Pembagian Polimer Berdasarkan Strukturnya Tipe Polimer

Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009. 2. Polimer Sintetik a. Hasil polimerisasi kondensasi Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi yang disertai dengan pembentukan molekul kecil H 2 O, NH 3 . Contoh : Alkohol + asam ester + air HOCH 2 CH 2 OH + + H 2 O b. Hasil polimerisasi adisi Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi monomer. Contoh :

2.3.3 Pembagian Polimer Berdasarkan Strukturnya

Berdasarkan strukturnya polimer dibedakan atas: 1. Polimer linear Polimer linear terdiri dari rantai panjang yang dapat mengikat gugus substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut dan dalam n H2C = CH CH2 C Cl Cl H n polivinilklorida PVC vinilklorida H O C C H 2 2 C O H O O Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009. keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel lentur atau termoplastik seperti gelas. Contoh : Polietilena, polivinil klorida PVC, polimetil metakrilat PMMA, Lucite, Plexiglas atau perspex, poliakrilonitril orlon atau creslan dan nylon 66 2. Polimer bercabang Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama. 3. Polimer jaringan tiga dimensi three-dimension network Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat antara rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya digembungkan oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketidaklarutan ini dapat digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang cross-links makin kecil jumlah penggembungannya. Jika derajat sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat digembungkan, misalnya intan.

2.3.4 Tipe Polimer

Ada tiga tipe polimer yang ketiganya secara umum disebut sebagai resin. 1. Thermoplastik Thermoplastik adalah yang bisa dipanaskan secara reversibel artinya polimer jenis ini bisa diolah kembali dengan kata lain bahan akan meleleh jika Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009. dipanaskan dan dapat ditekan atau ditransfer dari tempat pemanasan ke cetakan, jika didinginkan bahan akan mengeras kembali hingga mempunyai bentuk sesuai dengan cetakan. Bahan ini dapat dipanaskan lagi dan dapat didaur ulang. Bahan thermoplastik diperoleh dengan polimerisasi adisi. Sifat dari thermoplastik adalah dapat berbentuk semikristalin dengan ikatan atomnya terjadi secara Van der Wals. Dibandingkan dengan bahan thermoseting, thermoplastik lebih tangguh, umur pemakaian lebih panjang, proses pembentukan atau fabrikasi yang pendek, dapat dipanaskan dan dibentuk. Jenis-jenis bahan thermoplastik yang populer digunakan dalam pembuatan benda-benda teknik dipasaran, yaitu: polypropylene PP, polyethyelene PE, polyvinyl chlorida PVC, polyvinyl acetate PVAC, polystyrene PS, polyamide PA, polyester PET, polycarbonate PC dan polyacetate. 2. Thermoset Thermoset adalah polimer yang dibentuk melalui proses polimerisasi kondensasi, bahan plastik yang tidak dapat dilunakan kembali atau dibentuk kembali ke keadaan sebelum mengalami pengeringan, bahan ini mempunyai sifat-sifat: mempunyai struktur amorf, tidak bisa meleleh, tidak bisa didaur ulang, atom-atomnya berikatan kuat sekali, tidak bisa mengalami pergeseran rantai, dapat dibentuk dengan proses injeksi pada cetakan panas. Jenis-jenis thermoset: phenol-formaldehyde PF, aminoplasts, epoxy resin ER, usaturated polyester, polyurethane PU, phenol-aralkyl xyloks, Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009.