Penelitian dilakukan di laboratorium yang memiliki peralatan lengkap dan fasilitas pemeliharaan hewan coba yaitu di laboratorium FMIPA Biologi
Universitas Sumatera Utara dan pemeriksaan sampel dilakukan di laboratorium FMIPA Biologi Universitas Negeri Padang dengan menggunakan Scanning
Electron Microscope SEM. Penelitian direncanakan mulai Juli 2014 sd November 2014.
4.3 Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah tikus jenis Rattus norvegicus galur wistar. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan ada kontrol pembanding
serta bersifat double blind.
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
4.4.1 Kriteria Inklusi: a. Galur wistar
b. Berat badan 150-250 gram c. Jenis kelamin jantan
d. Pass pada hasil skrining OAE e. Umur 2-3 bulan.
4.4.2 Kriteria eksklusi a. Hewan berpenyakit.
b. Hewan memiliki kelainan bawaan. c. Hewan berperilaku agresif dan sering menyerang anggota kelompok lain.
4.5 Besar Sampel
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan sampel dilakukan secara random sederhana dan jumlahnya dihitung dengan menggunakan rumus Ferderer yaitu k-1n-1
≥ 15, dengan k=jumlah perlakuan, n=jumlah sampel tiap perlakuan.
k-1n-1 ≥ 15
6-1n-1 ≥ 15
5n – 5 ≥ 15
N ≥ 4minimal
Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 24 ekor tikus.
4.6 Alat dan Bahan Penelitian
4.6.1 Alat a. Kotak perlakuan sampel yang terbuat dari gabus dilapisi busa serta triplek
polywood yang kedap suara. Pada atap kotak ditempeli speaker yang mengarah ke bawah. Permukaan kotak dilubangi sebagai tempat ventilasi
dan mengukur intensitas bising. Pengukuran intensitas akan dilakukan di dua tempat yang berbeda dan perbedaan intensitas tidak boleh melebihi
1dB. b. Sound level meter Luxtron S1-4001 buatan Taiwan
c. Multi player 3 yang berisi rekaman bising dengan frekuensi 1 – 110 kHZ d. Amplifier
e. Timer f. Timbangan digital
g. Jarum oral gavage h. Pisau bedah
i. Syringe j. Bak bedah
k. Dissecting set
Universitas Sumatera Utara
l. Cawan petri m. Mikrotom
n. Object glass o. Cover glass
p. SEM q. Automated OAE Grason-Stadler GSI 70 buatan USA
4.6.2 Bahan - Ekstrak kulit Garcinia mangostana yang berupa serbuk, diberikan dengan
dosis 21,6 mg perhari perekor tikus. 4.6.3 Hewan Coba yang Dikenai Perlakuan
Dilakukan pengawasan terhadap sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hal-hal yang diawasi yaitu: prilaku makan dan minum,
kondisi mental, tanda klinis, kondisi lingkungan, persediaan makanan, efek samping setelah pemberian perlakuan.
4.7 Prosedur Penelitian