Rancangan Perbaikan Stopcontact Melalui Pendekatan Metode Dfma Dengan Integrasi Triz Pada PT Voltama Vista Megah Electric Industry

(1)

SELEBRITI ASING

DAN POSITIONING PRODUK

(Studi Koorelasional Tentang Selebriti Asing “ Valentino Rossi “

Terhadap Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa

USU di Medan)

SKRIPSI

JALIC JUNIARWAN SARAGIH

080922040

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM EKSTENSI

MEDAN


(2)

SELEBRITI ASING

DAN POSITIONING PRODUK

(Studi Koorelasional Tentang

Selebriti Asing “ Valentino Rossi “

Terhadap Positionig Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa

USU di Medan)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara

JALIC JUNIARWAN SARAGIH

080922040

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM EKSTENSI

MEDAN

2013


(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika dikemudian hari saya terbukti saya melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya

bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Jalic Juniarwan Saragih

NIM : 080922040

Tanda Tangan :


(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Jalic Juniarwan Saragih

NIM : 080922040

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Selebriti Asing dan Positioning Produk

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji : ( )

Penguji : ( )

Penguji Utama : ( )

Ditetapkan di :


(5)

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. P. Saragih (Alm) dan S. Purba, selaku Orang tua saya dan L. Saragih S.Pd, selaku

orangtua wali serta Nita Saragih S.Kom, selaku adik yang telah memberikan bantuan dukungan materi dan moral.

2. Dra. Dayana, M.Si, selaku Dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.

3. Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A, selaku Ketua Departemen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

5. Sahabat-sahabatku di jurusan Ilmu Komunikasi Ekstension ‟08 : Fitri, Ida, Jan, Rudi, Edo, Ronal, Ori, Johan, Melva, Leli, Riyanthi, Riana, Putri, Indah, Dani, Andre, Endang, Maya dan Megalina Tambunan (orang terdekat saya yang selalu memberikan dukungan serta doa).

6. Sahabat-sahabatku di Alumni CMSI USU : Mas Catur, K‟Ferna, Lilis, Lamhot, Rian, Wesli, Mondang, Riris, Helga, K‟Besta, K‟Risma.

7. Sahabat-sahabatku di Apartemen 08 : Taufik, Agung, Gindo, alfa, Alfi, Jefri, Dimas, Sukma, Dedi, Alvin, Eko.

8. Sahabat yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi.


(6)

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Medan , 2013


(7)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademi Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Jalic Juniarwan Saragih

NIM : 080922040

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas ` : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Universitas Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksusif ( Non-ekslusive Royalty-Free Right ) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

SELEBRITI ASING DAN POSITIONING PRODUK (Studi Koorelasional Tentang Efektivitas Selebriti Asing “ Valentino Rossi “ Terhadap Positionig Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Pada tanggal : Yang menyatakan


(8)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Selebriti Asing dan Positioning Produk. Tujuannya adalah untuk melihat sejauhmana besar pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi“ terhadap positioning produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan. Korelasional yaitu studi yang bertujuan untuk melihat sejauhmana variabel Selebriti Asing “Valentino Rossi“ berpengaruh terhadap positioning produk Yamaha Indonesia. Teori yang digunakan adalah Komunikasi, Teori Komunikasi Pemasaran, Positioning dan Iklan.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa USU jurusan sastra inggris, jurusan tehnik kimia dan jurusan tehnik elektro tahun ajaran 2009/2010. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1012 orang yang berusia 17 tahun ke atas tersebar di 12 lingkungan Kelurahan Padang Bulan. Penarikan sampel sebanyak 91 responden diperoleh dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan 90% dan presisi 10%. Pengumpulan data responden, dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner.

Teknik analisis data menggunakan analisis tabel tunggal dan analisis tabel silang, sedangkan untuk pengukuran tingkat hubungan di antara dua variabel yang linier menggunkan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order Correlation Coefficient) oleh Spearman yang menunjukkan hubungan antara variabel X dan Variebel Y yang tidak diketahui sebaran datanya, uji korelasi Spearman ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 17.0.

Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil rs = 0,367 yang berarti hipotesis diterima karena rs > 0. Berdasarkan skala Guilford, dengan hasil rs = 0,367 berada pada skala 0,21 – 0,40 yang menunjukkan adanya hubungan yang tinggi dan kuat antara Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi” terhadap Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan digunakan rumus Kp = (rs 2) x 100%, dan diperoleh hasil 13%. Maka besarnya pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan adalah sebesar 13%.


