Bank Persero di Indonesia

85 masing didirikan dengan undang-undang. Dengan dikeluarkannya UU No. 7 Tahun 1992, sistem perbankan hanya mengenal dua jenis bank, yaitu Bank Umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut berdasarkan undang-undang dapat melakukan perbankan konvensional conventional banking dan perbankan syariah syariah complaint bank Dahlan Siamat, 2005:34.

2. Bank Persero di Indonesia

Bank persero atau yang lebih sering dikenal dengan Bank BUMN adalah bank umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Pada awalnya Bank Persero didirikan dengan Undang-undang tersendiri dimana pembagian tugas untuk masing-masing bank berbeda- beda. Namun dalam kegiatan operasionalnya Bank Persero tetap tunduk pada Undang-undang tentang perbankan. Bank Persero yang sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil jumlahnya menjadi hanya 4 bank. Langkah ini dilakukan sebagai akibat dari restrukturisasi yang dilakukan oleh pemerintah di awal dekade 2000-an sebagai dampak terjadinya krisis perbankan. Kebijakan pemerintah terhadap Bank Persero dilakukan dengan menggabungkanBank Bumi Daya, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Dagang Negara dan Bank Ekspor Impor Indonesia yang dilebur menjadi Bank Mandiri. Sementara Bank Tabungan Negara, Bank Negara Indonesia 46 dan Bank Rakyat Indonesia tetap terus beroperasi seperti sebelumnya. Bank Ekspor Impor Indonesia berubah menjadi Bank Ekspor Indonesia yang kemudian tidak lagi beroperasi sebagai bank dan berubah fungsi menjadi lembaga pembiayaan ekspor. 86 Komposisi kepemilikan Bank Persero juga ikut mengalami perubahan, dimana saham Bank Persero tidak lagi sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah. Beberapa Bank Persero telah menjadi bank publik melalui penjualan sebagian sahamnya melalui pasar modal antara lain: Bank BNI, Bank Mandiri, dan Bank BRI. Berikut ini adalah profil singkat dari 4 Bank Persero di Indonesia, yaitu:

a. Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu: Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia yang dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tidak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu bank Mandiri menutup 194 kantor cabang yang paling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.600 karyawan menjadi 17.620 karyawan. 87 Semenjak didirikan kinerja Bank Mandiri terus meningkat, hal ini dapat terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp 1,18 Triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp 5,3 triliun di tahun 2004. Selain itu, Bank Mandiri juga mencatat prestasi penting dengan melakukan penawaran saham perdana pada 14 juli 2003 sebsar 20 atau ekuivalen dengan 4 Miliar lembar saham. Untuk dapat meraih aspirasinya menjadi Regional Champion Bank, Bank Mandiri melakukan transformasi secara bertahap melalui 3 fase: 1 Fa se pertama “back on track” 2006-2007, yakni fokus untuk membenahi dan membangun dasar-dasar pertumbuhan Bank Mandiri di masa yang akan datang. 2 Fase kedua ”outperform the market” 2008-2009, yakni fokus pada pertumbuhan bisnis Bank Mandiri agar dapat tumbuh signifikan di seluruh segmen dan memilki profitabilitas diatas rata-rata pasar. 3 Fase ketiga “shaping the end game”, yakni fase dimana Bank Mandiri dapat memilki peranan aktif dalam proses konsolidasi sektor perbankan Indonesia Proses transformasi yang telah dijalankan oleh Bank Mandiri sejak tahun 2005-2010 secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja bank Mandiri, tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial. Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang turun dari sebesar 15,43 di tahun 2005 88 menjadi 0,62 di tahun 2010. Selain itu laba bersih Bank Mandiri yang juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6 triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010. Bank Mandiri juga berhasil mencatat sejarah dalam peningkatan kualitas layanan. Selama empat tahun berturut-turut pada tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010, Bank Mandiri berhasil menempati posisi sebagai service leader perbankan nasional berdasarkan survey Marketing Research Indonesia MRI dengan menempati urutan pertama pelayanan prima. Selain itu, Bank Mandiri juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam hal penerapan Good Corporate Governance . Visi dari Bank Mandiri adalah menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif. Sedangkan misi yang dimiliki oleh Bank Mandiri ada 5 poin, yaitu: 1 Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar. 2 Mengembangkan sumber daya manusia professional 3 Member keuntungan yang maksimal bagi stakeholder 4 Melaksanakan manajemen terbuka 5 Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan. Bank Mandiri berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Selain itu juga Bank Mandiri berusaha melayani sleuruh nasabah dengan standar layanan internasional 89 melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Dan Bank Mandiri Berusaha dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik.

