68 Berdasarkan rumus pada tabel 9, maka dapat dibuat konversi penilaian
skala lima untuk validasi dosen ahli, peer viewer. Konversi tersebut dibuat
berdasarkan kisi-kisi instrumen penilaian yang keseluruhan berjumlah 33 indikator. Aspek
correctness terdapat 9 indikator, aspek integrity terdapat 3 indikator, aspek
reliability terdapat 7 indikator dan usability terdapat 14 indikator. Konversi dari setiap aspek tersebut disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 10. Konversi Skor berdasarkan aspek validasi
Aspek Penilaian Interval Skor
Nilai Kategori
Correctness X 7,2
A Sangat Baik
5,4 X ≤ 7,2
B Baik
3,6 X ≤ 5,4
C Cukup
1,8 X ≤ 3,6
D Kurang
X ≤ 1,8 E
Sangat Kurang Integrity
X 2,4 A
Sangat Baik 1,8
X ≤ 2,4 B
Baik 1,2 X ≤ 1,8
C Cukup
0,6 X ≤ 1,2
D Kurang
X ≤ 0,6 E
Sangat Kurang Reliability
X 29,4 A
Sangat Baik 23,8
X ≤ 29,4 B
Baik 18,2
X ≤ 23,8 C
Cukup 12,6
X ≤ 18,2 D
Kurang X ≤ 12,6
E Sangat Kurang
Usability X 58,8
A Sangat Baik
47,6 X ≤ 58,8
B Baik
36,4 X ≤ 47,6
C Cukup
25,2 X ≤ 36,4
D Kurang
X ≤ 25,2 E
Sangat Kurang Konversi skor penilaian skala lima semua aspek untuk validasi dosen ahli,
peer viewer disajikan dalam tabel berikut. Tabel 11. Konversi Skor semua Aspek Validasi
No. Interval Skor
Nilai Kategori
1 X 97,8
A Sangat Baik
2 78,6 X ≤ 97,8
B Baik
3 59,4 X ≤ 78,6
C Cukup
4 40,2 X ≤ 59,4
D Kurang
5 X ≤ 40,2
E Sangat Kurang
69 Berdasarkan rumus pada tabel 8, maka dapat dibuat konversi penilaian
skala lima untuk respon guru. Konversi tersebut dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penilaian yang keseluruhan berjumlah 27 indikator. Aspek
correctness terdapat 7 indikator, aspek integrity terdapat 2 indikator, aspek reliability terdapat 6 indikator dan usability terdapat 12 indikator. Konversi dari
setiap aspek tersebut disajikan dalam tabel berikut. Tabel 12. Konversi Skor berdasarkan aspek penilaian guru
Aspek Penilaian Interval Skor
Nilai Kategori
Correctness X 5,6
A Sangat Baik
4,2 X ≤ 5,6
B Baik
2,8 X ≤ 4,2
C Cukup
1,4 X ≤ 2,8
D Kurang
X ≤ 1,4 E
Sangat Kurang Integrity
X 1,6 A
Sangat Baik 1,2 X ≤ 1,6
B Baik
0,8 X ≤ 1,2 C
Cukup 0,4 X
≤ 0,8 D
Kurang X ≤ 0,4
E Sangat Kurang
Reliability X 25,2
A Sangat Baik
20,4 X ≤ 25,2 B
Baik 15,6 X ≤ 20,4
C Cukup
10,8 X ≤ 15,6 D
Kurang X ≤ 10,8
E Sangat Kurang
Usability X 50,4
A Sangat Baik
40,8 X ≤ 50,4
B Baik
31,2 X ≤ 40,8 C
Cukup 21,6
X ≤ 31,2 D
Kurang X ≤ 21,6
E Sangat Kurang
Konversi skor penilaian skala lima semua aspek untuk respon guru disajikan dalam tabel berikut
Tabel 13. Konversi Skor semua Aspek Penilaian Guru.