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

LEMBAR PENGESAHAN ………...... ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……….. iv

ABSTRAK ……….… v

DAFTAR ISI ……….……. vi

DAFTAR GAMBAR ……… vii

DAFTAR LAMPIRAN ………. viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Perumusan Masalah ……… 2

1.3 Pembatasan Masalah ……….. 3

1.4 Tujuan Penilitian ……… 4

1.5 Manfaat Penelitian ………. 5

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori ……….. 6

2.1.1 Komunikasi ………... 6

2.1.2 Komunikasi Pemasaran ………. 8

2.1.3 Positioning ……….…….... 9

2.1.3.1 Langkah-langkah dalam Positioning …... 13

2.1.3.2 Syarat Positioning yang baik ……….…… 14

2.1.4 Iklan ………... 15

2.1.4.1 Fungsi, Manfaat dan Tujuan Iklan ………. 21

2.2 Kerangka Konsep ……… 24

2.3 Variabel Penelitian ……….. 24

2.4 Definisi Operasional ……… 25

2.5 Hipotesis ……….. 27

2.6 Profil Valentino Rossi dan Produk Yamaha Sepeda Motor Jupiter MX ... 27


(10)

2.6.1.1 Julukan Rossi ... 28

2.6.1.2 Valentino Rossi Pindah ke Yamaha ... 29

2.6.2 Prestasi dan Rekor ... 30

2.6.2.1 Prestasi ... 30

2.6.2.2 Rekor ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ……… 36

3.1.1 Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara ………. 36

3.1.2 Visi, Misi dan Tujuan USU ……… 38

3.1.2.1 Visi USU ……….... 38

3.1.2.2 Misi USU ……… 38

3.1.2.3 Tujuan USU ……… 38

3.1.3 Program Studi ………. 39

3.2 Metodologi Penelitian ………. 40

3.3 Populasi dan Sampel ……… 40

3.3.1 Populasi ……….. 40

3.3.2 Sampel ……… 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data ……….. 42

3.5 Teknik Analisa Data ……… 43

3.6 Uji Hipotesa ………. 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ………. 44

4.1.1 Tahapan Awal ……… 44

4.1.2 Tahapan Pengumpulan Data ……….. 44

4.1.3 Teknik Pengolahan Data ……… 44

4.1.4 Penyajian Data ………... 45

4.2 Analisa Tabel Tunggal ……… 45

4.2.1 Analisa Deskriptif ……….. 45

4.2.2 Variabel Z (Karateristik) ……… 46

4.2.3 Variabel X (Selebritas Asing “Valentino Rossi) ……… 47

4.2.4 Variabel Y (Positioning Produk) ……… 53


(11)

4.4 Pengujian Hipotesis ……… 61

4.5 Pembahasan ……… 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………. 59

5.2 Saran ……… 60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

NO Tabel Halaman

1 Operasional Variabel ………. 26

2 Fakultas dan Departemen ……….. 41

3 Distribusi Sampel ……….. 42

4 Jenis Kelamin ……… 46

5 Fakultas ………. 46

6 Angkatan ………... 47

7 Gaya berpakaian Valentino Rossi dalam iklan produk sepeda motor Yamaha ……….. 47

8 Bahasa Tubuh Valentino Rossi dalam iklan Yamaha ……… 48

9 Mimik wajah/ekspresi wajah Valentino Rossi saat menirukan ekspresi gaya komeng dalam iklan Yamaha ……… 48

10 Daya tarik fisik Valentino Rossi dalam iklan Yamaha ……….. 49

11 Lafal bahasa Indonesia Valentino Rossi dalam iklan Yamaha ……….. 49

12 Pemilihan kata-kata Yamaha semakin terdepan yang dibawakan Valentino Rossi ……….. 50

13 Prestasi Valentino Rossi sebagai pembalap motor GP menarik untuk disajikan sebagai ikon sepeda motor Yamaha ……… 51

14 Prestasi Valentino Rossi mampu menarik perhatian khalayak ……….. 51

15 Sesuai tidaknya karakter Valentino Rossi dalam membawakan iklan Yamaha………... 52

16 Yamaha sebagai merek motor terbaik ……… 53

17 Keunggulan produk Yamaha mampu mempertahanan juara dunia ….. 53

18 Bagaimanakah menurut anda harga sepeda motor Yamaha Jupiter MX 54 19 Produk Yamaha Jupiter MX mampu menjadi sepeda motor terdepan di Indonesia ……… 55

20 Minat untuk mengetahui produk dari Yamaha Jupiter MX ... 55

21 Keunggulan produk Yamaha Jupiter MX ... 56

22 Model Fisik Jupiter MX ………. 56

23 Tampilan warna sepeda motor Yamaha Jupiter MX ……….. 57


(13)

