Karakteristik Perkembangan Siswa SD
40 penelitian tersebut diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok
eksperimen sebesar 76,02 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata ± rata
hasil belajar siswa kelompok kontrol yaitu 69,71, juga didapatkan nilai rata- rata skala psikologis kelompok eksperimen yaitu 87 yang berarti mencapai
kriteria motivasi belajar siswa pada kategori tinggi F. Kerangka Pikir
Pendidikan di Indonesia bertujuan mengembangkan dan menggali semua potensi serta kecerdasan yang dimiliki peserta didik. Dalam
mengembangkan potensi siswa diperlukan perencanaan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif. Selama proses
pembelajaran seharusnya guru menciptakan suasana dan kondisi yang ideal agar tercapainya tujuan dalam pembelajaran. Perhatian merupakan hal yang
penting dalam kegiatan pembelajaran. Selama proses pembelajaran guru berperan aktif dalam melakukan pembelajaran yang menyenangkan guna
menarik perhatian siswa. Mengingat kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang ditunjukan dengan siswa terlihat jenuh,
bosan, mengantuk, ramai, dan kurangnya semangat belajar siswa maka hendaknya guru menggunakan strategi pembelajaran yang bisa menarik
perhatian siswa dan memberikan suasana dan kondisi belajar yang menyenangkan.
Dalam hal ini penggunaan permainan icebreaking yang dilakukan dengan yel-yel, tepuk tangan, menyanyikan lagu, gerak badan, dan audio visual
diharapkan suasana dan kondisi belajar pada proses pembelajaran menjadi
41 menyenangkan. Siswa yang sebelumnya tidak memperhatikan guru saat
pembelajaran menjadi aktif dan termotivasi untuk belajar. Apabila siswa dapat menjaga konsentrasi dan perhatiannya dengan baik maka siswa dapat
memahami materi pada kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan penggunaan icebreaking pada proses pembelajaran adalah
meningkatnya perhatian siswa. Secara skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat di
gambarkan sebagai berikut :
Gambar 1: Bagan skematis kerangka pikir
Kondisi Awal:
Kurangnya perhatian siswa pada proses pembelajaran: a. Siswa tidak memperhatikan dan mengantuk saat proses
kegiatan belajar b. Siswa sibuk bermain sendiri dan mengobrol dengan
temannya c. Kurangnya suasana pembelajaran yang bervariatif
Pemberian tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan permainan icebreaking yang dilakukan
dengan yel-yel, tepuk tangan, lagu, gerak badan, dan audio visual.
Hasil yang diharapkan:
Perhatian siswa dalam proses pembelajaran meningkat.
42