C. Hipotesis
Hipotesis atau yang sering disebut dengan dugaan sementara merupakan komponen dalam penelitian yang berguna untuk menghubungkan
teori yang sudah ada dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti atau hal sebaliknya. Selain itu juga hipotesis menggabungkan filsafat induktif yang
bersifat pengamatan dan filsafat deduktif yang menekankan pada penalaran untuk menghasilkan hal baru atau dengan kata lain hipotesis terdiri dari
penggabungan fakta yang sudah ada dan diambil dari observasi dalam suatu wilayah dan digabung dengan teori-teori oleh para ahli yang telah
dikemukakan sebelumnya.
Berdasarkan oleh observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dilokasi penelitian yaitu SMK N 1 Cepu dapat diambil dapat dilihat siswa lebih
banyak bermain dan tidak fokus terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Pengajar pun hanya terfokus oleh siswa yang masih masuk dalam
jangkauannya saja yaitu siswa-siswa yang duduk didepan kelas, sedangkan siswa-siswa yang berada dibelakang kelas tidak mendapatkan perhatian,
sesekali memang mendapatkan teguran tetapi mereka yang berada dibelakang kelas akan kembali tidak fokus lagi. Peneliti beranggapan bahwa penggunaan
strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dapat berperan atau aktif semua dalam pembelajaran dan menyelesaikan masalah yang diberikan. Hal ini
karena siswa bekerja secara berkelompok dan memiliki tanggung jawab dan tugasnya masing-masing dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Tingkat
pemahaman siswa akan meningkat karena tiap siswa akan terlibat langsung dalam kelompok. Seiring dengan tingkat pemahaman siswa yang meningkat
maka hasil belajar siswa pun akan meningkat. Keaktifan siswa pun meningkat, siswa yang awalnya diam saja dibelakang kelas akan masuk kedalam kelompok
untuk bekerja dalam kelompoknya masing-masing. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah
hasil belajar dan keaktifan siswa akan lebih tinggi dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan kelas yang tidak
menerapkan strategi pembelajaran ini.
40
BAB III METODE PENELITIAN