Proses Produksi GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.5. Proses Produksi

2.5.1. Standar Mutu Bahan Produk

PT. Invilon Sagita merupakan perusahaan yang menghasilkan produk pipa dengan standard mutu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, maka pihak perusahaan menetapkan bahwa setiap produk yang dihasilkan harus melalui proses pengawasan yang ketat mulai masuknya bahan ke mixer sampai ke proses pengujian sehingga memiliki standard mutu yang telah ditetapkan. Standard mutu produk perlu ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga kualitas produk jadi. Adapun standard mutu produk pipa pada PT. Invilon Sagita dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Standard Mutu Pipa AW AXX PT. Invilon Sagita Ukuran Nominal Nominal Size inch Diameter Luar Outside Diameter mm Tebal Dinding Wall Thickness AW-AXX 7kgcm² ½ ” 22 1.5 ¾ ” 26 1.6 1 ” 32 1.7 1-14 ” 42 1.8 1-12 ” 48 1.9 2 ” 60 2.0 2-12 ” 76 2.2 3 ” 89 2.5 4 ” 114 3.0 5 ” 140 4.5 6 ” 165 5.0 8 ” 216 6.2 10 ” 267 7.2 12 ” 318 8.2 Sumber: PT. Invilon Sagita UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.5.2. Bahan Produksi

Jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Invilon Sagita adalah pipa PVC, pintu PVC, dan selang PVC. Untuk menghasilkan produk ini dibutuhkan bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong yang dapat dilihat dalam uraian berikut ini. 2.5.2.1.Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lain. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pembuatan pipa pada PT. Invilon Sagita adalah sebagai berikut: 1. Resin Resin mempunyai sifat keras dan kaku, bentuknya serbuk putih sehingga mudah diolah serta tidak mudah terbakar. Resin merupakan sumber bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi produk – produk PVC, karena dalam resin inilah terkandung bahan – bahan untuk membuat Poly Vinil Chlorida PVC. Dalam setiap produksi penggunaan bahan ini mencapai 60 - 80. 2. Tepung CaCO 3 Tepung CaCO 3 merupakan senyawa zat kalsium dan karbonat, atau sering juga disebut tepung kapur. Adapun kegunaan bahan ini adalah untuk menentukan kelenturan dan kekerasan produk serta mengontrol kehalusan permukaan. Dalam setiap produksi bahan ini digunakan antara 20 - 28. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.5.2.2.Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi pembuatan pipa pada PT. Invilon Sagita adalah sebagai berikut: 1. Zat Pewarna Yang dimaksud zat pewarna dalam hal ini adalah zat yang digunakan untuk menentukan warna pipa dan selang. Ada beberapa jenis warna pipa dan selang hasil produksi PT. Invilon Sagita sesuai dengan pesanan konsumen, seperti biru, merah orange, abu – abu, kuning, dll. 2. Titanium Ti Zat kimia ini digunakan dalam proses produksi adalah untuk menjaga tingkat kadar kehitaman pipa. Tanpa penggunaan bahan ini, pipa yang dihasilkan akan berwarna kehitaman. 3. Stearic Acid SA Zat kimia ini digunakan dalam proses produksi sebagai stabilisator untuk menjaga suhu bahan baku pada saat dipanaskan, dan dilebur sebelum dicetak. 4. Kalium Nitrat KN Zat kimia ini digunakan dalam proses produksi sebagai stabilisator untuk menjaga suhu bahan baku pada saat dipanaskan, dan dilebur sebelum dicetak. 5. Paraloid Paraloid merupakan resin yang sangat baik karena dapat membentuk larutan yang sangat cepat mengeras di udara kering. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6. ACP ACP merupakan bahan yang sangat ringan sehingga mudah dalam transportasi dan pemotongan, dan penyambungan. 7. Tinta. Tinta digunakan dalam proses penyablonan merk dan tipe produk di setiap produk-produk di PT. Invilon Sagita 2.5.2.3.Bahan Penolong Bahan penolong merupakan bahan yang membantu dalam proses produksi agar diperoleh hasil yang lebih baik. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi pembuatan pipa pada PT. Invilon Sagita adalah sebagai berikut: 1. Air. Dalam proses produksi, air digunakan sebagai pendingin setelah produk- produk di cetak dengan mesin ekstruder.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan pipa PVC adalah sebagai berikut: 1. Pencampuran Pencampuran dilakukan berdasarkan tipe produk yang akan diproduksi. Tiap tipe produk terdiri dari komposisi bahan yang berbeda. Sebelum bahan dicampur, semua bahan yang diperlukan untuk memproduksi produk tertentu ditimbang dengan timbangan manual. Setelah ditimbang, bahan resin dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tepung CaCO3 dibawa dengan kereta sorong dan secara langsung dijatuhkan dalam mesin pencampur mesin mixer untuk dicampur. Pencampuran dilakukan dengan cara mengaduk bahan-bahan tersebut hingga merata. Pada saat pencampuran juga ditambahkan zat-zat kimia Titanium Ti, Stearic Acid SA, Kalium Nitrat dan zat pewarna yang disesuaikan dengan warna produk yang akan di produksi. Hasil pencampuran dalam bentuk tepung dan ditampung dalam bin chamber. 2. Ekstruksi Hasil campuran dalam bentuk tepung tersebut kemudian dialirkan ke mesin pemanas dengan menggunakan pipa dan kereta sorong. Bahan-bahan ini dicampur dan dipanaskan dengan mesin ekstruder pada suhu 180 °C - 200 °C. Hingga bahan berubah menjadi bentuk cair. 3. Pencetakan pipa Bahan-bahan yang telah cair dialirkan ke alat cetak yang berada di ujung mesin ekstruder dengan memanfaatkan daya tekan dari bahan yang masuk ke mesin pemanas. Proses pencetakan menggunakan cetakan dengan ukuran diameter pipa selang atau ukuran pintu yang diinginkan. Pada proses pencetakan ini, cetakan dipanaskan dengan arus listrik melalui elemen-elemen dengan suhu berkisar antara 180 °C - 220 °C. Apabila terjadi kerusakan pada pencetakan maka pipa yang rusak akan dibawa ke tempat penyimpanan sementara untuk di daur ulang. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Pendinginan Proses pendinginan dilakukan dengan air dalam sebuah tangki pendingin cooler tank. Pada proses pendinginan ini air dialirkan langsung dari kolam air yang berada pada bagian belakang pabrik secara otomatis dengan menggunakan mesin pemompa air sehingga proses pendinginan dapat berjalan dengan baik. 5. Penyablonan Proses penyablonan dilakukan secara otomatis setelah proses pendinginan selesai. Mesin melakukan penyablonan dengan cara menyemprotkan tinta pada pipa yang keluar dari mesin pendingin dengan jarak yang telah ditentukan. 6. Pemotongan Pipa yang telah selesai melalui proses penyablonan, dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Proses pemotongan dilakukan menggunakan gergaji secara otomatis. Apabila terjadi kerusakan pada pemotongan maka pipa yang rusak akan dibawa ke tempat penyimpanan sementara untuk didaur ulang. 7. Pencetakan kepala pipa Setelah proses pemotongan dan penyablonan, pipa dibawa ke bagian pencetakan kepala. Proses pencetakan kepala ini dilakukan dengan mesin socket . Ujung pipa dimasukkan ke dalam mesin dengan cetakan yang telah disesuaikan. Pencetakan kepala pipa ini hanya untuk beberapa tipe produk pipa, sesuai dengan permintaan konsumen. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.5.4. Mesin dan Peralatan