25 Hubungan antara Prestasi Valentino Rossi dan Hasrat konsumen

terhadap produk ……….. 58

26 Hubungan antara prestasi Valentin Rossi dan Yamaha sebagai motor

terbaik ………. 59

27 Hubungan antara mimik wajah/ekspresi wajah Valentino Rossi dan

minat untuk mengetahui produk dari Yamaha Jupiter MX ……… 59 28 Hubungan antara prestasi Valentino Rossi dan keunggulan produk

Yamaha Jupiter MX ………... 60

29 Hasil uji korelasi Spearman dengan menggunakan piranti lunak


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Jumlah mahasiswa S1 USU T.A.2009/2010 3. Lembaran Catatan Bimbingan Skripsi 4. Biodata


(15)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Selebriti Asing dan Positioning Produk. Tujuannya adalah untuk melihat sejauhmana besar pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi“ terhadap positioning produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan. Korelasional yaitu studi yang bertujuan untuk melihat sejauhmana variabel Selebriti Asing “Valentino Rossi“ berpengaruh terhadap positioning produk Yamaha Indonesia. Teori yang digunakan adalah Komunikasi, Teori Komunikasi Pemasaran, Positioning dan Iklan.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa USU jurusan sastra inggris, jurusan tehnik kimia dan jurusan tehnik elektro tahun ajaran 2009/2010. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1012 orang yang berusia 17 tahun ke atas tersebar di 12 lingkungan Kelurahan Padang Bulan. Penarikan sampel sebanyak 91 responden diperoleh dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan 90% dan presisi 10%. Pengumpulan data responden, dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner.

Teknik analisis data menggunakan analisis tabel tunggal dan analisis tabel silang, sedangkan untuk pengukuran tingkat hubungan di antara dua variabel yang linier menggunkan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order Correlation Coefficient) oleh Spearman yang menunjukkan hubungan antara variabel X dan Variebel Y yang tidak diketahui sebaran datanya, uji korelasi Spearman ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 17.0.

Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil rs = 0,367 yang berarti hipotesis diterima karena rs > 0. Berdasarkan skala Guilford, dengan hasil rs = 0,367 berada pada skala 0,21 – 0,40 yang menunjukkan adanya hubungan yang tinggi dan kuat antara Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi” terhadap Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan digunakan rumus Kp = (rs 2) x 100%, dan diperoleh hasil 13%. Maka besarnya pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan adalah sebesar 13%.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan makin berkembangnya jaman, maka seseorang dituntut untuk melakukan mobilitas yang tinggi. Dan ini harus didukung dengan adanya infrastrukutur dan sarana transportasi yang baik yang dimiliki oleh suatu negara. Kemana pun kaki melangkah, tampaknya sepeda motor menjadi alat transportasi yang paling mudah dijumpai. Dari mulai jalanan besar yang padat dengan kemacetan lalu lintasnya, bisa dipastikan ada kendaraan roda dua yang melintas. Efesiensi dan mobilitas menjadi pertimbangan utama. Saat ini popularitas sepeda motor memang tengah menanjak dan menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat indonesia dibandingkan kendaraan roda empat.

Salah satu perusahaan sepeda motor yang saat ini berkembang adalah Yamaha. Yamaha didirikan oleh Torakusu Yamaha pada tahun 1887 dan dikenal sebagai pembuat Organ pertama di Jepang dengan logo garpu tala. Tidak lama setelahnya, Yamaha dikenal sebagai pembuat berbagai instrumen musik terbesar di dunia. Naasnya pada perang dunia ke-2 Yamaha menjadi sasaran bom tentara AS dan sekutunya. Hal tersebut diakibatkan dari keikutsertaan Yamaha dalam pembuatan "Propeler" atau yang biasa disebut baling - baling tempur untuk pesawat tempur pasukan jepang.

Seusai perang Yamaha kembali berdiri pada tahun 1955 di daerah Hamamatsu yang merupakan pusat motor di Jepang. Kemudian pada tahun yang sama dibulan juli berdiri pula Yamaha Motor Corp yang terpisah dari Yamaha Corp, namun masih dalam satu grup Yamaha. Produksi pertama Yamaha Motor Corp adalah single cylinder 2 stroke 125cc, yang merupakan hasil copy dari DKW 125cc yang berasal dari perusahaan Jerman (Bantam). Kemudian Sepeda motor tersebut diberi nama YA1 alias Atakombo yang berarti Capung merah. Setelah sukses dengan produksi pertamanya, Yamaha Motor Corp Pada tahun 1957 Yamaha Motor Corp memproduksi motor twin cylinder YDI yang memenangkan race Mount Asama di Jepang, dan pada tahun 1959 Yamaha Motor Corp mengeluarkan motor sportz pertamanya YDSI dengan 5 speed gearbox.


