No. Pertanyaan
Tanggapan Nilai
NP 5 4 3 2 1
1. Siswa berpatisipasi lebih
semangat dan aktif untuk belajar. V
3 60
2. Siswa tertarik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran V
3 60
3. Siswa memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran.
V 2
40
4. Siswa memperhatikan guru saat
pembelajaran berlangsung V
2 40
5. Siswa mandiri dalam menemukan
materi baru V 1
20 6.
Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru dengan sungguh-
sungguh V
3 60
7. Siswa berani mengajukan
pertanyaan kepada teman V
2 40
8. Siswa berani mengemukakan
pendapat didepan umum V 1
20 9.
Menganalisis soal yang diberikan oleh guru secara tepat dan cermat
V 3
60 10. Mendengarkan ketika teman
berpendapat V
4 80
Jumlah 24
48
B. Analisis
1. Analisis Uji Soal Siswa
1. Analisis Instrumen
Analisis instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah soal atau instrument yang digunakan dalam penelitian sudah sesuai atau tidak.
Analisis pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut : 1
Uji Validitas Instrumen Uji validitas intrumen dengan menggunakan rumus korelasi
point biserial. Setelah nilai r
pbis
koefisien korelasi point biserial diketahui kemudian dibandingkan dengan r
tabel
dengan
tingkat signifikan sebesar 5. Dengan nilai n peserta tes sebesar 30 anak sehingga nilai r
tabel
menjadi 0,3061. Apabila r
pbis
r
tabel
maka soal valid dam sebaliknya jika r
pbis
r
tabel
maka soal tidak valid. Berdasarkan ketentuan tersebut maka dilakukan
perhitungan dan didapatkan hasil seperti berikut ini : Tabel 17 . Tabel Uji Validitas Soal
No. Soal r
pbis
Keterangan No. Soal r
pbis
Keterangan 1.
0.474059 Valid
26. 0.570075
Valid 2.
0.413263 Valid
27. 0.549188
Valid 3.
0.398661 Valid
28. -0.02861 Tidak Valid
4. 0.431859
Valid 29.
0.409353 Valid
5. 0.494735
Valid 30.
0.549631 Valid
6. 0.634232
Valid 31.
0.174404 Tidak Valid 7.
0.38605 Valid
32. 0.302841 Tidak Valid
8. 0.398661
Valid 33.
0.386897 Valid
9. 0.447081
Valid 34.
0.398766 Valid
10. 0.443304
Valid 35.
0.096513 Tidak Valid 11.
0.450806 Valid
36. 0.365018
Valid 12.
0.533415 Valid
37. 0.524249
Valid 13.
-0.09187 Tidak Valid 38.
0.423432 Valid
14. 0.39483
Valid 39.
0.421288 Valid
15. 0.628804
Valid 40.
-0.23235 Tidak Valid 16.
0.541452 Valid
41. 0.622305
Valid 17.
0.164822 Tidak Valid 42.
-0.01489 Tidak Valid 18.
0.55781 Valid
43. 0.59604
Valid 19.
0.423553 Valid
44. 0.025663 Tidak Valid
20. 0.652687
Valid 45.
0.025793 Tidak Valid 21.
0.014892 Tidak Valid 46.
0.429618 Valid
22. 0.508567
Valid 47.
0.459662 Valid
23. 0.356474
Valid 48.
-0.05071 Tidak Valid 24.
0.056742 Tidak Valid 49.
-0.00183 Tidak Valid 25.
0.322966 Valid
50. 0.622141
Valid Berdasarkan Tabel 17.Tabel Uji Validitas Soal maka diketahui
dari 50 soal yang disajikan oleh peneliti terdapat 14 soal yang tidak valid karena r
pbis
r
tabel
sehingga tidak dapat digunakan dalam proses penelitian. Soal-soal yang masuk dalam katagori
tidak valid adalah soal nomor 13, 17, 21, 24, 28, 31, 32, 35, 40, 42, 44, 45, 48, dan 49.
