Metode 0-1 zero-one Beberapa Teknik Line Balancing

3.3.1. Metode 0-1 zero-one

Kita dapat melihat model zero-one yang dikemukakan oleh Patterson dan Albracht untuk memberikan bentuk matematis yang tepat bagi problem penyeimbangan line balancing , maka kita dapat menggunakan notasi : C : waktu siklus t k : waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan elemen k, k=1,2,3,…,k S k P k : subset dari semua elemen kerja yang harus mendahului atau sebelum k Wi : subset dari semua elemen kerja yang ditugasi pada stasiun I,I=1,2,…,M M : batas aatas dari jumlah stasiun Xki : 1, jika elemen kerja ditugaskan pada stasiun 1 0,lainnya Jumlah stasiun yang dibutuhkan untuk melengkapi semua procedessor dan sucessor dari setiap tugas yang diberikan oleh formulasi sebagai berikut : lainnya untuk c t t dan k t t untuk E k p j j k i k k         ,... 2 , 1 , , 1 lainnya untuk c t t dan k k t t untuk M L k k p j j k S j j k k          ,..., 2 , 1 , , Notasi di atas yang pertama menyatakan integer yang paling kecil  a. Defenisi IM dari E k L k dibutuhkan jika simbol dummy dipakai dalam diagram precedence untuk permulaan atau akhir pekerjaan. Sebagai contoh dari gambar 3.3. diperoleh : Universitas Sumatera Utara 5 10 15 2 1 6 1 10 10 3 3        L E Untuk c= 10 dan M=6 . Jadi elemen kerja akan terletak diantara stasiun ke-1 sampai ke-5, dan elemen ini tidak mungkin terletak di stasiun kerja ke-6. Untuk perhitungan selanjutnya dibutuhkan batasan-batasan sebagai berikut : 1. Occurance Constrain Kendala ini membatasi bahwa penugasan dari masing-masing elemen kerja k hanya pada suatu stasiun dan ditulis sebagai berikut:     k k L E i k k k X ,..., 2 , 1 , 1 2. Precedence Constrain Untuk masing-masing hubungan precedence dimana mendahului dengan tepat elemen b ab, dibutuhkan precedence constrain dengan simulasi sebagai berikut :      b E j bj a E i ai b a jxX ixX dimana ab 3. Batasan Waktu siklus Jumlah dari waktu pengerjaan elemen kerja dalam satu stasiun harus lebih kecilatau sama dengan waktu siklus C, jadi: M i dengan C X t i W i ki k ,..., 2 , 1     Misalkan F=KSk=0 menyatakan kumpulan elemen-elemen kerja dimana tidak elemen lain yang mengikutinya . Defenisikan sebuah mode dummy d Universitas Sumatera Utara dengan t k =0 dan ab untuk setiap a  F. Kemudian fungsi tujuan dapat ditulis sebagai berikut : di M E i X i M Max D d     1 : dengan Ft: Fungsi tujuan. Solusi optimal didapat dengan mengubah harga M. Pertama kali dihitung batas bawah dari M yaitu M yang didapat dari perhitungan sebagai berikut : C t M k k k    1 yang kemudian proses diulangi untuk harga M yang berbeda yaitu : , untuk Penyelesaian :=1,2,… sampai diperoleh harga yang memenuhi. p M M p    1 Salah satu tujuan penyeimbangan lini adalah mendapatkan efisiensi dengan meminimalkan waktu kosong idle time stasiun kerja dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : C . n Si Efisiensi n i    1 Dimana : Si = Waktu masing-masing stasiun i = 1,2,….,n n = Jumlah stasiun kerja C = Waktu Siklus Balance delay dapat dihitung untuk memberikan gambaran apakah telah tercapai keseimbangan yang baik atau belum, yakni dengan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Sm n Si Sm n D . .    Dimana : D = Balance Delay Sm = Waktu yang paling maksimum dalam lintasan n = Jumlah Stasiun Kerja Si = Waktu masing-masing stasiun I = 1,2,..,n Sedangkan idle time dapat dihitung sebagai berikut : Waktu kosong = 100 - Efisiensi

3.4. Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam Henti