BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Definisi dan Sasaran Pengendalian Produksi
1
The American Production and Inventory Control Society mendefinisikan
perencanaan produksi sebagai berikut: 1. Perencanaan produksi ialah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penentuan
apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi, kapan diproduksi dan apa sumber daya yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah
ditetapkan. 2. Pengendalian produksi ialah fungsi yang mengarahkan atau mengatur
pergerakan material bahan, partkomponensubassembly dan produk melalui seluruh siklus manufacturing mulai dari permintaan bahan baku sampai pada
pengiriman produk akhir kepada pelanggan. Ada tiga sasaran pokok yang sekaligus menjadi barometer keberhasilan
perencanaan dan pengendalian produksi yaitu: 1. Tercapainya kepuasan pelanggan yang diukur dari terpenuhinya order terhadap
produk tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. 2. Tercapainya tingkat utilitas sumber daya produksi yang maksimum melalui
minimisasi waktu setup, transportasi, waktu menunggu dan waktu untuk pengerjaan ulang rework.
1
Sinulingga, Sukaria. 2009. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta:Graha Ilmu. Hal. 26.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Terhindarnya acara pengadaan yang bersifat rush order dan persediaan yang berlebihan.
2
Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk dan merencanakan jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan yang
bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam perusahaan. Dalam
penyusunan perencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya optimasi produksi sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah
untuk pelaksanaan proses produksi tersebut. Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu
periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin dan
peralatan lainnya. Perencanaan produksi menuntut penaksir atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan disediakan perusahaan di masa yang akan
datang.
3.2. Pengukuran waktu