2 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan Rumus KR 20 atau juga disebut dengan Kuder Richardson 20.
Maka perhitungannya menjadi seperti berikut : -
n : 36 -
N : 30
-
- ∑pq = 7,9344
-
Diperoleh nilai r1 adalah 0.9. Kemudian denga jumlah
sebanyak 30 siswa sehingga dapat dilihat di r
tabel
bahwa nilai r
tabel
untuk n 30 adalah 0,3061. Dapat dilihat bahwa nilai r1 r
tabel
sehingga data dikatakan reliabel. 3
Taraf Kesukaran Soal
Perhitungan taraf kesukaran soal dilakukan berdasarkan dari nilai siswa. Soal dikatagorikan dalam 3 tingkatan yaitu :
0,00p0,30 : soal sukar 0,30p0,70 : soal sedang
0,7001,00 : soal mudah Berikut pembagian kelompok soal berdasarkan kategorinya
Tabel 18. Hasil perhitungan taraf kesukaran soal untuk katagori sukar
No. Soal P Tingkat Kesukaran Soal Keterangan 26.
0.233333333 Sukar
30. 0.233333333
Sukar 31.
0.2 Sukar
31. 0.233333
Sukar 32.
0.133333 Sukar
43. 0.233333
Sukar 44.
0.266667 Sukar
49. 0.266667
Sukar Tabel 19. Hasil Perhitungan taraf kesukaran soal untuk katagori
sedang No. Soal P Tingkat Kesukaran Soal Keterangan
3. 0.633333333
Sedang 4.
0.4 Sedang
5. 0.6
Sedang 7.
0.566666667 Sedang
8. 0.633333333
Sedang 9.
0.333333333 Sedang
10. 0.566666667
Sedang 11.
0.366666667 Sedang
14. 0.533333333
Sedang 15.
0.466666667 Sedang
16. 0.566666667
Sedang 18.
0.566666667 Sedang
20. 0.433333333
Sedang 21.
0.6 Sedang
22. 0.533333333
Sedang 25.
0.633333333 Sedang
27. 0.533333
Sedang
No. Soal P Tingkat Kesukaran Soal Keterangan 30.
0.566667 Sedang
33. 0.333333
Sedang 34.
0.4 Sedang
35. 0.433333
Sedang 36.
0.633333 Sedang
39. 0.666667
Sedang 40.
0.466667 Sedang
41. 0.533333
Sedang 42.
0.4 Sedang
45. 0.333333
Sedang 47.
0.566667 Sedang
48. 0.433333
Sedang 50.
0.4 Sedang
Tabel 20. Hasil perhitungan taraf kesukaran soal untuk katagori soal mudah
No. Soal P Tingkat Kesukaran Soal Keterangan 1.
0.7 Mudah
2. 0.833333333
Mudah 6.
0.733333333 Mudah
12. 0.733333333
Mudah 13.
0.9 Mudah
17. 0.9
Mudah 26.
0.733333 Mudah
28. 0.866667
Mudah 29.
0.8 Mudah
37. 0.733333
Mudah 38.
0.733333 Mudah
46 0.8
Mudah Contoh perhitungan taraf kesukaran soal nomor 1 :
Tabel 21. Jawaban Uji Soal Nomor 1 NO.
ABSEN Jawaban Soal
Nomor 1 NO.
ABSEN Jawaban Soal
Nomor 1 1
16 1
2 17
1 3
18 1
4 1
19 1
5 1
20 1
6 21
1 7
22 1
8 1
23 1
9 24
1 10
1 25
11 1
26 1
12 27
1 13
1 28
1 14
29 1
15 1
30 1
Berdasarkan Tabel 20. Jawaban Soal Uji No.1 dapat dihitung nilai : B = 21
Jx = 30 Sehingga perhitungan taraf kesukaran soal untuk soal nomor 1
adalah :
4 Daya Pembeda Soal
Untuk melakukan perhitungan daya pembeda soal,langkah pertama adalah mengurutkan terlebih dahulu peringkat atau
rangking siswa berdasarkan nilai yang didapatkan siswa. Kemudian setelah urut, kelas dibagi menjadi 2 kelas atau
katagori dengan jumlah anggota yang sama banyak. Katagori atau kelas yang dimaksud adalah Kelas Atas dan Kelas Bawah.
