Kredit Perbankan Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan Return On Asset dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar tehadap Penyaluran Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007-2012)

31 masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito c. Dana yang berasal dari lembaga lainnya Sumber dana ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencairan sumber dana pertama dan kedua. Pencairan dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Perolehan dana ini dapat diperoleh dari: kredit likuiditas dari Bank Indonesia, pinjaman antar bank call money, pinjaman dari bank-bank luar negeri dan Surat Berharga Pasar Uang SBPU.

4. Kredit Perbankan

a. Pengertian Kredit

Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan menurut Susilo 2000:69 kredit adalah penyedian uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu. 32 Kewajiban tersebut dapat berupa pokok pinjaman, bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

b. Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit menurut Rivai Veithzal dan Veithzal Andria 2007:3 adalah sebagai berikut: 1 Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit kreditur dan penerima kredit nasabah kredit. Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. 2 Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas credit rating penerima kredit. 3 Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. Janji membayar tersebut dapat berupa lisan, tertulis akad kredit atau berupa instrument. 4 Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit. 5 Adanya unsur waktu time element, unsur waktu merupakan unsur esensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu, baik dilihat dari pemberi kredit maupun dilihat dari penerima kredit. Misalnya penabung memberikan kredit sekarang untuk konsumsi lebih besar 33 dimasa yang akan datang, atau bagi produsen memerlukan kredit karena adanya jarak waktu antara produksi dan konsumsi. 6 Adanya unsur resiko degree of risk baik dipihak pemberi kredit maupun dipihak penerima kredit. Resiko dipihak pemberi kredit adalah resiko gagal bayar risk of default, baik karena kegagalan usaha pinjaman komersial atau ketidakmampuan bayar pinjaman konsumen atau karena ketidaksediaan membayar. Resiko dipihak nasabah adalah kecurangan dari pihak kreditur, antara lain berupa pemberian kredit yang dari semula dimaksudkan oleh pemberi kredit untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang dijaminkan. 7 Adanya unsur bunga sebagai kompensasi prestasi kepada pemberi kredit. Bagi pemberi kredit, bunga tersebut terdiri dari berbagai komponen seperti biaya modal cost of capital, biaya umum overhead cost, riskpremium dan sebagainya. Jika credit rating penerima kredit tinggi, riskpremium dapat dikurangi dengan safety discount.

c. Tujuan dan Fungsi Kredit

Setiap usaha dalam suatu sistem ekonomi tidak terlepas dari tujuan mencari keuntungan, demikan juga dalam pemberian kredit. Namun karena di dalam kredit terdapat resiko, maka usaha mencari keuntungan tersebut harus memperhatikan prinsip kehati-hatian, karena dana yang dialirkan dalam bentuk kredit adalah dana simpanan masyarakat. Dari 34 penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan kredit adalah untuk memperoleh keuntungan yang aman, sehingga pada saatnya masyarakat peminjam dana di bank dapat memperoleh kembali simpanannya berikut bunga tanpa dikuatirkan oleh adanya kredit yang macet. Judisseno 2005:167 Menurut Judiseno 2005:168 selain profitabilty dan safety, bank, khususnya bank pemerintah, mengemban tugas sebagai agent of development yaitu dalam hal : 1 Ikut mensukseskan progam pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. 2 Meningkatkan efektivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya, guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat. 3 Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya. Dari tujuan-tujuan yang coba untuk diraih di atas, maka fungsi kredit dapat dijelaskan sebagai berikut : a Meningkatkan daya guna uang. Para pemilik uangmodal baik secara langsung atau melalui penyimpanan dana di bank, dapat meminjamkan uangnya kepada perorangan atau perusahaan- perusahaan untuk meningkatkan usahanya. b Meningkatkan daya guna dan peredaran barang. Dengan adanya kredit pengusaha yang kesulitan dalam produksi, misalnya, 35 dapat terbantu untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi. c Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran dengan menggunakan uang giral seperti cek, bilyet giro, dan lainnya yang sejenis. d Sebagai alat stabilitas ekonomi, kredit dapat digunakan sebagai alat pengendalian ekonomi. Dalam keadan Inflasi pemerintah dapat menerapkan kebijakan uang ketat tight money policy antara lain dengan membatasi pemberian kredit. Sebaliknya dalam keadaan ekonomi yang lesu karena deflasi, pemerintah dapat melonggarkan kebijakan pemberian kredit sehingga akan menimbulkan kegairahan dalam usaha. e Meningkatkan kegairahan berusaha. Pihak-pihak yang usahanya terlambat karena kekurangan modal dapat meningkatkan usahanya melalui bantuan kredit yang diberikan oleh bank. f Meningkatkan pemerataan pendapatan. Dengan adanya kredit, perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan usahanya bahkan dapat mendirikan proyek baru yang akan mebutuhkan tenaga kerja. Hal itu dapat mengurangi pengangguran dan selanjutnya pemerataan penapatan akan meningkat pula. g Meningkatkan hubunan internasional. Pengusaha di dalam negeri dapat pula memperoleh kredit bank secara langsung 36 offshore loan maupun tidak langsung two step loan. Bahkan suatu negara yang sedang berkembang dapat memperoleh kredit dari negara-negara yang telah maju. Bantuan dalam bentuk kredit tersebut dapat sekaligus mempercepat hubungan antar negara yang bersangkutan.