No. Interval Skor
Nilai Kategori
1 X 82,8
A Sangat Baik
2 66,6
X ≤ 82,8 B
Baik 3
50,4 X ≤ 66,6
C Cukup
4 34,2 X ≤ 50,4
D Kurang
5 X ≤ 34,2
E Sangat Kurang
70
BAB IV HASIL PENENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk
Prosedur pengembangan perangkat lunak Aplikasi Koreksi Lembar Jawab ini menggunakan model pengembangan yang diadaptasi dari William dan
Diana. Proses pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini didasarkan pada kaidah rekayasa perangkat lunak
software engineering menggunakan metode
The Linear Squential Model.
a. Langkah Analisis Analysis
Kegiatan yang dilakukan pada langkah analisis adalah 1 Observasi dan Wawancara guru SMK NU Hasyi
m Asy’ari Tarub pada bulan Januari 2013, menyatakan bahwa kegiatan evaluasi hasil belajar masih dilakukan secara
manual, yaitu a mengoreksi hasil jawaban siswa tanpa bantuan komputer dengan cara membuat kunci lembar jawab yang dilubangi dan menghitung
jumlah jawaban yang benar atau membuat kunci menggunakan kertas transparan yang diberi tanda dan menghitung jawaban yang salah, b
menganalisis butir soal dengan memasukkan hasilnya secara manual. 2 Observasi dan Wawancara Wakil Kurikulum SMK N 1 Adiwerna, menyatakan
bahwa kegiatan evaluasi hasil belajar sudah menggunakan bantuan komputer dan lima buah
scanner jenis ADF tetapi hasilnya kurang maksimal dalam mengenali jawaban yang dihitamkan, masih banyak kesalahan sehingga
jawaban harus dihitamkan kembali dengan ballpoint. Perkembangan teknik
71 pengolahan citra dewasa ini, dapat diaplikasikan untuk mengenali citra digital
sehingga dengan menggunakan scanner biasa dapat menggantikan teknologi
OMR. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka diperlukan instrumen yang dapat membantu proses koreksi lembar jawab dan analisis butir soal. Hasil
Observasi dapat dilihat pada lampiran.
b. Langkah Desain Design
Kegiatan yang dilakukan pada tahap desain adalah 1 merumuskan tujuan yang ingin dicapai, 2 desain pengembangan, 3 waktu dan tempat
pelaksanaan. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah 1 mengembangkan
perangkat lunak aplikasi koreksi lembar jawab berbasis pengolahan citra untuk mempercepat mengoreksi lembar jawab dan analisis butir soal, 2 mengetahui
kelayakan aplikasi dan unjuk kerja perangkat lunak. Desain pengembangan perangkat lunak didasarkan pada kaidah
rekayasa perangkat lunak menggunakan The Linear Sequential Model.
Antarmuka yang ada pada perangkat lunak yaitu form membuat kunci
jawaban, form koreksi lembar jawab, form hasil dan form database.
Perangkat lunak aplikasi koreksi lembar jawab dikembangkan di Laboratorium Komputer Pendidikan Teknik Elektro FT UNY dan
diimplementasikan di SMK N 1 Adiwerna dan SMK NU Hasyim Asy’ari Tarub
Kabupaten Tegal pada bulan Mei sampai Juni 2014. Langkah ini diakhiri dengan pengisian angket oleh guru untuk menilai kelayakan dan unjuk kerja perangkat
lunak.
72
c. Langkah Pengembangan Development
Produk yang dikembangkan adalah perangkat lunak Aplikasi Koreksi Lembar Jawab Berbasis Pengolahan Citra. Proses pengembangan perangkat
lunak dalam penelitian ini didasarkan pada kaidah rekayasa perangkat lunak software engineering menggunakan metode The Linear Squential Model.
1 Analisis Perangkat Lunak Analisis dilakukan untuk membantu proses perancangan aplikasi meliputi
analisis masukan input, proses dan keluaran output. Masukan atau input
dari aplikasi yang akan dibangun adalah gambar digital dengan format jpg yang didapat dari hasil pindai lembar jawab komputer. Proses yang terjadi dalam
sistem adalah gambar digital dalam bentuk true color diubah menjadi
grayscale kemudian dikenali letak koordinat bagian yang dihitamkan, kemudian dilakukan koreksi dengan membandingkan jawaban dan kunci jawaban untuk
menentukan jawaban yang dipilih benar atau salah. Keluaran atau output dari
sistem adalah nilai akhir dari masing-masing siswa dan hasil analisis butir soal dalam bentuk program pengolahan angka.
Tahap analisis kebutuhan dilaksanakan dengan mencari dan mengkaji informasi mengenai perangkat yang akan dikembangkan. Analisis kebutuhan
yang dilakukan oleh penulis antara lain: a Observasi
Observasi dilakukan terhadap aplikasi serupa yaitu Digital Scoring System DDS yang dipromosikan oleh Hanung Anggo Yudanto dan Aplikasi Koreksi
LJU menggunakan Matlab yang dikembangkan oleh Ir. Sudjadi M.T. Pendekatan hasil observasi yaitu Aplikasi Koreksi lembar jawab berbasis