(17)

Pada tahun 1962 dimana saat ekonomi AS yang sedang booming, Yamaha Motor Corp memanfaatkan kesempatan tersebut dengan mengekspor sebanyak 12 ribu motorcycles ke AS. Hal ini terus meningkatkan sehingga pada tahun 1965, produksi Yamaha sudah mencapai 244 rebu unit yang sebagian besarnya di ekspor ke luar negeri. Pada tahun 1966 Yamaha mulai melebarkan sayapnya dengan membuka pabrik di beberapa negara di Asia. Pada tahun 1967 Yamaha mulai melewati Suzuki dengan selisih 4 ribu dalam hal produksi, dan angka produksi Motor Yamaha pada saat itu mencapai 406 ribu unit.

Kesuksesan - Kesuksesan Yamaha tidak berhenti di situ saja, hingga pada akhir tahun 2009 tercatat Yamaha Motor menjadi raja motor nasional dengan total penjualan sebanyak 2.674.892 unit. Dengan pencapaian tersebut, Yamaha berhasil mendapatkan 46% dari total market share di Indonesia dan tentunya hal ini membuat Yamaha semakin di depan meninggalkan para pesaingnya.

Motor yang menurut peneliti saat ini sudah cukup baik yaitu Yamaha Jupiter MX, karena dengan bentuknya yang tergolong jenis motor bebek merupakan kategori yang dikatakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia karena berbagai macam keunggulan yang dimilikinya, antara lain nilai jual motor tersebut yang cenderung stabil karena kategori motor bebek merupakan kelas pemimpin pasar bagi masyarakat Indonesia, kemudian kualitas mesin dan teknologi yang dimiliknya merupakan sebuah inovasi baru karena struktur rangka, komponen mesin serta bentuk desain motor yang unik menjadi alasannya.

Dalam iklan televisi Yamaha Jupiter MX Seri ” Motor Bebek Baru ” yang berdurasi 30 menit digambarkan bahwa produk yamaha lebih unggul daripada produk dari produsen kompetitor lain, dengan seri motor barunya yang mampu menghancurkan motor dari produsen lain sehingga tertinggal hanya rangka dan setirnya saja. Sudah sejak awal Yamaha membuat iklan yang heboh untuk mengiklankan salah satu line produknya, yaitu Jupiter. Dimulai dari Jupiter, Jupiter Z dan Jupiter MX diperkenalkan sebagai sepeda motor yang paling kencang.

Setelah diamati sekilas lalu membandingkan dengan produk sepeda motor lain yang beredar di Indonesia, Jupiter MX mempunyai tempat tersendiri bagi masyarakat dengan berbagai keunggulan dan spesifikasi yang berbeda dengan kebanyakan motor lain membuatnya punya target audience tersendiri. Meskipun


(18)

dalam produk Yamaha termasuk tergolong Jupiter series, yaitu untuk seri motor bebek produk unggulan dari Yamaha juga ada produk Jupiter Z yang merupakan kelas 110cc dibawah Jupiter MX yang 135cc sehingga diharapkan mampu untuk menghadapi kompetitor dari produsen motor asal jepang lainnya yang beredar di masyarakat Indonesia.

Yamaha sebagai produk sepada motor yang sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat Indonesia merupakan produk no 2 setelah Honda sebagai pemimpin pasar, tetapi dengan berbagai perubahan yang mendasar yaitu aplikasi penerapan teknologi 2 tak menjadi 4 tak ternyata mampu untuk merebut hati konsumen Indonesia ini terbukti dengan perkembangan pasar Yamaha yang ternyata mampu untuk bersaing dengan Honda sebagai pemimpin pasar roda dua di Indonesia, karena yamaha semakin mengerti keinginan konsumen terhadap produk-produk dari yamaha sebagi produsen sepeda motor berkualitas.

Bagaimana untuk mengkomunikasikan sepeda motor tersebut kepada konsumen yaitu dengan berbagai iklan di media, serta promosi kepada masyarakat langsung ataupun melalui Event yang diselenggarakan Yamaha untuk lebih mengenalkan Produk ini kepada masyarakat. Bahkan untuk iklan terbaru yamaha dengan menggandeng pembalap Dunia kelas MotoGP Valentino Rossi diharapkan mampu mendapatkan perhatian lebih dari konsumen Yamaha. Strategi pemasaran produk terbaru Yamaha Indonesia Terdepan yang menjadikan pembalap international sebagai ikon merupakan langkah tepat dalam memposisikan (positionig) produk Yamaha sebagai merek motor terbaik yang ada di pasaran.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa USU Medan yang masih aktif, sebab mahasiswa USU dianggap mampu mewakili penelitian ini dikarenakan mahasiswa identik dengan anak muda dinamis dalam style produk yang akan dipilih untuk menunjang kebutuhan menimba ilmu diperguruan tinggi. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang Efektifitas Selebritis Asing “ Valentino Rossi “ Terhadap Positionig Produk Yamaha Indonesia.

