Pengendalian Metode dan Desain Penelitian

peneliti memberikan perhatian besar terhadap perubahan manipulasi dan pengendalian kontrol.u Hal ini disebut dengan variabel. Variabel dibendakan menjadi dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah suatu variabel pendahulu atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang diterapkan didalam kelas yaitu strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Variabel terikat adalah variabel yang muncul karena pengaruh dari variabel bebas. Vairabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dan tingkat keaktifan belajar siswa dikelas.

D. Pengendalian

Pengendalian dalam penelitian ini berfungsi sebagai pembatas atau mengatur situasi sehingga pengaruh variabel dapat diselidiki. Pengendalian juga berfungsi untuk mengendalikan dan mengarahkan penelitian variable agar tidak keluar jalur. Dalam prakteknya banyak aspek-aspek diluar variabel-variabel pendidikan yang dapat mempengaruhi jalannya penelitian sehingga dibutuhkan sebuah pengendalian. Pengendalian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa konvariansi. ―Analisa konvariansi merupakan metode untuk menganalisis perbedaan variabel terikat diantara kelompok-kelompok eksperimen, sesudah memperhitungkan setiap perbedaan ukuran antara Pretest atau ukuran variabel terikat relevan lainnya yang telah ada sebelumnya diantara kelompok- kelompok tersebut.‖ A. Furchan,2007;350 Dalam penelitian ini kelas yang sudah ditetapkan sebagai kelas eksperimen menggunakan startegi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Untuk menghindari faktor pembedaan guru maka peneliti bertanggung jawab atas kelas yang digunakan untuk penelitian. Untuk menjaga materi yang diberikan seimbang dan berbobot sama maka peneliti bertanggung jawab dalam menyediakan bahan ajar. Untuk menjamin bobot materi sama maka peneliti membuat materi pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, serta soal-soal yang akan digunakan pada saat pembelajara diawal, sebelum penelitian dilakukan.

