Indische Vereeniging tot Natuurbescherming, sebuah perkumpulan perlindungan alam Hindia Belanda yang didirikan tahun 1863. Pada tanggal 21 Februari 1919 area Situ
Lengkong dengan Nusa Gede dinyatakan sebagai kawasan cagar alam yang benar- benar dijaga kelestarian alam serta budaya yang ada di dalamnya.
Sebagai kawasan cagar alam yang berada dalam pengawasan BKSDA Jabar II, Nusa Gede memiliki vegetasi hutan primer yang relatif masih utuh dan tumbuh secara
alami. Wisatawan yang berkunjung pada areal sekitar komplek pemakaman, karena areal lainnya tidak boleh digunakan untuk kegiatan wisata. Saat memasuki kawasan,
pengunjung sudah disambut pepohonan rotan Calamus javanensis, dan aren Arenga pinnata. Semakin masuk ke dalam, pengunjung akan melihat pepohonan besar sepert
kihaji Dysoxylum Sp dan kikondang Ficus variegata. Selain jenis flora, di kawasan Nusa Gede juga dapat ditemui berbagai jenis
fauna, sebut saja antara lain burung hantu Otus scops, dan kalong Pteropus vampyrus. Sementara Elang jambul putih hanya sesekali mendatangi Nusa Gede.
Gambar 7 Nusa Gede Panjalu. Gambar 8 Gerbang Nusa Gede Panjalu.
3. Nusa Pakel
Nusa Pakel merupakan sebuah pulau yang terletak di sebelah barat Nusa Gede. Dahulu nusa Pakel merupakan taman yang sering digunakan sebagai tempat rekreasi
keluarga kerajaan. Kondisi Nusa Pakel sekarang telah bersatu dengan daratan. Kondisi ini terjadi akibat adanya konversi sebagian kawasan danau menjadi areal
pesawahan. Tidak diketahui kapan mulai terjadi perubahan fungsi lahan di sekitar Nusa Pakel ini. Para pemilik sawah di sekitar Nusa Pakel telah memiliki bukti
kepemilikan tanah yang sah dari pemerintah setempat.Pemandangan di Nusa Pakel cukup indah. Dengan latar belakang Nusa Gede di sebelah timur dan Gunung Sawal
di sebelah selatan, sehingga sangat cocok untuk kegiatan fotografi.
Gambar 9 Nusa Pakel.
4. Flora
Tabel 2 Daftar jenis vegetasi yang dapat ditemukan di kawasan Situ Lengkong Panjalu
No Nama Ilmiah
Nama Lokal 1.
Amomum coccineum Tepus
2. Pterocarpus indicus
Angsana 3.
Arenga pinnata Aren
4. Aristolochia tagala
Sirih hutan 5.
Brugmansia sauvelens Kucubang
6. Caliandra calothyrsus
Kaliandra 7.
Calamus javanensis Rotan
8. Castanopsis javanica
Saninten 9.
Clidemia hirta Harendong
10. Cyrtandra picta
Kileho 11.
Dinocholoa sardins Bambu
12. Diplazium asperum
Pakis 13.
Dysoxilum sp. Kihaji
14. Eupathorium pallescens
Kirinyuh 15.
Eurya accuminata Huru
16. Ficus benjamina
Caringin 17.
Ficus variegata Kikondang
18. Ficus xylophilla
Kiara 19.
Lagerstroemia sp. Bungur
20. Maesopsis eminii
Kayu afrika 21.
Nyssa javanica Kokopian
22. Pandanus conoideus
Pandan 23.
Paratocarpus triandus Pulus
24. Pinus merkusii
Pinus 25.
Piper aduncum Seuseureuhan
26. Sauraula sp.
Kileho 27.
Schima wallichii Puspa
28. Terminalia catapa
Ketapang
Sumber : Hasil pengamatan langsung
Flora yang ada di kawasan Situ Lengkong Panjalu cukup bervariasi mulai tumbuhan bawah sampai tumbuhan tingkat tinggi. Jenis-jenis vegetasi yang terdapat
di Kawasan ini berpotensi sebagai obyek rekreasi yang mencakup pendidikan dan
ilmu pengetahuan serta sekaligus untuk menumbuhkan rasa cinta alam terhadap lingkungan bagi pengunjung. Jenis-jenis vegetasi yang ditemukan di kawasan ini
dapat dilihat pada Tabel 2. Masyarakat Panjalu tidak memanfatkan vegetasi terutama vegetasi pohon yang
ada di dalam Nusa Gede, karena vegetasi tersebut sangat penting sekali untuk kelestarian Cagar Alam Panjalu. Pemerintah bersama masyarakat Panjalu menjaga
keutuhan Cagar Alam Panjalu ini dengan tidak merusak atau mengambil kayu dan mengadakan program menanam pohon di sekitar pinggiran situ.
5. Fauna