adanya pengaruh Interaksi Sosial Budaya

226 yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah,

c. adanya pengaruh

kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut. 193 Kebudayaan baru yang masuk ke dalam kehidupan masyarakat khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Indonesia umumnya memberi pengaruh terhadap pola dan perilaku masyarakatnya. Kenyataan tersebut akan berdampak pula pada aspek budaya yang telah ada dalam suatu masyarakat. Dengan demikian hadirnya kebudayaan baru akan memberi pengaruh terhadap perkembangan kesenian tradisional yang hidup dan berkembang dalam komunitas tertentu. Hal ini penting dipahami karena kompleksitas permasalahan yang terjadi dalam dunia kesenian tidak dapat dipisahkan dari komunitas masyarakat yang membentuknya. 193 Teuku Jacob, 1998. Pemberdayaan Kegiatan Seni Budaya Indonesia Yogyakarta : Pusat Penelitian ISI Yogyakarta, 17-18. 227 Hal ini pula yang terjadi dalam kesenian jathilan. Sungguhpun perkembangan dunia begitu pesat dengan teknologi informasi, namun tidak semuanya dapat menyentuh kehidupan seni tradisional. Di dalam kesenian jathilan, dapat diungkapkan di sini bahwa, yang terpengaruh dengan adanya gerakan global hanyalah spirit untuk menyajikan sebuah kemasan yang ringkas dan padat, serta pengembangan desain kostum serta makeup yang tidak lagi berpijak pada tradisi yang telah ada. Hal tersebut terjadi karena pola pemikiran masyarakat semakin maju. Kesadaran tersebut makin lama akan semakin meningkatkan kehidupan masyarakat. Dalam kaitan ini Rohidi menegaskan bahwa perkembangan menuju ke arah kemajuan, tidak hanya berlaku pada proses sejarah kehidupan umat manusia, tetapi juga pada proses perkembangan jiwa manusia secara individual dan secara keseluruhan. 194 Perkembangan menuju ke arah kemajuan yang diungkapkan Rohidi ini sejalan apa yang disampaikan Ceng yang mana ditegaskan bahwa kompleksitas kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan oleh tiga aspek yang disebut dengan tripelitas yang meliputi induvidualitas, lokalitas, dan globalitas. Tiga aspek inilah yang menyertai perjalanan manusia menuju satu perubahan dari tingkatan yang paling kecil menuju ke sesuatu yang luas dan kompleks. Globalitas individualitas 194 Tjetjep Rohendi Rohidi, Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan Bandung : STSI Press, 2000, 41. 228 Lokalitas Diagram 2 Lingkaran Tripelitas Diagram Ceng diadaptasi oleh Suminto A. Sayuti Dalam diagram di atas digambarkan bahwa semakin besar pengaruh yang masuk dalam individu-individu dalam masyarakat, maka akan semakin besar dan meluas pula pengaruh globalitas yang membingkainya. Kontak antara budaya lama dengan budaya baru yang dibawa oleh arus budaya global memunculkan perubahan, sungguhpun tidak secara menyeluruh, perubahan itu dapat dirasakan sebagai hasil interaksi kultural. Dari interaksi ini memunculkan perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan gaya meniru budaya asing Barat maupun Timur seperti yang terjadi di dunia seni. Budaya Barat lebih sering disebut dengan pengaruh westernisasi, sedangkan budaya Timur yang datang dari Negara-negara Cina, Jepang, India maupun Timur Tengah, sungguhpun banyak memberi kontribusi perubahan, namun tidak pernah disebut sebagai pengaruh easternisasi. Pengaruh-pengaruh dari dua kubu itulah yang hingga kini bisa kita rasakan sebagai konsekuensi adanya pergerakan global. Sebagaimana yang terjadi dalam industri pariwisata, di mana aspek- aspek yang mendorong terjadinya perubahan adalah sebagai akibat adanya tuntutan global. 229 Hadirnya era industri pariwisata di Indonesia, adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi. Keberadaan industri pariwisata memberikan banyak keuntungan dari sisi masyarakat yang berdekatan dengan objek-objek wisata atau tempat pertunjukan wisata. Roda perekonomian dalam sebuah wilayah akan semakin berkembang seiring dengan dinamika perubahan zaman. Dampak dari perkembangan di sektor perekonomian sebagai akibat adanya industri pariwisata ini akan berdampak pula pada sektor budaya, sungguhpun tidak secara langsung menguntungkan kelompok jathilan.

2. Adanya kontak dengan Kebudayaan lain