masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Identifikasi Masalah Analisis Masalah

20122013, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan yaitu 70. Dari 22 siswa hanya 4 siswa yang mencapai ketuntasan belajar dalam kegitan pra siklus berarti masih ada 18 siswa atau 82 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata kelas 59. Hasil belajar siswa yang maksimal dalam mencapai tujuan telah ditetapkan merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi peneliti. Namun apa yang terjadi pada siswa kelas IV semester 1 pada Sekolah Dasar Negeri 4 Suru Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 20122013 sangat menyedihkan, maka peneliti berusaha melaksanakan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan peneliti adalah menerapkan Metode Group Investigation, Media Gambar dan Contextual Teaching and Learning, dengan harapan setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal, yaitu dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal guna melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan tes formatif dan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi dengan teman sejawat sebagai mitra dalam penelitian, serta berkonsultasi dengan supervisor, diperoleh kekurangan-kekurangan sebagai berikut: a. Faktor siswa 1 Kurang disiplin dalam diskusi kelompok 2 Minat siswa terhadap pelajaran masih kurang 3 Siswa kurang memiliki rasa ingin tahu dalam pemecahan masalah 4 Perhatian siswa belum terfokus pada suatu masalah 5 Siswa menjadi kurang termotivasi untuk memahami pelajaran b. Faktor guru 1 Belum membangun pemahaman siswa dari pengalaman baru berdasarkan pada pengetahuan awal 2 Dalam pembelajaran peneliti belum mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. 2 3 Dalam pembelajaran siswa sebagai penerima pengetahuan, belum dikemas menjadi proses mengkonstruksi

2. Analisis Masalah

Proses pemerikasaan siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar dapat dilakukan melalui diagnosa kesulitan belajar. Melalui kegiatan diagnosis itulah guru akan mengetahui siswa-siswa mana yang perlu mendapat bantuan. Untuk itu peneliti melakukan perbaikan pembelajaran yang ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan dari hasil belajar siswa tentang satuan berat yang tidak mencapai kriteria ketuntasan belajar. Disamping itu peneliti juga mengupayakan agar hasil belajar secara umum agar rata- ratanya meningkat. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti mengunakan media gambar sehingga siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat menangkap tujuan pembelajaran lebih mudah dan cepat. Berdasarkan hasil dari proses pembelajaran, refleksi pembelajaran, diskusi dan hasil konsultasi dari supervisor diperoleh hal-hal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa tentang satuan berat pada siswa kelas IV semester 1 pada Sekolah Dasar Negeri 4 Suru Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 20122013 bahwa analisis masalah pembelajaran yang perlu diungkap adalah sebagai berikut: a. Penggunaan Metode Group Investigation, Media Gambar dan Contextual Teaching and Learning dapat mengenal satuan berat. b. Melalui penggunaan Metode Group Investigation, Media Gambar dan Contextual Teaching and Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang satuan berat dan hubungannya. Masalah tersebut diatas muncul karena adanya 3 faktor yang tejadi pada waktu proses pembelajaran berlangsung dari siklus I dilanjutkan siklus II dan siklus III sebagai berikut: a. Pada proses pembelajaran guru kurang konsentrasi walaupun telah dipandu oleh rencana pembelajaran. 3 b. Rencana pembelajaran yang telah disusun belum sesuai dengan panduan pembuatan rencana pembelajaran. c. Guru kurang memperhatikan pentingnya media pembelajaran guna memperjelas informasi dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil kolaborasi dengan teman sejawat dan konsultasi dengan supervisor, dalam proses pembelajaran perlu menerapkan Metode Group Investigation, Media Gambar dan Contextual Teaching and Learning yang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan disampaikan. Melalui cara tersebut siswa akan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah