makam leluhur Panjalu di Nusa Gede dan melihat benda pusaka Panjalu di Bumi Alit. Pencanangan kawasan Panjalu sebagai kawasan Wisata Ziarah oleh Gubernur Jawa
Barat pada tanggal 17 Maret 2004 Pranata, 2007. Areal situdanaunya dimanfaatkan oleh pemerintah daerah sebagai kawasan wisata alam. Kegiatan wisata yang dapat
dilakukan, yaitu kegiatan berperahu sekaligus menikmati pemandangan alamnya dan memancing ikan. Selain untuk kegiatan wisata, areal Situ Lengkong Panjalu
mempunyai fungsi ekologi sebagai kawasan penyangga tata air, kawasan perlidungan flora dan fauna serta untuk melestarikan keutuhan Cagar Alam Panjalu.
Sebagai upaya pemanfaatan wisatanya, kawasan wisata Situ Lengkong Panjalu ini harus berjalan dengan optimal tanpa harus mengorbankan sumberdaya alam dan
lingkungan yang ada, sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang. Pemerintah daerah mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit dari
pungunjung yang datang untuk berwisata. Keberadaan kawasan tersebut sangat penting bagi masyarakat sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti
panambakpencari ikan, penyedia jasa perahu wisata dan pedagang. Pentingnya kawasan Situ Lengkong Panjalu yang dapat menghasilkan
keuntungan ekonomi harus sejalan dengan upaya pelestariannya supaya kawasan ini tidak mengalami penurunan kualitas lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut,
dilakukan studi untuk mengetahui nilai manfaat wisata dari kawasan Situ Lengkong Panjalu, Kabupaten Ciamis dengan menggunakan metode kontingensi melalui
pendekatan kesediaan membayar dan kesediaan dibayar masyarakat di lokasi penelitian.
1.2 Perumusan Masalah
Kawasan Situ Lengkong Panjalu sebagai sumberdaya alam dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam merupakan barang publik yang dapat memberikan
manfaat intangible, yaitu manfaat ekonomi yang tidak dapat dikuantifikasikan secara langsung karena tidak adanya nilai pasar untuk barang tersebut. Manfaat tersebut
bersumber dari fungsi ekologi seperti pengatur tata air dan pengendali banjir yang merupakan barang jasa publik pada hakekatnya juga nilai ekonomi, karena jika
fungsi ekologi kawasan Situ Lengkong Panjalu terganggu, maka akan menimbulkan ketidakmanfaatan atau terjadi kerugian adanya bencana atau kerusakan.
Air Situ Lengkong Panjalu sangat penting sekali untuk kelestarian Cagar Alam Panjalu. Salah satu penurunan kualitas lingkungan adalah tercemarnya air Situ
Lengkong Panjalu yang diakibatkan oleh penggunaan perahu motor wisata. Air situ menjadi kotor, ikan sering banyak yang mati, banyak sampah plastik dan kondisi air
situ yang surut karena kawasan pinggir situ yang seharusnya menjadi daerah penyangga resapan air menjadi areal persawahan dan perumahan. Dengan demikian,
fungsi ekologi kawasan Situ lengkong Panjalu dirasakan perlu memberikan perlindungan terhadap kerusakan ekologi, sehingga ada keinginan, kebutuhan dan
tuntutan pengunjungmasyarakat agar kawasan ini tetap berfungsi dengan baik secara ekologi maupun untuk kegiatan wisatanya.
Selama ini, pendapatan pemerintah desa Panjalu masih mengandalkan dari pendapatan wisata Situ Lengkong Panjalu. Akan tetapi, upaya pemanfaatan Situ
Lengkong Panjalu melalui kegiatan wisata belum dilakukan secara optimal Diantaranya, belum adanya kebijakan pengelolaan yang terpadu, keragaman aktivitas
ekonomi yang berlangsung di Obyek Wisata Situ Lengkong Panjalu belum diidentifikasi secara jelas, terperinci dan lengkap, misalnya berapa nilai ekonomi
setiap tahunnya yang dapat diperoleh dari pemanfaatan kawasan Situ Lengkong Panjalu tersebut sebagai tujuan wisata. Besarnya manfaat ekonomi yang diperoleh
dari Obyek Wisata Situ Lengkong Panjalu belum diketahui. Sehingga, upaya untuk menghitung ekonomi sumberdaya alam yang ada harus dilakukan. Hal tersebut sejalan
dengan kondisi dan keberadaan kawasan Situ Lengkong Panjalu yang sangat penting di daerah Panjalu bagi kepentingan ekonomi, sosial budaya dan ekologi.
Nilai ekonomi dari kegiatan wisata di kawasan Situ Lengkong Panjalu dikategorikan dalam nilai ekonomi yang dimanfaatkan secara tidak langsung, karena
konsumen tidak mengambil manfaat langsung dari kawasan ini. Oleh karena itu, perhitungannya dilakukan untuk memperoleh nilai ekonominya juga melalui metode
tersendiri. Ditinjau dari konsep ekonomi tentang manfaat, dapat diukur dengan metode kontingensi melalui pendekatan kesediaan membayar willingness to pay atas
kepuasan memperoleh peningkatan kualitas lingkungan wisata dari pengunjung dan masyarakat di kawasan Situ Lengkong Panjalu dan kesediaan dibayarnya willingness
to accept atas kompensasi karena tidak diperbolehkan beraktivitas wisata yang merupakan kerugian akibat berkurangnya fungsi ekologis kawasan. Besarnya biaya
yang dikeluarkan oleh masyarakat dapat dijadikan acuan untuk mengetahui nilai ekonomi yang dimiliki kawasan wisata Situ Lengkong Panjalu. Berdasarkan uraian di
atas, dapat dirumuskan nilai ekonomi kawasan wisata Situ Lengkong Panjalu
berdasarkan analisis metode kontingensi melalui pendekatan kesediaan membayar dan dibayar masyarakat di lokasi tersebut?
1.3 Tujuan