1.2 Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian ini tidak terlalu luas maka diperlukan pembatasan masalah yang akan diteliti adala sebagai berikut:


(19)

a Penelitian ini adalah bersifat korelasional yaitu menjelaskan sejauhmanakah hubungan antara Efektifitas Selebritis Asing “ Valentino Rossi “ Terhadap Positionig Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan.

b Penelitian ini fokus hanya pada Produk Yamaha Jupiter MX.

c Objek penelitian ini merupakan mahasiswa Fakultas Tehnik jurusan Ilmu Elektro, Fakultas Sastra jurusan Sastra Inggris dan Fakultas MIPA jurusan Kimia USU yang masih aktif.

d Penelitian dilakukan pada bulan April- Juni 2010. 1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan perumusan masalah “sejauhmanakah hubungan Efektifitas Selebritis Asing “ Valentino Rossi “ Terhadap Positionig Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan.” . 1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a Untuk mengetahui peranan “ Valentino Rossi “ sebagai ikon produk sepeda motor Yamaha Jupiter MX.

b Untuk mengetahui tentang positionig produk sepeda motor Yamaha Jupiter MX. c Untuk mengetahui hubungan pemanfaatan ” Valentino Rossi ” terhadap positionig

sepeda motor Yamaha Jupiter MX. 1.5 Manfaat Peneliltian

Adapun manfaat penelitian adalah antara lain sebagai berikut: a. Secara teoritis untuk menerapkan peneltian dibidang komunikasi.

b. Menerapkan ilmu yang diterima peneliti selama menjadi mahasiswa komunikasi FISIP USU serta menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap sikap mahasiswa tentang Efektifitas Selebriti Asing “Valentino Rossi” Terhadap Positioning Produk Yamaha Indonesia

c. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah.

d. Secara praktis data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan yang berarti bagi masyarakat pecinta MOTO GP terkait tentang Efektifitas Selebriti Asing “ Valentino Rossi “ Terhadap Positionig Produk Yamaha Indonesia.


(20)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yan memuat pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan disorot menurut Nawawi Hadari ( Nawawi, 1993:40). Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori Komunikasi, Teori Komunikasi Pemasaran, Positioning dan Iklan.

2.1.1 Komunikasi

Istilah komuniakasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari bahasa latin: Communication dan bersumber dari kata communis yang berati sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna Menurut Carl I Hovland komunikasi adalah berkenaan dengan prlaku orang lain. Tujuan untuk memperlajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi kepada seseorang. Seseorang akan dapat mengubah sikap, prilaku, pendapat orang lain apabila komuikasinya itu komunikatif. Komunikasi bukan saja penyampaian informasi melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap Publik (public attitude).

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi tersebut ada benarnya dan tidak salah karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing.

Hovland, Janis dan kelley mengatakan bahwa, “communication is the process by which an individual transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata-kata lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku


(21)

orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan suatu hal. (dalam Arni, 2007: 2)

Menurut Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan, “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya. Misalnya setiap bahasa mempunyai aturan tertentu baik bahasa lisan, bahasa tulisan maupun bahasa isyarat. Bila orang yang mengirim signal menggunakan bahasa yang sama dengan orang yang menerima, maka si penerima akan dapat memahami maksud dari signal tersebut, tetapi kalau tidak, mungkin dia tidak dapat memahami maksudnya. (dalam Arni, 2007: 2-3)

Brent D. Ruben (1988) memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut: komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. Pada definisi inipun, komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatu aktivitas yang mempunyai beberapa tahan yang terpisah satu sama lain, tetapi berhubungan. (dalam Arni, 2007: 3-4)

William J. Seller (1988) memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti. Kelihatannya dari definisi ini proses komunikasi yang sangat sederhana, yaitu mengirim dan menerima pesan tetapi sesungguhnya komunikasi adalah suatu fenomena yang kompleks yang sulit dipahami tanpa mengetahui prinsip dan komponen yang penting dari komunikasi tersebut. (dalam Arni, 2007: 4-5). Menurut dr. Arni Muhammad (1989), komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.