Adapun mesin dan peralatan yang digunakan pada PT. Invilon Sagita adalah sebagai berikut.

2.5.4.1. Mesin Produksi

Mesin yang digunakan dalam proses produksi yaitu : 1. Mesin Ekstruder Merek : Bandera Asal : Itali Tipe : E 6025 D Tahun : 1990 Diameter : Max. 125 mm Tinggi Poros : 1000 mm Panjang jalur : 30 m Diameter Screw : Ø60 mm Panjang Screw : L25 Kecepatan maks : 120 rpm Tekanan maks : 750 bar Daya : 37.5 kW Feeding Hopper : 100 liter stainless stell Kap. Produksi : 120 Kg Cos φ : 0.85 Kegunaan : Mengextrusi bahan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Tangki Pendingin Cooling Tank Merek : Bandera Tipe : CT 125 Asal : Itali Diameter Maks. Hose : 125 mm Panjang : 27 mm Cos φ : 0.85 Kegunaan : Pendingin pipa setelah di cetak 3. Mesin Pencampur Mixer Merek : - Daya : 75 HP Tegangan : 380 Volt Arus : 57 Amp Kapasitas : 20 tonjam Cos φ : 0.85 Kegunaan : Mencampur bahan 4. Mesin Sablon Merek : Willet Daya : 435 Tegangan :100 Volt Arus : 2 – 1 A Kapasitas : 160 Watt Frekuensi : 5060 Hz UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Cos φ : 0.85 Kegunaan : Mencetak label perusahaan dan tipe produk 5. Pompa dan Kompresor Merek : Fusheng Industri Tipe : SA – 230 A Motor : 30 HP Tegangan : 380 Volt Cos φ : 0.85 Kegunaan : Memompa dan mengkompresi air 6. Mesin Socket Komponen : CETOP standards dan VDECEI standards Tekanan : 67 Bar Pemakaian udara : 78,5 + 391,5 NIcycle Tegangan : 380 V- threephase- 50 Hz + neutral Tegangan sekunder : 24 V – 50 Hz Daya terpasang : 28 Kw Kegunaan : Memperbesar ujung pipa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.5.4.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut: 1. Kereta Sorong Kereta sorong digunakan untuk membawa bahan baku dari gudang bahan baku menuju lantai produksi dan memindahkan produk jadi yang telah dikemas dari lantai produksi menuju gudang produk jadi. 2. Timbangan Timbangan yang digunakan terdiri dari : - Timbangan duduk 100 kg Digunakan untuk menimbang bahan baku. Timbangan duduk ada 1 unit. - Timbangan digital 10 kg Digunakan untuk menimbang bahan tambahan. Timbangan ini sebanyak 2 unit. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Definisi dan Sasaran Pengendalian Produksi

1 The American Production and Inventory Control Society mendefinisikan perencanaan produksi sebagai berikut: 1. Perencanaan produksi ialah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi, kapan diproduksi dan apa sumber daya yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan. 2. Pengendalian produksi ialah fungsi yang mengarahkan atau mengatur pergerakan material bahan, partkomponensubassembly dan produk melalui seluruh siklus manufacturing mulai dari permintaan bahan baku sampai pada pengiriman produk akhir kepada pelanggan. Ada tiga sasaran pokok yang sekaligus menjadi barometer keberhasilan perencanaan dan pengendalian produksi yaitu: 1. Tercapainya kepuasan pelanggan yang diukur dari terpenuhinya order terhadap produk tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. 2. Tercapainya tingkat utilitas sumber daya produksi yang maksimum melalui minimisasi waktu setup, transportasi, waktu menunggu dan waktu untuk pengerjaan ulang rework. 1 Sinulingga, Sukaria. 2009. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta:Graha Ilmu. Hal. 26. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA