Analisis Perangkat Lunak Desain Perangkat Lunak

58 3 Tabel Siswa Tabel siswa merupakan tabel yang menyimpan data identitas siswa yang bertujuan untuk menyesuaikan identitas yang dibaca pada lembar jawab. 4 Hasil Koreksi Tabel hasil koreksi merupakan tabel yang menyimpan data hasil koreksi lembar jawab berdasarkan kode mapel dan kode soal sebelum dieksport dalam bentuk program pengolahan angka untuk melakukan analisis butir soal. c. Desain Data Flow Diagram DFD Desain model yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik perangkat lunak yang dikembangkan. Langkah awal dalam pembuatan desain data flow diagram yaitu dengan membuat diagram konteks secara keseluruhan. Pada data flow diagram ini terdapat dua entitas yaitu user sebagai pengguna sistem dan admin sebagai pengelola sistem. Desain sistem dengan Data Flow Diagram digambarkan pada diagram berikut Gambar 19. Data Flow Diagram Aplikasi Koreksi d. Desain Struktur Menu 1 Desain struktur menu guru Guru mempunyai hak akses penuh dalam proses koreksi lembar jawab, eksport hasil koreksi, serta create, save, edit, search, dan Append database kunci jawaban. Desain struktur menu guru digambarkan pada diagram berikut. 59 Gambar 20. Desain Struktur Menu Guru 2 Desain Struktur Menu Admin Admin mempunyai hak akses penuh dalam melakukan create, save, edit, search database guru dan siswa. Desain struktur menu amin digambarkan pada diagram berikut Gambar 21. Desain Struktur Menu Admin 1 Desain antarmuka a Halaman Login Gambar 22. Desain Antarmuka Halaman Login 60 b Halaman Utama Gambar 23. Desain Antarmuka Halaman Utama

3. Pengkodean Perangkat Lunak

Pengkodean bertujuan untuk menerjemahkan keperluan perangkat lunak kedalam bentuk sebenarnya yang dapat dimengerti oleh komputer. Tahap pengkodean ini menjelaskan perangkat keras hardware dan perangkat lunak software yang digunakan dalam membangun sistem. Selama proses pengkodean, dilakukan serangkaian pengujian meliputi white box testing dan black box testing.

4. Pengujian Perangkat Lunak

a White Box Testing Tahap pengujian white box dilakukan dengan teknik basis path testing yaitu dengan cara menentukan jalur path sesuai desain presedur yang telah dibuat. Generate test case merupakan hasil dari metode basis path testing 61 yang selanjutnya menjadi dasar white box testing. Test case digunakan untuk menguji jalur path pada aplikasi yang dikembangkan. b Black Box Testing Tahap pengujian black box testing dilakukan untuk mengetahui fungsi- fungsi masukan dan keluaran perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan tanpa menguji desain dan kode program. Tahap pengujian black box dibagi menjadi 4 bagian dengan skenario pada waktu tahap desain sistem. Ke empat bagian tersebut adalah 1 proses login, 2 proses operasi database, 3 proses koreksi, 4 proses eksport hasil koreksi. c Alpha testing Pengujian alpha dilakukan oleh ahli pada lingkungan pengembang yang memadai. Ahli melakukan pengujian perangkat lunak untuk mengetahui permasalahan perangkat lunak pada lingkungan perspektif pengembang. Pada tahap uji alpa ini penguji ahli akan memberikan laporan berupa kesalahan yang terjadi serta usulan pengembangan perangkat lunak sebelum dilanjutkan ke pengujian beta. Proses pengujian alpha ini melibatkan ahli media dan ahli fungsionalitas perangkat lunak. d Beta Testing Proses uji beta merupakan tahapan pengujian yang dilakukan oleh pengguna untuk mengetahui kualitas perangkat lunak pada aspek yang dipilih yaitu correctness, integrity, reliability dan usability. Proses uji beta menggunakan bantuan kuesioner yang berisi butir-butir parameter dari setiap faktor kualitas perangkat lunak. 62

C. Subjek Penelitian

Penelitian Research and Development dilaksanakan di 1 Laboratorium Komputer Pendidikan Teknik Elektro FT UNY, untuk proses pengembangan development produk program pengolahan citra. 2 SMK NU Hasyim Asy’ari Tarub dan SMKN 1 Adiwerna Kabupaten Tegal sebagai tempat untuk implementasi research produk program pengolahan citra pada situasi yang sebenarnya. 3 Waktu penelitian dilakukan pada bulan April 2014 untuk pembuatan program pengolahan citra, dan bulan Mei sampai Juni 2014 untuk implementasi atau pengujian program pengolahan citra. Subjek yang digunakan dalam penelitian untuk uji coba meliputi 1 Siswa kelas XI untuk mengisi lembar jawab komputer sebagai input dari program pengolahan citra. 2 Guru, untuk proses penggalian informasi dan identifikasi kebutuhan sistem yang diperlukan dan menilai produk program pengolahan citra.

D. Metode dan Alat Pengumpul Data

Penelitian ini dibagi menjadi dua kegiatan yaitu Kegiatan 1 Tahap pengembangan produk aplikasi koreksi lembar jawab komputer dengan pengolahan citra meliputi a Identifikasi kebutuhan perangkat lunak, b Dokumentasi mengenai bentuk dan model tes, c Pengujian perangkat lunak mengenai ketepatan instruksi syntax error, ketepatan proses run time error, ketepatan hasil logic error serta verifikasi dan validasi produk White dan Black Box Testing. d Kuesioner alpha testing mengenai kelengkapan dan ketepatan fungsi perangkat lunak.