Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum bahwa pertumbuhan dan perkembangan industri kontruksi di Indonesia cukup pesat. Hampir 60 material yang digunakan dalam pekerjaan
kontruksi adalah beton concrete yang dipadukan dengan baja composite atau jenis lainnya. Konstruksi beton dapat dijumpai dalam pembuatan gedung-gedung, jalan,
bendungan, saluran air dan lain-lain. Konstruksi beton dapat dibagi menjadi dua
bagian berdasarkan fungsinya, yaitu kontruksi bawah dan atas Mulyono, 2003.
Material bangunan dalam satu kesatuan struktur, selain dirancang untuk memikul beban juga dirancang untuk menghadapi pengaruh alami lingkungan serta
pengaruh sifat penggunaannya. Beton sebagai material bangunan harus memenuhi kriteria kekuatan dan daya tahan atau keawetan. Beton merupakan campuran antara
semen portland atau semen hidrolik lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk massa padat Departemen
Pekerjaan Umum, 1989. Bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam campuran beton pada saat atau selama pencampuran berlangsung, berfungsi untuk mengubah sifat-
sifat dari beton agar menjadi lebih cocok untuk pekerjaan tertentu dan menghemat biaya.
Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009.
Bahan-bahan limbah disekitar lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam campuran beton. Hal tersebut dapat memberikan alternatif untuk
memanfaatkan limbah-limbah yang tidak termanfaatkan, seperti kulit kerang. Dengan optimalisasi pemanfaatan limbah kulit kerang ini diharapkan akan mengurangi limbah
yang mencemari lingkungan dan memberikan nilai tambah tersendiri.
Dalam penelitian ini digunakan kulit kerang, sebagai bahan baku utama dalam pembuatan beton, sehingga bermanfaat dan dapat menurunkan biaya operasional
pembuatannya. Kerang sebagai sumber protein dan merupakan jenis makanan bersumber dari laut cukup berlimpah, tentunya jumlah kulitnya juga akan sebanding.
Selama ini kulit kerang hanya dibuang dan sebagian dari beberapa jenis kerang tertentu kulitnya dikomersilkan untuk bahan dekorasi atau hiasan rumah.
Kulit kerang terlebih dahulu dibersihkan, dibakar dan dihaluskan untuk dijadikan serbuk. Serbuk kulit kerang mengandung senyawa kimia yang bersifat
pozzolan yaitu mengandung zat kapur CaO, alumina dan senyawa silika sehingga sesuai digunakan sebagai bahan baku beton.
Agar beton lebih efisien dalam pembuatannya dan dapat ditingkatkan kekuatannya maupun ketahanannya maka perlu ditambahkan resin polimer sebagai
matriks kedalam campuran bahan baku beton. Disamping itu penggunaan bahan polimer dapat mempercepat waktu pengerasannya, beton jenis ini disebut beton
polimer polymer concrete. Resin polimer yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Shinta Marito Siregar : Pemanfaatan Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton Polimer, 2009.
resin epoksi yang merupakan resin termoset. Bentuk resin epoksi sebelum pengerasan berupa cairan seperti madu dan setelah pengerasan akan berbentuk padatan yang
sangat getas.
1.2 Perumusan Masalah