(22)

2.1.2 Komunikasi Pemasaran

Banyak ahli yang sepakat bahwa konsep inti pemasaran adalah pertukaran (Exchange). Alasan yang mendasari bahwa konsep adalah pertukaran yaitu bahwa seluruh aktivitas yang dilakukkan satu individu dengan individu lain merupakan pertukaran.tidak ada individu yang mendapatkan sesuatu tanpa memberikan sesuatu baik langsung atau pun tidak langsung alasan terjadinya pertukaran adalah kebutuhan.

Kotler (2000:12) mengajukan 5 kondisi yang harus terpenuhi agar pertukaran dapat terjadi yaitu:

a. Terdapat sedikitnya dua pihak

b. Masing-masing pihak memilliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain. c. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan. d. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran

e. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan bermanfaat.

Sutisna dalam bukunya Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran (2000) menyatakan, komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen pemasaran mengenai perbedaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran (Promotion Mix) yaitu : iklan (advertising), penjualan tatap muka ( personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publistik (public relations and publicity) serta pemasaran langsung ( direct marketing). (Kotler:2000)

Pemasaran (Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. (Lamb, Hair, McDaniel, 2001)

Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain, produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha mengirim dan


(23)

menyebarkan informasi tentang produk (adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana dan kapan dapat dibeli, dsb) kepada mereka.

Meskipun telah mengetahui informasi (well informed), belum tentu konsumen akan memilih atau membeli kembali produk perusahaan (karena belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis, adanya barang pengganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb.). Produsen dapat membujuk dan mengingatkan selalu mereka agar bersedia membeli maupun memilih kembali produk perusahaan. Untuk semua itu produsen perlu melakukan kegiatan promosi dengan berkomunikasi kepada konsumen. Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi antara produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat diperlukan.

Agar komunikasi pemasaran efektif, perlu dipertimbangkan: a. Penetapan tujuan dan respons komunikasi

b. Penentuan sasaran komunikasi (target audiens) c. Rancangan pesan dan media komunikasi d. Pengembangan promotional mix

e. Penyusunan anggaran

Evaluasi dan pengendalian komunikasi. (Lamb, Hair, McDaniel, 2001)

2.1.3 Positioning

Philip Kotler dalam Kartajaya (2004 : 30) mengatakan positioning adalah upaya untuk mendesain produk dan merk kita agar dapat menempati sebuah posisi yang unik dibenak pelanggan. Menurut David A. Aaker dan J. GaryShansby dalam bukunya ”Positioning Your Product” (1982) strategi positioning dapat diterapkan melalui:

A. Penonjolan Karateristik Produk

Dimana pengiklan memilih satu di antara sekian unsur produk yang dapat ditonjolkan. Karateristik suatu produk dapat dibagi menurut kriteria:

a. Karakter Fisik

Penonjolan karakter ini meliputi sifat-sifat fisik suatu produk, seperti suhu, warna, ketebalan, jarak dan sejenisnya.


(24)

b. Karakter Fisik Semu

Karakter ini meliputi sifat-sifat yang bertalian dengan rasa,selera, simbol-simbol dan sebagainya.

c. Keuntungan Konsumen

Keuntungan ini mengacu kepada keuntungan yang dapat dinikmati oleh calon pembeli, misalnya tidak berbaya bagi kulit, aman bagi anak-anak, dan lain sebagainya.

B. Penonjolan Harga dan Mutu

Konsumen sering kali mempersepsikan harga sama dengan mutu. Harga yang tinggi diimbangi dengan mutu yang baik pula. Sementara itu barang-barang yang harganya rendah sering kalidipersepsikan tidak bermutu. Tentunya tidak selamaya benar, sebab seringkali produk yang murah memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk yang tinggi harganya. Dalam konsep positioning produk yang harganya tinggi perlu diimbangi dengan adanya bagian riset dan pengembangan untuk meningkatkan mutu produk. Tanpa ini, posisi yang telah dicapai akan mudah digeser oleh pesaing.

C. Penonjolan Penggunaannya

Yaitu dengan cara mengaitkan dengan cara penggunaan produk . Bisa saaj suatu produk memiliki suatu fungsi yang sama dengan produk pesaingnya, namun penonjolan penggunaan yang berbeda dapat meningkatkan keunggulan produk tersebut dengan pesaingnya.

D. Positioning menurut Pemakaiannya

Strategi yang digunakan yaitu dengan penggunaan model, terutama artis terkenal sebagai bintang iklan ataupun perwakilan produknya. Artis ini diharapkan dapat menigkatkan produk tersebut dibandingkan produk sejenisnya, sekaligus untuk memudahkan daya ingat konsumen produk tersebut.

