Laporan HB Multikultur 2006
29
B. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian
ini diharapkan
dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar di Sekolah Dasar pada
khususnya dan menumbuhkan suasana akademik di sekolah yang harmonis, pada umumnya. Secara rinci, hasil penelitian ini dapat memberikan
kontribusi dalam hal-hal berikut. 1. Menciptakan iklim pembelajaran yang harmonis, saling menghargai,
saling peduli, sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
2. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang sesuai dengan kondisi atau kekhususan kultur yang dimiliki siswa.
3. Memberikan alternatif pemecahan masalah dalam pembelajaran di SD dalam hal mengapresiasi keberagaman siswa untuk mengoptimalkan
proses dan hasil pembelajaran. 4. Menjadi bahan pengayaan dalam proses penanaman cara hidup
menghormati, tulus, dan toleran pada diri siswa dan komponen sekolah lainnya terhadap keragaman budaya yang ada di kelas atau di sekolah,
dan lebih luas lagi di tengah-tengah masyarakat plural. 5. Menjadi masukan untuk bahan rekomendasi kebijakan Dinas Pendidikan
KabupatenKota mengenai alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan,
toleran, dan mampu menyesuaikan diri dalam berbagai perbedaan. 6. Penelitian ini merupakan implikasi dari tugas perguruan tinggi khususnya
LPTK untuk memberi sumbangan pikiran, mencari inovasi dalam pelaksanaan pendidikan dalam hal ini model pembelajaran pendidikan
multikultural di
sekolah, melalui
pengembangan Mata
Kuliah Sosioantropologi Pendidikan, Teknologi Pembelajaran, dan Manajemen
Pendidikan, yang diberikan kepada seluruh mahasiswa kependidikan di UNY.
Laporan HB Multikultur 2006
30
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Untuk melaksanakan keseluruhan penelitian ini digunakan pendekatan umum yaitu Research and Development R D yang diselesaikan dalam
tiga tahap penelitian. Setiap tahap diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun. Tahap pertama, dikonsentrasikan pada need assessment yang
dilakukan dengan survei untuk mendapatkan sekolah yang kondusif untuk pengembangan pembelajaran multikultural, dan peningkatan kemampuan
komponen sekolah yang dilakukan melalui pelatihan dan workshop, serta menghasilkan model pembelajaran multikultural dan model manajemen
sekolah. Tahap kedua,
dikonsentrasikan pada validasi
model dan penyusunan modul bahan pembelajaran dan modul manajemen sekolah,
yang paling banyak dilakukan dengan pendekatan “coba dan revisi”. Tahap ketiga, ditekankan pada implementasi model sekaligus modul pembelajaran
multikultural dan manajemen sekolah yang dihasilkan pada tahap kedua, sehingga menggunakan pendekatan evaluatif.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini diambil dengan dasar unit sekolah, yaitu SD negeri dari lima kabupatenkota di DIY. Sekolah yang dipilih adalah SD yang
memang kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran multikultural.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage sampling. Untuk
tahun pertama, dipilih sejumlah 15 sekolah, dengan rincian masing-masing kabupatenkota tiga sekolah. Responden dari setiap sekolah melibatkan
kepala sekolah, guru kelas III dan guru kelas IV. Untuk tahun kedua dan ketiga dari 15 sekolah pada tahun pertama dipilih 10 sekolah untuk uji coba
model, namun subjeknya ditambah murid kelas III dan kelas IV serta komite sekolah. Di samping itu, penelitian ini juga melibatkan unsur dari Dinas
Pendidikan Kecamatan, KabupatenKota, dan tingkat Propinsi.