b. Bank Rakyat Indonesia

Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank milik pemerintah yang tergolong besar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp En Spaarbank Der Inlandssche Hoofden yang artinya adalah Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto. Suatu lemabaga keuangan yang melayani orang-orang kebangsaan Indonesia pribumi. Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 desember 1895 yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Berdasarkan Undang-Undang No.14 tahun 1967 tentang Undang-Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No.13 tahun 1968 tentang Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang- Undang No.21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. 90 Sejak 1 Agustus 1992 berdasrkan Undang-Undang Perbankan No.7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No.21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilkian BRI saat itu masih 100 di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia memeutuskan untuk menjual 30 saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Yang masih digunakan sampai saat ini. Sejak didirikan tahun 1895 sampai sekarng ini Bank Rakyat Indonesia tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran kredit usaha kecil KUK pada tahun 1994 sebesar Rp 6.419,8 Milyar yang meningkat menjadi Rp 8.231,1 Milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp 20.466 Milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 kantor pusat BRI, 12 kantor wilayah, 12 kantor InspeksiSPI, 170 kantor cabang dalam negeri, 145 Kantor Cabang pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 NewYork Agency, 1 Caymand Island Agency , 1 kantor perwakilan hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 91 kantor Mobil Bank, 193 P.Point, 3.705 BRI unit dan 357 pos pelayanan desa. Visi yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Dan Misi yang dimilki oleh Bank BRI ada 3, yaitu: 1 Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 2 Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance. 3 Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

c. Bank Negara Indonesia

Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan dimilki oleh pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia. Pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan 92 Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari pemerintah Belanda sebagi Bank Sentral pada tahun 1949. Pemerintah membatasi peranan bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955 status BNI diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tugas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46. Status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia Persero, sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan sosial budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan 93 komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus menerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik setelah keberhasilan mengarungi masa-masa sulit. Sebutan Bank BNI dipersingkat menjadi BNI sedangkan tahun pendirian „46‟ digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggan Negara. Visi BNI adalah menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja. Sedangkan pernyataan visi nya yaitu menjadi bank kebanggan nasional yang menwarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer. Misi BNI ada 5 poin, yaitu: 1 Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama the bank choice. 2 Meningkatkan nilai invesatsi yang unggul bagi investor. 3 Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggan untuk berkarya dan berprestasi. 94 4 Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial. 5 Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.

d. Bank Tabungan Negara

Pada tahun 1897 dengan pendirian perseroan yang didirikan dengan nama “Postspaar Bank”. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia kegiatan bank ini dibekukan dan digantikan dengan Tyokin Kyoku . Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, bank ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah menjadi kantor tabungan pos. Lalu pada tahun 1950 namanya diubah menjadi Bank Tabungan Pos Undang-Undang darurat tahun 1950. Pada tahun 1963 nama Bank Tabungan Pos diubah menjadi Bank Tabungan Negara atau BTN sesuai dengan Perpu No.4 tahun 1963 dan Undang-Undang No.4 tahun 1964. Pada tahun 1968 BTN menjadi bank milik Negara sesuai degan Undang-Undang No.20 tahun 1968. Tahun 1989 Bank BTN beroperasi sebagai bank umum dan mulai menerbitkan obligasi. Tahun 1992 status hukum Bank Tabungan Negara menjadi perusahaan perseroan dan 2 tahun setelahnya Bank Tabungan Negara mendapat izin sebagai bank devisa. Pada tahun 2000 Bank Tabungan Negara ikut dalam program rekapitulasi. Pada tahun 2002 Bank BTN sebagai bank umum degan fokus pinjaman tanpa subsidi untuk perumahan. Tahun 2003 restrukturisasi perusahaan secara menyeluruh. Dan di tahun 2008 Bank 95 BTN menjadi bank yang pertama di Indonesia yang melakukan pendaftaran transaksi kontrak investasi kolektif efek beragun aset KIK EBA di Bapepam yang kemudian dilakukan dengan pencatatan perdana dan listing transaksi tersebut di bursa efek Indonesia pada tahun 2009. Visi yang dimiliki oleh Bank Tabungan Negara adalah menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan. Sedangkan misi yang diemban oleh Bank Tabungan Negara ada 5 poin, yaitu: 1 Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah. 2 Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini. 3 Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, professional dan memilki integritas yang tinggi. 4 Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai degan prinsip kehati-hatian dan good governance untuk meningkatkan shareholder value. 5 Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungan 96

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Return On Asset Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 41 113

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Analisis Pengaruh dana Pihak ketiga (DPK), Nilai Tukar, Suku Bunga Serifikat Bank Indonesia (SBI), Inflasi dan Capital Adequacy ratio (CAR) terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Periode 2007-2011

0 18 159

Analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Loan Deposit Ratio (LDR) dan non performing loan (NPL) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan: studi kasus pada Bank Persero di Indonesia Tahun 2004 - 2012

0 6 100

Analisis Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Infalsi Terhadap Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit serta Dampaknya Kepada Profitabilitas pada Bank Umum

0 5 192

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT MODAL KERJA.

0 3 13

Saat ini nilai tukar rupiah mengalami pe

0 0 1