BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Anggaran
Hansen dan Mowen 2000 menjelaskan bahwa anggaran merupakan suatu metode penerjemahan tujuan dan sasaran organisasi menjadi hal yang operasional.
Lebih tegas lagi Mulyadi 2001 memaparkan bahwa anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan mata uang tertentu
dan satuan ukuran lain. Hal senada dikemukakan Muljono 2002 bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit satuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu periode tertentu yang akan datang.
Anggaran merupakan rencana keuangan suatu perusahaan yang digunakan sebagai alat untuk memotivasi kinerja para anggota organisasi Herman, 2006, alat
koordinasi dan komunikasi antara pimpinan dan bawahan dalam organisasi Gitosudarmo, 2003 dan alat untuk mendelegasikan wewenang pimpinan kepada
bawahan Hansen, 2000. Menurut Usry 2004, anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis
dari rencana manajemen. Seluruh tingkatan manajemen seharusnya terlibat dalam membuatnya. Anggaran yang dapat dilaksanakan akan meningkatkan koordinasi
pekerja, klarifikasi kebijakan dan kristalisasi rencana.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Anggaran memiliki peranan penting dalam mempengaruhi perilaku individu- individu dan kelompok di setiap tingkatan proses manajemen, termasuk
1. menetapkan sasaran, 2. menginformasikan kepada individu-individu mengenai apa yang harus diberikan untuk pencapaian sasaran, 3. memotivasi kinerja yang
diinginkan, 4. evaluasi kinerja dan 5. memberikan saran kapan tindakan koreksi sebaiknya diambil Carter, 2004.
Suatu anggaran merupakan titik fokus dari keseluruhan proses perencanaan dan pengendalian. Anggaran membantu manajer dalam merencanakan kegiatan dan
memonitor kinerja operasi serta laba yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban Shim, 2000.
Dari berbagai definisi di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai anggaran sebagai berikut:
1. Sasaran utama dari anggaran adalah penyusunan rencana kerja yang lengkap
yang bersifat kuantitatif dan diukur dengan satuan mata uang tertentu untuk setiap jenis kegiatan dan setiap jenis kegiatan yang ada pada suatu organisasi
atau perusahaan. 2.
Masing-masing rencana kerja dari masing-masing satuan kerja tersebut satu sama lainnya ataupun secara keseluruhan harus dapat berjalan serasi.
3. Di dalam penyusunan rencana kerja tersebut perlu adanya keterlibatan
partisipasi dari seluruh tingkat manajemen yag ada pada perusahaan karena anggaran tersebut akan menjadi pedoman bagi semua pihak dalam perusahaan
tentang apa yang harus dilakukan di kemudian hari.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Karakteristik anggaran Menurut Tunggal 1995 beberapa ciri umum dari anggaran adalah sebagai
berikut: 1.
Dinyatakan dalam bilangan mata uang. 2.
Biasanya dalam jangka waktu 1 tahun. 3.
Dibuat untuk pusat-pusat pertanggungjawaban bagiansatuan kerja. 4.
Anggaran dipelajari dan disetujui oleh atasan penanggung jawab anggaran masing-masing bagian satuan kerja.
5. Tersirat suatu komitmen dari manajemen dalam arti mereka menyetujui
pencapaian sasaran yang dianggarkan. 6.
Secara periodik dilakukan perbandingan realisasi dengan anggaran dilakukan. 7.
Perubahan anggaran hanya dilakukan pada situasi tertentu.
Jangka waktu anggaran Jangka waktu anggaran bagi tiap-tiap perusahaan berbeda-beda tergantung
dari faktor internal dan eksternal. Biasanya ada dua periode, yaitu anggaran jangka panjang dan anggaran jangka pendek.
a. Anggaran jangka panjang
Anggaran jangka panjang meliputi periode lebih dari satu tahun. Anggaran jangka panjang berisikan perkiraan secara umum, termasuk di dalamnya
pengaruh musim dan kebijaksanaan operasi.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
b. Anggaran jangka pendek
Anggaran jangka pendek meliputi periode satu tahun ke bawah, biasanya satu bulan bulanan, tiga bulan kuartalan dan enam bulanan Nasehatun, 1999.
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam penganggaran meliputi: 1.
Penetapan tujuan. 2.
Pengevaluasian sumber-sumber dana yang tersedia. 3.
Negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat mengenai angka-angka penganggaran.
