Kuat Tekan Prof. Dr. M. Zarlis, M. Sc 4. Drs Tenang Ginting, M.S

Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009. Berdasarkan data pengamatan dan kurva tersebut maka dapat diperoleh besaran-besaran fisis, seperti diperlihatkan pada Tabel 4.1. Dengan mensubsitusi besaran-besaran yang diukur seperti terlihat pada Tabel 4.1 ke dalam persamaan

2.6.4, maka nilai konduktivitas termal beton yang diperoleh adalah sekitar, K = 0,292

k.kalm o C jam = 0,339 Wm. o K. Sedangkan nilai konduktivitas untuk bahan bangunan, jenis bata biasa adalah berkisar 0,69 Wm o K Carolyn Schierhorn, 2008.

4.5 Kuat Tekan

Hasil kuat tekan beton yang berbasis campuran serbuk kulit kerang, pasir dan resin epoksi, setelah dikeringkan selama 8 jam pada suhu 60 o C, diperlihatkan seperti pada Lampiran E. Pada Gambar 4.5 diperlihatkan kurva kuat tekan dari beton yang dibuat dengan variasi komposisi 66,67 – 83,33 volume serbuk kulit kerang dan penambahan resin epoksi 5, 10, 15, dan 20 volume dari total agregat serta dikeringkan selama 8 jam 60 o C. Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa nilai kuat tekan yang dihasilkan berkisar antara 2,8 - 56,9 MPa. Pada penambahan resin epoksi sebesar 5 volume, kondisi pengeringan selama 8 jam 60 o C dan variasi serbuk kulit kerang sekitar 66,67 – 83,33 volume, maka diperoleh nilai kuat tekan sebesar 2,8 – 36,5 MPa. Pada komposisi serbuk kulit kerang dan kondisi pengeringan yang sama, kemudian ditambahkan resin epoksi masing-masing sebesar 10, 15 dan 20 volume, maka diperoleh nilai kuat tekan berkisar antara 5,3 – 43,3; 8,4 - 48,6 dan 11,8 – 56,9 MPa. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan serbuk kulit kerang dan resin epoksi dapat meningkatkan kuat tekan beton tersebut. Akan tetapi pada komposisi 83,33 volume serbuk kulit kerang terjadi penurunan nilai kuat Gambar 4.5 Hubungan antara kuat tekan terhadap penambahan serbuk kulit kerang dan resin epoksi dalam volume dengan proses pengeringan selama 8 jam pada suhu 60 o C 20 40 60 80 65 70 75 80 85 Serbuk kulit kerang volume K u at t ekan M P a 5 resin 10 resin 15 resin 20 resin Resin polyester concrete = 60 MPa Binder epoxy concrete = 50 MPa Portland cemen concrete = 35 MPa Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009. tekan, hal ini disebabkan perbandingan antara jumlah serbuk kulit kerang tidak sebanding dengan penambahan resin epoksi yang diberikan. Apabila dilihat dari nilai kuat tekan untuk beton semen portland normal adalah berkisar antara 20 – 40 MPa http:www.engineeringtoolbox.comconcrete- properties-d_1223.html, 2009. Untuk polymer concrete dengan menggunakan resin poliester pada interval 12 – 14 mempunyai kuat tekan sekitar 60 – 70 Mpa. Nilai kuat tekan portland cemen concrete adalah 35 Mpa dan untuk polymer concrete dengan binder epoksi adalah 50 Mpa Blaga A. et al, 1985. Sedangkan pada beton polimer dengan binder polymethylmethacrylate minimal mempunyai kuat tekannya sebesar 118,9 MPa www.abtdrains.compolydrainpolymerconcrete, 2009. Sebagai perbandingan untuk beton normal, waktu pengeringan optimal pada adalah 28 hari dan apabila diperpanjang waktu pengeringannya curing age di atas 30 hari, maka nilai compressive strength yang diperoleh relatif konstan Smita Badur et all, 2008. Sedangkan menurut referensi Satyarno, 2004, aplikasi beton berdasarkan kuat tekan antara 0,35 - 7 MPa dapat digunakan sebagai dinding pemisah atau dinding isolasi 7 - 17 MPa digunakan sebagai dinding pemikul beban dan 17 MPa dapat digunakan sebagai beton normal struktural. Apabila dilihat dari aplikasinya untuk bahan konstruksi dan isolasi panas mempunyai nilai rentang kuat tekan sekitar 3,5 – 10 MPa http:www.ibeton.ruenglishintro.php, 2009. Nilai kuat tekan beton ringan struktural adalah berkisar 1900 psi atau 13,1 MPa Carolyn Schierhorn, 2008. Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009. Ternyata dari klasifikasi tersebut, dapat dinyatakan bahwa hampir semua sampel yang dibuat adalah termasuk dalam kategori beton yang dapat digunakan sebagai bahan konstruksi struktural, kecuali pada komposisi 66,75 volume serbuk kulit kerang. Dari hasil pengamatan memperlihatkan bahwa penambahan serbuk kulit kerang dan resin epoksi cenderung meningkatkan kuat tekan pada beton tersebut. Jadi penambahan serbuk kulit kerang optimum diperkenankan adalah sebanyak 80 volume dan resin epoksi sebesar 20 volume. Artinya penggunaan serbuk kulit kerang sebanyak mungkin dan resin epoksi sekecil mungkin akan dapat mengurangi biaya untuk pembuatan beton tersebut.

4.6 Kuat Tarik