maupun kelompok kerja personel. Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting yakni tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit
organisasi merupakan strategi yang untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang
diharapkan organisasi terhadap setiap personel. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi
terhadap setiap personel. Walaupun demikian, penentuan tujuan saja tidaklah cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran apakah seseorang personel telah mencapai kinerja yang
diharapkan. Indikator kinerja adalah ukuran yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang ditetapkan Yuwono, 2005.
Menurut Mangkunegara 2000 kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Mahsun 2006 memberikan definisi kinerja sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
2.4. Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja
Manajerial Partisipasi dalam penyusunan anggaran umumnya dinilai sebagai pendekatan
manajerial yang dapat meningkatkan kinerja organisasi. Beberapa penelitian mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
manajerial menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Brownell dan Mc.Innes 1986 dan Indriantoro 1993 menemukan hubungan positif dan signifikan antara partisipasi
penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Milani 1975, Brownell dan M.C.Innes 1986 dalam Sukardi 2002
di mana mereka menemukan hasil yang tidak signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Hal ini terjadi karena hubungan
partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial tergantung pada faktor- faktor situasional yang dikenal dengan variabel kontingensi. Penelitian oleh
Mustikawati 1999 juga menunjukkan bahwa interaksi partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan budaya paternalistik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan kinerja manajerial. Kinerja manajerial menurut Mahoney et.al 1963 adalah kinerja para
individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial. Kinerja manajerial diukur dengan menggunakan indikator.
1. Perencanaan, yaitu tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang guna mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Investigasi, yaitu upaya yang dilakukan untuk mengumpulkan dan
mempersiapkan informasi dalam bentuk laporan-laporan, catatan dan analisa pekerjaan untuk dapat mengukur hasil pelaksanaannya.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
3. Koordinasi, yaitu menyelaraskan tindakan yang meliputi pertukaran informasi
dengan orang-orang dalam unit organisasi lainnya, guna dapat berhubungan dan menyesuaikan program yang akan dijalankan.
4. Evaluasi, yaitu penilaian atas usulan atau kinerja yang diamati dan
dilaporkan. 5.
Supervisi, yaitu mengarahkan, memimpin dan mengembangkan protensi bawahan serta melatih dan menjelaskan aturan-aturan kerja kepada bawahan.
6. Staffing, yaitu memelihara dan mempertahankan bawahan dalam suatu unit
kerja, menyeleksi pekerja baru, menempatkan dan mempromosikan pekerja tersebut dalam unitnya atau unit kerja lainnya.
7. Negosiasi, yaitu upaya untuk memperoleh kesepakatan dalam hal pembelian,
penjualan atau kontrak untuk barang-barang dan jasa. 8.
Representasi, yaitu menyampaikan informasi tentang visi, misi dan kegiatan- kegiatan organisasi dengan menghadiri pertemuan kelompok bisnis dan
konsultasi dengan perusahaan-perusahaan lain.
2.5. Rumah Sakit