E. Positioning menurut Kelas Produk

Biasanya strategi ini digunakan produk tertentu yang ”terjepit” dengan strategi dengan mengaitkan produk tersebut dengan kelas produk yang bersangkutan. Cara yang umum dilakukan dengan menempatkan produknya sebagai alternatif dari produk saingannya.


(25)

Penggunaan simbol-simbol budaya dimaksudkan untuk menciptakan citra yang berbeda dimata pembeli terhadap produk para pesaing. Strategi ini mengupayakan strategi identifikasi atas sejumlah simbol yang memiliki arti penting bagi calon pembeli, namun tidak digunakan oleh para pesaing.

G. Positioning langsung Terhadap Pesaing

Panggunaan pesaing sebagai acuan positioning sering juga disebut sebagai periklanan kreatif. Cara ini tidak selamanya berjalan mulus, dikarenakan orang-orang kreatif dalam dunia periklanan sering terjebak untuk saling menyerang dan membalik badannya menumpang pada pesaing yang tengah memposisikan dirinya. Positioning disebut juga penempatan model baru dalam dunia periklanan. Kalau kita sudah menentukan positioning maka kita bisa memakai landasan untuk menyusun positioning, yaitu:

a. Identifikasi target segmen yang relevan

Identifikasi dengan baik perilaku target sehingga positioning kita benar-benar cocok dengan apa yang dipersepsikan pelanggan.

b. Menentukan ”frame of reference” pelanggan

Setelah menidentifikasi target pasar, maka langkah selajutnya adalah menentukan frame of reference yang jelas. Kita boleh mengetahui dengan baik target pasar, tetapi positioning yang kita tampilkan harus dengan jelas menunjukkan siapa kita sebenarnya.

c. Merumuskan ”point of differentiation”

Setelah menentukan siapa yang akan membeli, kemudian tahap selanjutnya adalah mengapa konsumen harus memilih produk kita dibandingkan prodeuk lain. Positioning yang disusun harus dengan jelas menunjukkan perbedaan produk kita dibandingkan yang lain.

d. Menetapkan keunggulan kompetitif produk

Menurut Jack Trout (1998) dalam bukunya Trout on Strategy, salah satu inti dari positioning adalah persepsi. Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah berkomunikator.

Strategi positioning sesungguhnya adalah strategi komunikasi. Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang dari sudut pandang penerima dibangu dalam penghargaan yang rendah. Jika berhasil dalam periklanan, kemungkinan akan berhasil


(26)

dalm bisnis yang membutuhkan media massa. Positioning merupakan konsep yang mengubah keaslian iklan, konsep yang sederhana yang membuat orang menghadapi kesulitan dalam memahami kekuatannya. Positioning dimulai dengan sebuah produk, barang,jasa, perusahaan atau orang.

Tetapi positioning bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap produk. Positioning adalah sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran calon konsumen yaitu menempatkan produk itu pada pikiran calon konsumen. Positioning melibatkan perubahan tetapi perubahan terhadap nama, tagline, harga dan kemasan bukan terhadap produk itu secara keseluruhan (Trout, 1998 : 3). Positioning menjadi penentu eksistensi merk, produk dan perusahaan dibenak pelanggan.

Penentuan posisi (positioning) sebuah produk adalah bagaimana sebuah produk dapat dirumuskan secara berbeda oleh konsumen atas atribut-atribut yang dianggapnya penting, relatif dibandingkan dengan produk pesaing. Ini dikutip dari rumusannya Kotler (2002). Jadi, positioning, adalah cara kita membuat dan menggiring anggapan konsumen kepada anggapan yang kita harapkan. Hal yang kita “garap” adalah pikiran si konsumen itu sehingga pada akhirnya produk kita memilki tempat tertentu disana. Untuk itu biasanya usaha untuk melakukan positioning kita lakukan dengan penuh perencanaan. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan mengidentifikasikan posisi yang tepat dan menentukan apa saja yang memang bisa diunggulkan. Nantinya semua ini akan kita sampaikan melalui bauran pemasaran (terutama komunikasi) untuk menciptakan posisi yang kita harapkan itu.

Positioning produk merujuk pada berbagai keputusan dan kegiatan yang dimaskudkan untuk menciptakan dan mempertahankan konsep tertentu dari produk sebuah perusahaan dalam benak para pelanggan. Jelaslah, positioning produk merujuk pada berbagai keputusan dan kegiatan yang dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan konsep tertentu dari produk sebuah perusahaan secara relatif bertahan terhadap merk-merk para pesaing dalam benak para konsumen. Para pemasar terkadang menganalisis posisi produk lewat pengembangan peta-peta persepsi.. Peta- peta persepsi di ciptakan lewat beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para konsumen sampel berkenaan dengan dua atau lebih dimensi persepsi mereka berkenaan dengan produk, mereka dan organisasi.