d. Jenis-jenis Kredit

Menurut Ismail 2011:191 jenis kredit secara umum dibedakan sesuai dengan bentuk kredit, jangka waktu dan tujuan penggunaan kredit. 1 Jenis Kredit Menurut Bentuknya Menurut bentuknya, pemberian kredit dibedakan menjadi dua jenis yaitu: a Kredit Rekening Koran Kredit rekening koran adalah kredit yang secara langsung akan dimasukan dalam rekening giro nasabah. Debitur diberi hak untuk menarik dananya dari rekening giro kapan saja sebatas plafon kredit yang diberikan. Kredit rekening koran tergolong dalam kredit jangka pendek yaitu paling lama satu tahun. Pelunasan pokok pinjaman dilakukan pada akhir masa kredit atau pada saat jatuh tempo kredit. Namun demikian, dalam hal debitur dapat memperpanjang jangka waktu kredit, maka debitur dapat memperpanjang masa kredit selesai sesuai dengan perjanjian kredit antara bank dan debitur. 37 b Instalement Loan Instalement Loan merupakan kredit dengan angsuran teratur yang dilakukan sesuai dengan jadwal angsuran yang telah ditetapkan dalam perjanjan kredit. jumlah angsuran konstantetap selama masa kredit, kecuali bila dalam perjanjian kredit ditentukan bunga mengambang floating rate,yaitu tingkat suku bunga berubah sesuai dengan bunga di pasar. Dalam Instalement Loanangsuran merupakan penjumlahan antara pembayaran angsuran pokok ditambah dan bunga. 2 Jenis Kredit Menurut Jangka Waktunya Menurut jangka waktunya, kreditdibagi menjadi tiga yaitu : a Kredit Jangka Pendek Kredit jangka pendek adalah kredit yang diberikan dengan masa kredit maksimum selama 1 tahun. Kredit jangka pendek pada umumnya diberikan untuk kredit modal kerja dan kredit rekening koran. b Kredit Jangka Menengah Kredit yang jangka waktunya antara 1 tahun hingga 3 tahun. Kredit ini biasanya diberikan untuk kredit investasi yang nilai kreditnya tidak terlalu besar dan kredit konsumsi. 38 c Kredit Jangka Panjang Kredit jangka panjang adalah kredit yang diberikan oleh bank dengan jangka waktu lebih dari 3tahun. Kredit ini diberikan pada umumnya untuk KPR dan kredit investasi 3 Jenis Kredit Menurut Tujuan Penggunaanya Menurut tujuan penggunaan kredit, jenis kredit ini dibagi menjadi 3 yaitu : a Kredit Investasi Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan dengan tujuan untuk mengadakan barang-barang modal atau dalam rangka investasi perusahaan, misalnya kredit untuk membangun proyek, membeli mesin, membeli alat angkutan, dan kredit untuk mebeli aktiva. Kredit investasi pada umumnya diberikan dalam jumlah yang besar dan dalam jangka panjang, yaitu jangka waktu lebih dari 3 tahun. Bank dapat memberikan grace period pada kredit investasi, yaitu masa tenggang yang diberikan oleh bank kepada debitur untuk tidak membayar tagihan pokok atau bunga. b Kredit Modal Kerja Kredit modal kerja diberikan oleh bank dalam rangka memberikan kebutuhan modal kerja perusahaan. Modal kerja perusahaan dapat berupa kebutuhan operasional perusahaan 39 antara lain kebutuhan dana untuk menutup piutang-piutang perusahaan, kebutuhan dana untuk menutup penggunaan dana dalam proses pembuatan produkbarang, dan kebutuhan modal kerja lainnya. c Kredit Konsumsi Kredit konsumsi merupakan kredit yang diberikan dengan tujuan untuk pembelian barang-barang konsumsi yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Misalnya kredt Pemilikan Rumah KPR, kredit untuk pembelian kendaraan bermotor, dan kredit untuk pembelian barang-barang konsumsi lainnya.

