Harapan terhadap peran kepala sekolah dalam implementasi pendidikan multikultural

Laporan HB Multikultur 2006 60 sekolah seperti jadwal, modul manajemen sekolah, evaluasi keberhasilan pembelajaran, kebijakan yang diambil, buku-buku yang menunjang proses pembelajaran dan fasilitas peralatan yang disediakan sekolah. Selain itu perlu pula menjalin kerjasama dengan berbagai pihak agar dapat melaksanakan pembelajaran yang menggunakan media lapangan atau kunjungan ke tempat-tempat yang relevan dengan pendidikan multikultural.

5. Harapan terhadap peran komitedewan sekolah untuk pembelajaran multikultural

Untuk pelaksanaan pembelajaran multikultural peran komite dan dewan sekolah sangat dibutuhkan. Adanya kesamaan pandangan antara orangtua siswa dengan civitas sekolah dapat lebih memudahkan implementasi pendidikan multikultural. Selain dukungan dana untuk hal-hal yang diperlukan, dukungan sikap yang produktif terhadap pelaksanaan dan tindakan sehari-hari didalam keluarga yang mencerminkan implementasi pendidikan multikultural sangat penting. Sehingga apa yang dipelajari siswa SD di sekolah juga diperoleh anak dirumah. Misalnya saja, orangtua menekankan tentang pentingnya menghormati pendapat yang berbeda, menjauhi sifat yang mudah curiga prejudis pada budaya etnis lain, menghindari tingkah laku yang stereotip dan diskriminatif. Hal-hal tersebut harus ditanamkan dan diimplikasikan pada kehidupan sehari-hari sejak dini di dalam keluarga. Orangtua harus mampu memberi teladan dan menunjukkan sikap yang mendukung pendidikan multikultural. Selain itu komite sekolah ataupun orang tua siswa dapat berperan sebagai sosial kontrol dalam proses pembelajaran multikultural. Bila ada hal- hal yang kurang mendukung terjadi, dapat memberikan saran konstruktif kepada pihak sekolah. Di samping itu selalu siap mendukung terhadap kebutuhan akan fasilitas dan kondisinya yang dibutuhkan oleh pendidikan multikultural. Kerja sama yang saling membantu antara pihak sekolah dengan anggota komite sekolah dan orangtua siswa akan dapat memudahkan keberhasilan pelaksanaan pendidikan multikultural. Laporan HB Multikultur 2006 61

6. Harapan tentang peran para personal lain di sekolah untuk pembelajaran multikultural

Untuk dapat memberi kondisi yang kondusif terhadap pelaksanaan pendidikan multikultural diperlukan kesamaan sikap, pandangan dan pemaham-an yang sama dari civitas akademika yang ada di sekolah termasuk para pegawai administrasi sampai pesuruh sekolah. Kesamaan pandangan dan sikap terhadap pendidikan multikultural akan sangat membantu dalam menanam-kannya pada siswa SD. Sikap para pegawai yang empati, adil, dan bersahabat pada para siswa tanpa memandang perbedaan latar belakang etnis, agama, status sosial ekonomi siswa, akan sangat berpengaruh terhadap implementasi nilai-nilai multikultural di sekolah. Sebagai orang yang banyak terlibat dalam pemberian layanan pada para siswa, tentu saja sikap dan tata cara yang ditunjukkan oleh para pegawai setiap hari akan dilihat anak. Kemampuan para pegawai untuk dapat mengimplementasikan nilai-nilai multikultural.

E. Pengembangan Model dan Modul Pembelajaran Multikultural 1. Model Pembelajaran Multikultural

Untuk mengimplementasikan pendidikan multikultural di sekolah dasar, dalam penelitian ini dikembangkan model pembelajarannya. Hasil workshop dengan guru disepakati bahwa pendidikan multikultural tidak berdiri sendiri tetapi terpadu dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial yang saat ini disebut PKPS Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial. Adapun model pem-belajarannya memakai modul yang berisikan suplemen untuk dipadukan dengan materi PKPS. Oleh karena proses penyampaian konsep dan makna pendidikan multikultural dipadukan dengan mata pelajaran PKPS maka nama yang dipilih adalah Model Pembelajaran Multikultural Terpadu Menggunakan Modul PMTM. Untuk membedakan model pembelajaran multikultural dengan model pembelajaran yang lain, maka diberikan ciri-ciri sebagai berikut.