Karena jumlah siswa dalam satu kelas adalah 30 anak sehingga tiap katagori atau kelas beranggotakan 15 anak.
Tabel 22. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Kelompok Atas
Kelompok Bawah
No. Absen Nilai No. Absen Nilai 11
80 1
52 8
76 23
50 4
74 25
46 5
74 2
44 9
72 15
44 10
70 22
44 18
68 21
40 26
68 6
38 29
68 30
36 13
66 12
32 28
62 19
32 17
60 3
30 16
58 24
30 20
58 14
28 27
58 7
26 Berdasarkan Tabel 22. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah
didapat nilai : BA = 14
BB = 7 JA = 15
JB = 15 Sehingga perhitungan untuk mencari daya pembeda soal nomor
1 adalah :
Setelah nilai indeks daya pembedanya diketahui kemudian dibandingkan dengan klasifikasi daya pembeda.
0,00 – 0.20 : jelek
0,21 – 0,40 : cukup
0,41 – 0,70 : baik
0,71 – 1,00 : baik sekali
2. Analisis Hasil Belajar Siswa
a. Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang didapatkan lebih dari atau sama dengan 73 nilai ketuntasan minimal. Berikut ini merupakan
hasil rekapitulasi siswa Kelas Eksperimen X Multimedia 1. Tabel 23. Hasil Rekapitulasi Siswa Kelas Eksperimen X Multimedia 1
Pretest Posttest Nilai Tertinggi
8 9,2
Nilai Terendah 3
5,6 Jumlah Nilai
168 234
Rata-Rata 5,6
7,8 Siswa Tuntas 73
20 Prosentase Ketuntasan
66,67 Berdasarkan nilai rekapitulasi tersebut dapat dilihat jumlah siswa
yang tuntas sebelum diterapkan metode pembelajaran jigsaw adalah 0 siswa atau 0 , setelah dilakukannya kegiatan belajar mengajar dan
dilakukan Posttest jumlah siswa yang tuntas naik menjadi 20 siswa atau 66,67
b. Hasil Belajar Kelas Kontrol
Siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang didapatkan lebih dari atau sama dengan 73 nilai ketuntasan minimal. Berikut ini merupakan
hasil rekapitulasi siswa kelas kontrol X Multimedia 2 Tabel 24. Hasil Rekapitulasi Siswa Kelas Kontrol X Multimedia 2
Pretest Posttest Nilai Tertinggi
8 9,2
Nilai Terendah 3
4 Jumlah Nilai
207 227,6
Rata-Rata 6,46
7,11 Siswa Tuntas 73
6 12
Prosentase Ketuntasan 18,75 40
Berdasarkan nilai rekapitulasi tersebut dapat dilihat jumlah siswa yang tuntas sebelum diterapkan dikelas kontrol adalah 6 siswa atau
18,75, setelah dilakukannya kegiatan belajar mengajar dan dilakukan Posttest jumlah siswa yang tuntas naik menjadi 12 siswa atau 40
c. Perbandingan Hasil Belajar Antar Kelas Metode
Perbandingan dilakukan dengan menggunakan nilai Posttest dari setiap tahapannya. Hal ini dilakukan karena nilai Posttest merupakan
representasi dari hasil belajar menggunakan metode pembelajaran yang diterapkan ditiap kelas. Nilai Pretest dianggap tidak representative
karena nilai Pretest didapatkan sebelum melakukan pembelajaran menggunakan metode yang sudah ditetapkan ditiap kelasnya.
Gambar 5. Histogram Perbandingan Hasil Belajar Antar Metode Pembelajaran
Berdasarkan nilai yang didapat siswa dan Kriterian Ketuntasan Minimal KKM siswa, dari setiap metode pembelajaran dapat dilihat
jumlah siswa yang tuntas jumlah siswa yang tuntas diambil jumlah paling banyak pada setiap metodenya seperti yang tergambar pada
grafik berikut.
Gambar 6.Histogram Selisih Jumlah Siswa Tuntas Tiap Metode Pembelajaran
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Rata-Rata Kelas Jigsaw
Kelas Kontrol
5 10
15 20
25
Siswa Tuntas Kelas Jigsaw
Kelas Kontrol
Berdasarkan Garik -. Grafik Perbandingan Hasil Belajar Antar Metode Pembelajaran dan Grafik -. Selisih Jumlah Siswa Tuntas Tiap Metode
Pembelajaran dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran jigsaw dan kelas yang
menggunakan metode pembelajaran konvesional atau yang disebut dengan kelas kontrol. Dilihat dari nilai tertinggi yang didapatkan oleh setiap kelas
tidak perbedaan, ditiap kelasnya terdapat siswa yang mendapatkan nilai 9.2. Untuk nilai terendah kelas yang menerapkan metode pembelajaran
jigsaw memiliki nilai terendah yang lebih tinggi yaitu 5.6 dibandingkan dengan kelas kontrol yang memiliki nilai terendah 4.5. Jumlah siswa yang
tuntas dari kelas yang menggunakan metode pembelajaran jigsaw adalah 20 anak dan jumlah siswa yang tuntas dari kelas yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional adalah 12 anak. 3.
Analisis Keaktifan Belajar Siswa Observasi untuk mengetahu tingkat keaktifan siswa dalam
mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar KBM dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, berbeda saat peneliti ingin mengetahui hasil
belajar siswa dimana uji dilakukan diawal dan diakhir pembelajaran. Peneliti menilai tingkah laku siswa selama dikelas dengan menggunakan
angket yang terdiri dari 10 indikator penilaian. Dan dari observasi tersebut didapatkan nilai per indikator seperti yang digambarkan oleh grafik berikut
ini.
Gambar 7. Rekapitulasi Tingkat Keaktifan Siswa Tiap Indikator Seperti yang digambarkan oleh Grafik 7 antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Pada indikator 1 baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-sama memiliki
nilai prosentase 60 dan sama juga untuk indikator 2 yang memiliki nilai prosentase juga 60. Untuk indikator 3 kelas eksperimen
memiliki nilai prosentase 80 sedangkan kelas kontrol 40. Untuk indikator 4 kelas eksperimen memiliki nilai prosentase 80
sedangkan kelas kontrol 40. Untuk indikator 5 kelas eksperimen memiliki nilai prosentase 40 sedangkan kelas kontrol 20. Untuk
indikator 6 kelas eksperimen memiliki nilai prosentase 80 sedangkan kelas kontrol 60. Untuk indikator 7 kelas eksperimen
memiliki nilai prosentase 60 sedangkan kelas kontrol 40. Untuk indikator 8 kelas eksperimen memiliki nilai prosentase 80
sedangkan kelas kontrol 20. Untuk indikator 9 kelas eksperimen memiliki nilai prosentase 40 sedangkan kelas kontrol 60. Untuk
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
In d
ikato r 1
In d
ikato r 2
In d
ikato r 3
In d
ikato r 4
In d
ikato r 5
In d
ikato r 6
In d
ikato r 7
In d
ikato r 8
In d
ikato r 9
In d
ikato r 10
Kelas Jigsaw Kelas Kontrol
indikator 1 baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-sama memiliki nilai prosentase 80.
Setelah nilai prosentase per indikatornya diketahui kemudian dicari nilai prosentase keseluruhannya per metode untuk mengetahui
perubahan tingkat keaktifan siswa secara keseluruhan. Dari Grafik 7 didapatkan nilai prosentase untuk kelas eksperimen sebesar 66 lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang mendapat nilai prosentase sebesar 48. Seperti yang digambarkan grafik berikut ini.
Gambar 8. Perbandingan Tingkat Keaktifan siswa antar metode
C. Pembahasan