50
bank perlu
mencadangkannya sebagai
sikap bersiaga
menghadapinya dengan cara membebankan sejumlah persentase tertentu terhadap kredit yang disalurkan.
4 Laba yang diinginkan Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin
memeperoleh laba yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan besarnya
laba sangat memengaruhi besarnya bunga kredit. dalam hal ini, biasanya bank di samping melihat kondisi pesaing juga melihat
sektor-sektor yang yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah atau untuk pengusaharakyat kecil, maka labanya pun berbeda
dengan yang komersil. 5 Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
6. Non Performing Loan NPL
Kredit macet merupakan bagian dari pengelolaan kredit bank, karena kredit bermasalah itu sendiri merupakan risiko yang dihadapi bisnis
perbankan. Menurut Mudrajat Kuncoro 2002:462 “Non Performing Loan NPL atau kredit macet adalah suatu keadaan dimana nasabah tidak
sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang diperjanjikannya”. Sedangkan menurut Lukman Dendawijaya
2005 “kredit macet yaitu pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
51
bunganya telah mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo menurut jadwal yang diperjanjikannya”. Dari kedua pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa kredit macet adalah kredit yang sejak jatuh tempo tidak dapat dilunasi oleh debitur sebagaimana mestinya sesuai
dengan perjanjian. Pengertian jatuh tempo tersebut sesuai dengan tingkat kolektibitas bank yang bersangkutan.
Peningkatan Non Performing Loans NPL yang terjadi berpengaruh terhadap menurunnya likuiditas bagi sektor perbankan,
karena tidak ada dana yang masuk baik berupa pembayaran pokok maupun bunga pinjaman dari kredit-kredit yang macet, sehingga bila hal ini
dibiarkan maka akan berpengaruh terhadap hilangnya pendapatan dari sektor kredit dan bank kehilangan kepercayaan dari masyarakat
masyarakat karena tidak mampu mengelola dana nasabah dengan aman. Bank Indonesia menetapkan kriteria rasio NPL gross kurang dari 5.
Rasio NPL sesuai dengan SE No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 dapat dihitung dengan rumus :
7. Return on Asset ROA
Menurut Slamet
Riyadi 2006:32,
Profitabilitas adalah
perbandingan laba setelah pajak dengan modal Modal inti atau laba sebelum pajak dengan total assets yang dimiliki bank pada periode
tertentu. Agar perhitungan rasio mendekati pada kondisi yang sebenarnya
52
real , maka posisi modal atau assets dihitung secara rata-rata selama
periode tersebut. Profitabilitas adalah ukuran spesifik dari performance sebuah bank, dimana ia merupakan tujuan dari manajemen perusahaan
dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham, optimalisasi dari berbagai tingkat return, dan meminimalisir risiko yang ada Hasan,
2003:16. Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank
yang bersangkutan Kuncoro, 2002:36. Kinerja keuangan perusahaan dari sisi manajemen, mengharapkan laba bersih sebelum pajak earning before
tax yang tinggi karena semakin tinggi laba perusahaan semakin flexible
perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan, sehingga EBT perusahaan akan meningkat bila kinerja keuangan perusahaan
meningkat. Analisis rasio profitabilitas ini menggunakan ROA. Menurut Meythi 2005:24 alasan penggunaan ROA dikarenakan
BI sebagai pembina dan pengawas perbankan yang lebih mementingkan aset yang dananya berasal dari masyarakat. Disamping itu Return on Asset
digunakan untuk
mengukur efektifitas
perusahaan didalam
menghasilkankeuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return on Asset
merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset.Semakin besar Return on Asset menunjukkan kinerja keuangan
yangsemakin baik, karena tingkat kembalian return semakin besar. Apabila Return on Asset meningkat, berarti profitabilitas perusahaan
meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas
53
yang dinikmati oleh pemegang saham Husnan, 1998. Perhitungan ROA terdiri dari :
a. Menghitung Earning Before Tax EBT laba perusahaan bank sebelum dikurangi pajak.
b. Menghitung keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh bank yang terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Secara matematis ROA dapat
dirumuskan sebagai berikut:
8. Nilai Tukar Kurs