31 Koperasi untuk Menjadi Guru Profesional
”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan jumlah responden 71 mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 71 mahasiswa, sebanyak 38 orang atau 53,5
mahasiswa memiliki minat menjadi guru, sebanyak 40 mahasiswa atau 56,3 mahasiswa mempunyai kesiapan sedang untuk menjadi guru dan
terdapat hubungan yang positif atau minat dan kesiapan mahasiswa untuk menjadi guru yang ditunjukkan oleh r
hitung
= 0,393 yang lebih besar dari r
tabel
5
=
0,235. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Moh Tontowi adalah
sama-sama meneliti Minat sedangkan yang membedakan variabel lain yaitu Kesiapan menjadi guru dan tempat penelitian.
C. Kerangka Pikir
1. Hubungan minat profesi sekretaris terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2
Bantul Minat profesi sekretaris merupakan faktor yang mendorong siswa
untuk menyenangi,
memperhatikan, mempelajari
baik melalui
pembelajaran kompetensi yang diajarkan di sekolah untuk menjadi seorang sekretaris atau tenaga administrasi. Siswa yang mempunyai minat
pada profesi sekretaris, maka ia akan berusaha mendapatkan informasi
32 mengenai keterampilan sekretaris dan disertai dengan dorongan
meningkatkan keterampilan tersebut. Siswa yang telah memiliki minat akan senantiasa berusaha
melakukan tindakan untuk meningkatkan keterampilan dengan tekun mempelajari kompetensi administrasi perkantoran yang diajarkan. Dengan
demikian diduga ada hubungan antara minat profesi sekretaris siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Bantul terhadap kesiapan kerjanya.
2. Hubungan motivasi kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2
Bantul Motivasi kerja memiliki pengaruh untuk memberikan dorongan dan
menggerakkan agar siswa melakukan suatu tindakan yang dalam hal ini adalah kerja. Siswa yang termotivasi untuk bekerja akan memiliki
semangat untuk mencari informasi tentang jenis pekerjaan yang ia sukai dalam hal ini adalah profesi sekretaris. Siswa mampu memberikan
perhatian yang besar pada tugas dan pekerjaannya ketika ia temotivasi untuk bekerja.
Siswa yang telah memiliki motivasi kerja akan dengan mudah mengembangkan dan meningkatkan kualitas kinerjanya. Motivasi
berperan sebagai pendorong kemauan dan keinginan seseorang, jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan
siswa untuk bekerja. Berarti semakin tinggi motivasi kerja siswa dalam bekerja semakin tinggi pula kesiapan kerjanya. Demikian diduga ada
33 hubungan antara motivasi kerja siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2
Bantul dengan kesiapan kerjanya. 3. Hubungan Minat Profesi Sekretaris dan Motivasi Kerja terhadap Kesiapan
Kerja Siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul
Seorang siswa yang berminat pada profesi sekretaris, maka akan muncul
kekuatan yang
mendorong keinginannya
belajar dan
mengumpulkan informasi untuk mencapai apa yang diminatinya tersebut. Lalu dengan adanya minat pada suatu profesi maka diikuti dengan
dorongan untuk bekerja dari dalam diri siswa. Setelah memiliki motivasi untuk bekerja dan memiliki minat pada profesi sekretaris maka siswa
tersebut akan memberikan perhatian lebih untuk menekuni profesi yang diinginkannya tersebut.
Hal itu tentu saja mendukung kesiapan siswa untuk bekerja kelak setelah lulus sekolah. Dari uraian di atas, diduga ada hubungan antara
minat profesi sekretaris dan motivasi kerja siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul dengan
kesiapan kerjanya.
34
D. Paradigma Penelitian