26 prosedur penilaian dengan tepat untuk membuat keputusan pembelajaran, 3
mampu dalam melaksanakan, melakukan penskoran, serta menafsirkan hasil penilaian yang telah dibuat, 4 mampu menggunakan hasil-hasil penilaian
untuk membuat keputusan-keputusan di bidang pendidikan, 5 mampu mengembangkan prosedur penilaian yang valid, 6 mampu dalam
mengkomunikasikan hasil-hasil penilaian Suprananto, 2012: 11-13.
a. Penilaian
Sudjana 2005: 3 menyatakan “penilaian hasil belajar merupakan proses pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dengan
kriteria tertentu ”. Sedangkan, pengertian penilaian menurut Suprananto
2012: 8 adalah prosedur sistematis dan mencangkup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi yang dapat
digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik seseorang atau objek. Dengan demikian, inti dari penilaian hasil belajar adalah proses
memberikan atau menentukan nilai terhadap hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu untuk membuat kesimpulan dan keputusan.
Fungsi penilaian adalah 1 alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, 2 umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar,
3 dasar dalam menyusun laporan kemajuan siswa kepada orangtuanya. Tujuan penilaian adalah untuk 1 mendeskripsikan kecakapan belajar siswa,
2 mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, 3 menentukan
tindak lanjut
hasil penilaian,
4 memberikan
pertanggungjawaban dari pihak sekolah ke pihak yang berkepentingan Sudjana, 2005: 4.
27 Sistem penilaian dalam pembelajaran sebaiknya dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian. Jihad dan Haris 2008: 63 menyatakan bahwa prinsip penilaian diantaranya: 1 menyeluruh, 2 berkelanjutan, 3
berorientasi pada indikator ketercapaian, 4 sesuai dengan pengalaman belajar.
b. Instrumen Penilaian
1 Instrumen Penilaian Jenis Non Tes Penggunaan instrumen jenis non tes untuk penilaian proses dan hasil
belajar mengajar masih terbatas dibandingkan dengan tes. Guru umumnya lebih memilih tes untuk menilai proses dan hasil belajar mengajar karena lebih
mudah untuk dibuat dan lebih praktis. Instrumen penilaian jenis non tes terdiri dari observasi, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus dan
chek list Sudjana, 2005: 67. Kelebihan jenis non tes adalah kemampuannya untuk
menilai dari berbagi aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai karakteristik, sifat, minat dan
kepribadian. 2 Instrumen Penilaian Jenis Instrumen Tes
Instrumen penilaian jenis tes terdiri dari tes objektif dan tes subjektif. Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi
atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites Jihad dan Haris, 2008: 67. Sedangkan, menurut Sudjana 2005: 35 tes merupakan
pertanyaan untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan, tulisan atau tindakan. Ranah yang diukur menggunakan tes umumnya adalah ranah