Pemberian Skor Evaluasi Hasil Belajar
31 tersebut. Kecermatan suatu tes yaitu bila tes mampu mendeteksi perbedaan-
perbedaan yang kecil yang ada pada atribut yang diukurnya. Secara umum, validitas tes dibedakan menjadi 3 yaitu, validitas isi
content validity, validitas kriteria
criteria validity validitas kontrak construct validity. Tingkat validitas butir soal ditentukan dengan menggunakan korelasi
Products momen Pearson yaitu dengan cara membandingkan skor yang
didapat siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang didapat. Rumus yang digunakan :
�
= �. Σ� − Σ� . Σ�
√ �. Σ� − Σ� . �. Σ − Σ Keterangan :
rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N
= Banyaknya peserta tes X
= Nilai hasil uji coba Y
= Nilai rata-rata harian Ruseffendi, 1991 Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi r
XY
digunakan kriteria Nurgana Ruseffendi, 1994: 144 berikut ini:
0,80 rXY ≤ 1,00 : sangat tinggi 0,60 rXY ≤ 0,80 : tinggi
0,40 rXY ≤ 0,60 : cukup 0,20 rXY ≤ 0,40 : rendah
rXY ≤ 0,20
: sangat rendah 2 Reliabilitas Tes
Reliabilitas berasal dari kata reliability yaitu keandalan. Pengukuran yang
memiliki reliabilitas tinggi bila dapat menghasilkan data yang reliabel. Reliabilitas menurut Azwar 1996: 180 yaitu bila suatu tes yang diujikan
32 beberapa kali pada suatu subjek yang sama maka akan diperoleh hasil yang
sama. Metode yang biasa digunakan untuk menentukan reliabilitas tes antara lain tes retes, bentuk ekuivalen, tes-retes dengan bentuk ekuivalen, Belah dua
Split Half, Koefisien alpa atau Kuder Richardson, Inter-rater. Rumus
Alpha Cronbach yang digunakan untuk menghitung reliabilitas tes adalah sebagai berikut.
= [ − ][ −
�
] =
Σ�
2
−
Σ� 2 �
�
Keterangan : n
= banyaknya butir soal Si2 = jumlah varian skor tiap
item St2 = varian skor total
Interpretasi r
11
mengacu pada pendapat Guilford Ruseffendi, 1994: 191 berikut ini:
0,90 r11 ≤ 1,00 : sangat tinggi 0,7
0 r11 ≤ 0,90 : tinggi 0,4
0 r11 ≤ 0,70 : cukup 0,20 r11 ≤ 0,40 : rendah
r11 ≤0,20
: sangat rendah 3 Daya Beda
Pengertian daya beda menurut Purwanto 1994: 120 dan Suharsimi 1991: 215 adalah bagaimana kemampuan soal itu untuk membedakan siswa-
siswa kelompok pandai upper group dan kurang lower group. Langkah-
langkah perhitungan daya beda DP, adalah: 1 Para siswa didaftarkan dalam peringkat pada sebuah tabel, 2 Dibuat pengelompokan siswa dalam dua
kelompok, yaitu kelompok atas terdiri atas 50 dari seluruh siswa yang mendapat skor tinggi dan kelompok bawa terdiri atas 50 dari seluruh siswa