4. Pengkoordinasian dan peninjauan komponen.
5. Persetujuan akhir.
6. Pendistribusian anggaran yang disetujui Shim, 2000.
Budgeting atau penganggaran pada dasarnya suatu proses menentukan siapa bertanggungjawab terhadap biaya apa. Oleh karena itu, dalam proses budgeting
terlebih dahulu diperlukan adanya identifikasi tempat-tempat biaya yang ada dan jenis-jenis biaya yang menjadi tanggungjawab masing-masing bagian. Anggaran
adalah suatu rencana detail yang digambarkan dalam satuan atau ukuran-ukuran kuantitatif. Anggaran mendeskripsikan bagaimana sumber daya yang ada dalam
perusahaanorganisasi akan diperoleh, dan rencana penggunaannya selama suatu periode tertentu. Untuk proses serta tata cara pembuatan anggaran, biasa disebut
sistem anggaran budgeting system yang bisa jadi berbeda tergantung kebijakan masing-masing perusahaanorganisasi.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Penganggaran adalah suatu gambaran kuantitatif dari tujuan-tujuan manajemen dan sebagai alat untuk menentukan kemajuan dalam mencapai tujuan
tersebut Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 2001. Menurut Jati 2005 budgeting atau penganggaran adalah suatu cara yang sistematis bagaimana mengalokasikan sumber
daya organisasi, khususnya dana yang terbatas sifatnya guna menunjang program rencana tindakan tertentu.
Dalam arti yang lebih luas, penganggaran atau budgeting meliputi penyiapan, pelaksanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban anggaran yang biasa dikenal
dengan siklus anggaran. Dengan demikian, penganggaran perlu adanya standarisasi dalam berbagai formulir, dokumen, instruksi dan prosedur karena menyangkut dan
terkait dengan operasional perusahaan sehari-hari Yuwono, 2005. Akuntansi pertanggungjawaban responsibility accounting merupakan suatu
sistem administrasi yang disesuaikan dengan struktur organisasi dengan maksud agar supaya biaya-biaya yang dikumpulkan dan dilaporkan menurut tingkat pertanggung-
jawaban dalam organisasi. Masing-masing manager hanya bertanggungjawab untuk controlled cost dan controlled cost tersebut berbeda sesuai dengan tingkat
managemen Hartanto, 2001. Menurut Nainggolan 2005, elemen-elemen penting yang ada pada sistem
anggaran adalah sebagai berikut: 1.
Siapa yang harus menyusun anggaran, siapa yang wajib menyumbang atau mengkontribusi data-data ke dalam rancangan anggaran dan terakhir siapa
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
yang ditunjuk atau berwenang memutuskan rancangan anggaran final dan siapa yang berwenang untuk melakukan perubahan pada anggaran,
2. Kapan proses penyusunan rancangan anggaran akan dimulai, kapan
implementasi serta operasionalisasi anggaran dimulai dan periode penilaian atau review atas pelaksanaan anggaran.
3. Bagaimana proses monitoring pelaksanaannya termasuk prosedur analisis,
prosedur perubahan anggaran bila diperlukan. 4.
Apa saja perangkat yang akan digunakan termasuk format atau bentuk rancangan anggaran, format anggaran final, perubahan anggaran dan formulir
lainnya. Penganggaran terdiri dari 2 dua bagian, yaitu:
1. Fase perencanaan planning phase yaitu, hasil yang akan dicapai dan cara
dan alat untuk mencapainya ditentukan. 2.
Fase pengendalian control phase yaitu kinerja aktual diarahkan agar sesuai dengan rencana Tunggal, 1995.
Bentuk-bentuk Sistem Penganggaram a. Traditional Budgeting System Sistem Anggaran Tradisional
Traditional budgeting system adalah suatu cara menyusun anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan pada kebutuhan untuk belanjapengeluaran http:www.anggaran. dep.keu.go.id, 2007.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Dalam sistem ini, perhatian lebih banyak ditekankan pada pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran secara akuntansi yang meliputi pelaksanaan anggaran,
pengawasan anggaran dan penyusunan pembukuannya. Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas objek-objek pengeluaran, sedangkan distribusi anggaran
didasarkan atas jatah-jatah tiap-tiap departmenlembaga. Sistem pertanggungjawabannya hanya menggunakan kuitansi pengeluaran
saja, tanpa diperiksa dan diteliti apakah dana telah digunakan secara efektifefisien atau tidak. Tolak ukur keberhasilan anggaran tersebut adalah pada hasil kerja,
maksudnya jika anggaran seimbang balance, maka anggaran tersebut dikatakan berhasil, tetapi jika anggaran tersebut defisit atau surplus, berarti anggaran tersebut
gagal. Sistem anggaran tradisional lebih menekankan pada segi pertanggungjawaban keuangan dana dari sudut akuntansinya saja tanpa diuji efisien tidaknya
penggunaan dana tersebut. Anggaran diartikan semata-mata sebagai alat dan sebagai dasar legitimasi pengabsahan berapa besarnya pengeluaran dan berapa besarnya
penerimaan yang dibutuhkan untuk menutup pengeluaran tersebut.
b. Performance Budgeting System