 28,1 kinerja guru SMA Negeri 2 Ngawi dapat dijelaskan oleh variabel kecerdasan emosi sedangkan sisanya 71,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Letak perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu variabel pada penelitian yang telah dilakukan menggunakan variabel kecerdasan emosi dan kinerja guru, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel kecerdasan emosi. 4 Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Widyawati 2014 mahasiswa STKIP Islam yang berjudul “Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Pengelolaan Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri Kalierang 01 Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes tahun 2014”. Penelitian ini menghasilkan hasil uji t hitung sebesar 0,269 26,9 dengan N = 28 taraf signifikan 5 menunjukan bahwa 26,9 variabel kreativitas guru dalam pengelolaan kelas berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi struktur bumi dan matahari di kelas V SD Negeri Kalierang 01 Kecamatan Bumiayu tahun 2014 dan 73,1 prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa kreativitas guru dalam pengelolaan kelas dapat memberikan pengaruh yang positif sebesar 0,269 26,9 terhadap prestasi belajar siswa, untuk itu semakinbaikpengelolaankelas yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran, maka semakin baik pula prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kalierang 01 Kecamatan Bumiayu. 42 Letak perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu terletak pada variabel yang digunakan, penelitian yang akan diteliti menggunakan variabel kecerdasan emosi dan pengelolaan kelas. 5 Penelitian yang dilakukan oleh Mohamed Abdul Madhar 2010 mahasiswa College of Applied Science yang berjudul “Emotional Intelligence of Teachers and effective Class Room Management ”. Penelitian ini mengungkapkan pentingnya kecerdasan emosional guru. Dalam kelas guru harus bisa mengontrol emosi, harus menampakkan kegembiraan dikelas dan tidak menampakkan kesedihan didepan peserta didiknya karena hal ini jika dilakukan guru akan menurunkan motivasi peserta didiknya. 6 Penelitian yang dilakukan oleh Jasmine Delceva dan Dizdarevik 2014 mahasiswa Institute of Pedagogy, Faculty of Philosophy Ss. Cyril and Methodius University Skopje Macedonia yang berjudul “Classroom Management”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk memeriksa keterampilan pengelolaan kelas guru di Republik Makedonia, penelitian telah dilakukan untuk guru-guru di sekolah dasar di Republik Makedonia. Instrumen yang akan digunakan untuk menyelesaikan penelitian dan analisis adalah menggunakan kuesioner untuk guru dan kebijakan pendidikan analisis di negara Republik Makedonia. Analisis hasil menunjukkan bahwa ada penurunan keterampilan pengelolaan kelas guru dikarenakan beberapa penyimpangan dalam pendidikan awal guru.

2.4 Kerangka Berpikir