Ketahan Api Prof. Dr. M. Zarlis, M. Sc 4. Drs Tenang Ginting, M.S

Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009. berat menghasilkan kuat patah sebesar 24,571 Mpa Reis J.M.L., 2005. Penelitian lain yang menggunakan bahan baku pasir dan resin epoksi, setelah dikeringkan selama 7 hari pada suhu 25 o C menghasilkan kuat patah sebesar 78 MPa.

4.8 Ketahan Api

Uji ketahan api atau Firing test dari material beton adalah untuk mengetahui sejauh mana kamampuan material beton kekuatan mekanik setelah mengalami kebakaran oleh nyala api. Suatu material beton akan dikatakan tahan terhadap nyala api firing test bila nilai kuat tekan beton setelah terkena api selama 4 jam tidak mengalami degradasi yang besar Ongah R. et al, 2008. Hasil uji ketahanan api beton yang berbasis campuran serbuk kulit kerang, pasir dan resin epoksi, setelah dikeringkan selama 8 jam pada suhu 60 o C, diperlihatkan seperti pada Lampiran H. Pada Gambar 4.8 diperlihatkan kurva dari hasil uji ketahan api untuk sampel beton dengan komposisi 80 volume serbuk kulit kerang yang telah dikeringkan selama 8 jam pada suhu 60 o C. Penetapan komposisi tersebut berdasarkan rangkuman hasil dari berbagai sifat-sifat fisis yang telah diukur. Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa perubahan kuat tekan dari sampel beton sebelum dan setelah dilakukan uji ketahanan api pada komposisi 80 volume serbuk kulit kerang dengan variasi resin epoksi 5, 10, 15 dan 20 volume. Hasil penenelitian lain tentang ketahanan api dari high strength reinforce concrete khususnya untuk aplikasi dinding bangunan dengan kuat tekan minimal 54 MPa dan rentang waktu pembakaran 30 – 240 menit mempunyai ketebalan beton berkisar 50 – 165 mm Ongah R. et al, 2002. Hal ini menunjukkan adanya penurunan kuat tekan sebesar 60 dari nilai kuat tekan awal sebelum dilakukan pembakaran. Apabila syarat batas yang ditetapkan selama 4 jam atau ekivalen dengan 240 menit, beton mengalami kerusakan, dimana nilai kuat tekannya ≥ 50 dari kondisi Gambar 4.8 Hubungan antara kuat tekan beton setelah dikenai nyala api sebagai fungsi waktu dalam orde menit dengan penambahan resin epoksi sebesar 5 – 20 volume 15 30 45 60 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 Waktu pembakaran menit K u at t ekan M P a 5 resin 10 resin 15 resin 20 resin Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009. awalnya maka beton tersebut dinyatakan rusak. Jadi untuk komposisi 80 volume serbuk kulit kerang dan dengan 5 volume resin epoksi telah mengalami degradasi kuat tekanan sebesar 29,1 MPa atau 79,726 . Sedangkan untuk 10, 15 dan 20 volume resin epoksi akan mengalami degradasi tekanan masing-masing sebesar: 60,046; 37,654 dan 22,67 . Dengan demikian beton yang dibuat komposisi 80 volume serbuk kulit kerang dengan penambahan resin epoksi sebesar 15 dan 20 volume resin epoksi relatif lebih tahan terhadap nyala api. Dimana dari semua sampel beton yang dibuat kondisi yang terbaik adalah sampel dengan komposisi 80 volume serbuk kulit kerang, 20 volume resin epoksi dan waktu pengeringan 8 jam pada suhu 60 o C.

4.9 Ketahanan Kimia