E. Metode dan Desain Penelitian

Dalam sebuah jurnal yang berjudul ― Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Teknik Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw ‖ oleh Tiwan, MT2008;6 disebutkan bahwa untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, disusun langkah-langkah kelompok sebagai berikut; 1 pembagian tugas,2 pemberian lembar ahli, 3 mengadakan diskusi, 4 mengadakan kuis. Adapun rencana pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini diatur secara instruksional adalah : 1. Membaca, siswa memperoleh topik-topik ahli dan membaca materi tersebut untuk mendapatkan informasi. 2. Diskusi kelompok ahli, siswa dengan topik-topik ahli yang sama bertemu untuk mendiskusikan topic tersebut. 3. Diskusi kelompok asal, siswa ahli kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan topik kepada kelompok asalnya. 4. Kuis, siswa memperoleh kuis individu yang mencangkup semua topik. 5. Penghargaan kelompok, perhitungan skor kelompok dan menentukan penghargaan kelompok. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan desain Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan desain Pretest-Posttest control grup design Pretest-Posttest. Dengan demikian desain penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1. Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Grup Design Kelas Pretest Perlakuan Posttest KE O 1 X 1 O 2 KK O 3 X 2 O 4 Keterangan : KK : Kelas Kontrol KE : Kelas Eksperimen O 1 : Pretest yang diberikan kepada Kelas Eksperimen X 1 : KBM dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw O 2 : Posttest yang diberikan pada Kelas Kontrol pada akhir pembelajaran O 3 : Pretest yang diberikan kepada Kelas Kontrol X 2 : KBM dengan menggunakan Metode pengajaran konvensional O 4 : Posttest yang diberikan pada Kelas Kontrol pada akhir pembelajaran Pada penelitian ini, setiap kelompok pada awal kegiatan diberi pretest O 1 ,O 3 , diberi perlakuan dan pada akhir kegiatan diukur dengan posttest O 2 ,O 4 yang ekuivalen dengan pretest. Sedangkan X 1 dan X 2 masing-masing merupakan perlakuan yang diterapkan dikelas. Untuk X 2 pengajaran seperti biasa sedangkan untuk X 1 yaitu Diskusi Kelompok yang mana didalamnya terdapat Kelompok Asal dan Kelompok Ahli. Kelompok asal yang terdiri dari 8 orang tiap kelompoknya diberi sebuah materi yang didalamnya masih terdapat topik-topik tertentu, topik tersebut selanjutnya disebut dengan topik 1, topik 2, topic 3,dst. Karena dalam satu kelas terdapat 32 siswa maka siswa akan dibagi menjadi 4 kelompok asal yaitu kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, dan kelompok 4, seperti ditunjukan dalam Gambar 3. Ilustrasi pembagian kelompok asal dan kelompok ahli jigsaw 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelompok 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelompok 3 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelompok 2 5 5 5 5 Kelompok Ahli 5 4 4 4 4 Kelompok Ahli 4 3 3 3 3 Kelompok Ahli 3 2 2 2 2 Kelompok Ahli 2 6 6 6 6 Kelompok Ahli 6 1 1 1 1 Kelompok Ahli 1 Gambar 3. Ilustrasi pembagian kelompok asal dan kelompok ahli jigsaw Keterangan : : Siswa : Siswa yang memiliki topik sama yang nantinya akan masuk kedalam kelompok ahli topik tersebut. : Kelompok dengan topic yang beragam kelompok asal Kemudian setelah semua siswa mendapat topiknya masing-masing, siswa membentuk kelompok lagi sesuai dengan topik ahli yang sama kemudian kelompok ini disebut dengan kelompok ahli. Kelompok ahli terdiri dari siswa-siswa yang memiliki topik yang sama. Dalam diskusi kelompok ahli, siswa dituntut untuk memiliki catatan dan memiliki informasi sebanyak-banyaknya tentang topik ahli yang nantinya akan dijelaskan kembali ke kelompok asal. 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelompok 4 8 8 8 8 Kelompok Ahli 8 7 7 7 7 Kelompok Ahli 1 1 1 1 1 1 Kelompok Ahli 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelompok 4 Kelompok Asal Kelompok Ahli Berdasarkan ilustrasi yang telah digambarkan mengenai proses pembagian kelompok pada kelas eksperimen aktivitas kelompok sangatlah penting. Aktivitas dalam kegiatan belajar adalah untuk mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, awawancara, diskusi dan interupsi. Sehingga sangatlah penting bagi siswa yang menjalankan metode pembelajaran ini untuk saling terbuka dan saling mengemukakan pendapat. Siswa disini diajarkan untuk memiliki sifat berfikir kritis dan tanggap dengan lingkungan sekitarnya. Setelah terjadinya diskusi dengan kelompok ahli kemudian anggota kelompok ahli akan kembali ke kelompok asalnya masing-masing. Pada tahap ini setiap anak sudah memiliki materiyang cukup mengenai topic yang menjadi tanggung jawabnya yang nantinya digunakan sebagai bekal untuk menjelaskan ke teman lainnya. Secara bergantian siswa akan menjelaskan mengenai topiknya masing-masing, kemudian apabila ada siswa yang merasa tidak paham atau tidak sependapat dengan penjelasan temannya bias dilakukan diskusi didalam kelompok asal. Akan tetapi apabila masih tidak ditemui kesepakatan maka siswa yang memiliki tanggung jawab atas materi yang didiskusikan lebih baik berkumpul dengan kelompok ahlinya lagi dan berdiskusi untuk memecahkan persoalan yang ada. Diskusi dengan kelompok asal telah selesai dan semua permasalahan yang diajukan oleh guru dapat terselesaikan. Kemudian selanjutnya secara keseluruhan masing-masing kelompok mengumpulkan hasil diskusinya bersamaan dengan catatan individu dari tiap anggota ahli yang terdapat didalamnya. Pemberian postest diakhir KBM ini untuk mengukur seberapa jauh tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan dibandingakan dengan nilai pretest yang sudah diambil diawal si`klus tadi. Dan pemberian penghargaan atau reward kepada kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi dapat merangsang siswa untuk belajar lebih giat lagi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Strategi Peta Konsep (Concept MAP) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

0 25 295

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 23

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA METODE JIGSAW PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA METODE JIGSAW DENGAN METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI (Studi Eksperi

0 2 15

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DALAM PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 8

0 1 9