e. Prinsip Pemberian Kredit

Menurut Kasmir 2003:117-118 dapat dilakukan dengan analisa 5C, yaitu: 1 Character Karakter Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitur. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Intinya pihak bank ingin melihat Iā€Ÿtikad baik dan keseriusan dari calon nasabah yang ingin meminjam. 2 Capacity Capability Kemampuan Capacity adalah kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis 40 serta kemampuannya mencari laba. Sehingga akan terlihat kemampuan nasabah tersebut dalam mengembalikan kredit yang dipinjamnya. Bank melihat sumber pendapatan lain yang dimiliki oleh debitur, semakin banyak sumber pendapatan seseorang, maka semakin besar kemampuannya untuk membayar kredit. 3 Capital Modal Capital atau modal adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. Semakin tinggi modal perusahaan atau peminjam maka bank akan memilih. Karena bagi setiap nasabah yang akan mengajukan kredit harus pula memiliki dana atau modal pribadi paling tidak 50 dari total dana yang ingin dipinjam. 4 Collateral Jaminan Collateral adalah jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik ataupun non fisik. Jaminan tersebut dapat dilihat dari 2 segi, yaitu: a Dari segi ekonomis, yaitu dengan melihat nilai ekonomis dari barang- barang yang akan digunakan sebagai jaminan. b Dari segi yuridis, yaitu dengan melihat apakah jaminan tersebut sudah memenuhi syarat-syarat dari standar jaminan yang ditetapkan oleh bank. 41 5 Condition of Economi Kondisi Ekonomi Condition of economic adalah kondisi dimana hendaknya bank melihat dan menilai kredit berdasarkan ekonomi sekarang dan untuk masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Menurut Martono 2010:58, selain penilaian melalui 5C, bank biasanya juga melakukan penilaian dengan melihat 7Pyaitu meliputi: 1 Personality Kepribadian Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat hidupnya, hobi, keadaan keluarga, pergaulan dalam masyarakat dan hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian calon debitur. 2 Party Golongan Merupakan pengklasifikasian nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Dengan demikian nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank, baik dari segi jumlah, bunga, dan persyaratan lainnya. 3 PurposeTujuan Bank mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit. apakah akan digunakannya untuk berdagang, berproduksi, atau membeli rumah. Apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of bussines kredit bank yang bersangkutan. 42 4 Prospect Merupakan harapan masa depan dari bidang usaha atau kegiatan usaha calon debitur selama berapa bulan atau tahun, perkembangan ekonomiperdagangan, keadaan sektor usaha calon debitur, kekuatan keuangan perusahaan masa lalu dan perkiraan masa mendatang. 5 Payment Sumber Pembiayaan Merupakan prinsip untuk mengetahui bagaimana pembayaran kembali pinjaman yang akan diberikan. Hal ini dapat dapat diperoleh dari perhitungan tentang prospect, kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah pengembaliannya. 6 Profitability Keuntungan Merupakan kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability, diukur dari periode keperiode apakah akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya dari bank. 7 Protection Perlindungan Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi. 43

5. Suku Bunga a.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Return On Asset Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 41 113

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Analisis Pengaruh dana Pihak ketiga (DPK), Nilai Tukar, Suku Bunga Serifikat Bank Indonesia (SBI), Inflasi dan Capital Adequacy ratio (CAR) terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Periode 2007-2011

0 18 159

Analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Loan Deposit Ratio (LDR) dan non performing loan (NPL) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan: studi kasus pada Bank Persero di Indonesia Tahun 2004 - 2012

0 6 100

Analisis Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Infalsi Terhadap Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit serta Dampaknya Kepada Profitabilitas pada Bank Umum

0 5 192

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT MODAL KERJA.

0 3 13

Saat ini nilai tukar rupiah mengalami pe

0 0 1