Positioning produk adalah persepsi konsumen terhadap atribut produk bersangkutan berkenaan dengan merek pesaing. Untuk memposisikan produk baru


(27)

atau memposisi ulang produk yang telah ada, para pemasar perlu mengetahui bagaimana konsumen atau pembeli industri dalm pasar targetnya membayangkan produk dalam kategori terkait.

2.1.3.1 Langkah-langkah dalam Positioning

Pertama adalah mengidentifikasikan keunggulan bersaing yang mungkin unyuk ditonjolkan. Keunggulan bersaing ini bisa kita emukan lewat analisis internal yang mendalam atas perusahaan kita dan produk kita. Biasanya ide-ide tentang keunggulan bersaing ini diproses lewat brainstorming (curah gagasan). Kita mendaftar sebanyak mungkin hal-hal dan nilai-nilai apa yang dapat kita tonjolkan. Hal-hal yang nantinya dianggap berbeda oleh konsumen kita dibandingkan denga pesaing. Hal-hal yang berbeda ini dalam pemasaran, dikenal dengan nama differensiasi, atau tampil secara beda.

Kita bisa tampil beda dalam banyak hal. Bisa dari produk, pelayanan (service), citra (image) dan atau dari karyawan. Unsur-unsur pembedanya antara lain :

a. Produk

Aspek-aspek yang bisa membuat produk kita berbeda cukup banyak. Mulai dari bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian, hingga daya tahan dan lain-lain. Dibisnis kita melihat banyak produk yang sama, tetapi dengan keunggulan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, disamping memang konsumennya banyak, bisnis bisa bertahan jika ada yang berbeda pada produknya. Ini baru tentang bentuk. Kita juga bisa berbeda lewat fitur. Fitur adalah manfaat tambahan atas manfaat utama produk. b. Pelayanan

Perusahaan bisa berbeda dalam hal kemudahan pemesanan, penyerahan barang. Mungkin bentuk pelayanan bisa melalui jasa instalasi, seperti perusahaan yang memasang jaringan komputer di sebuah kantor. Atau dapat juga lewat pelatihan pelanggan (customer training). Sebuah produsen perangkat lunak mungkin bisa memberikan layanan pelatihan dua kali seminggu selama satu bulan penuh untuk penggunaan produknya.

c. Saluran

Ada pula perusahaan yang menonjolkan perbedaannya lwat saluran, misalnya, saluran yang peliputannya (coverage) sangat luas. Kita bisa temukan dari pojok gang-gang sempit hingga toko-toko modern. Untuk itu perusahaan harus memiliki


(28)

armada distribusi yang banyak dan kuat. Akan tetapi, ada pula yang ingin berbeda justru karena ingin hadir di beberapa tempat tertentu saja, tidak di banyak tempat. d. Citra (image)

Perbedaan melalui citra mungkin bisa dianggap unsur penting dalam positioning karena aspek citra mempunyai peran penting dalam mendukung konsep positioning. Semakin sesuai citra yang dibangun dengan positioning yang ditetapkan, semakin mudah konsumen melihat perbedaan yang diharapkan pelanggan. Misalnya perusahaan melakukannya dengan simbol-simbol. Perumahan Legenda Wisata dari kelompok Sinar Mas, membangun simbol-simbok legenda, dan wisata untuk mendukung positioning produknya.

e. Karyawan

Perusahaan-perusahaan tertentu menganggap karyawan sebagai variabel yang sangat penting sebagai pembeda. Lembaga pendidikan banyak memanfaatkan hal ini dengan mengatakan, “semua staff pengajar kami memiliki kualifikasi minimal tingkat S2”. Dapat dipercaya, dan terampil berkomunikasi juga dapat merupakan variabel perbedaan lewa karyawan.

2.1.3.2 Syarat Positioning yang Baik

Saat mengembangkan positioning dan pembedaan (diferensiasi) untuk mendukungnya kta harus mewaspadai satu hal, yaitu janganlah ingin berbeda hanya karena perbedaan itu sendiri!. Kita harus berbeda karena itu memang bermanfaat untuk konsumen, yang akhirnya menguntungkan kita. Untuk itu, perbedaaan yang kita ingin dirasakan konsumen tetap harus mempunyai syrat sebagai berikut :

a Menguntungkan kita

Positioning yang kita jalankan haruslah pada akhirnya menguntungkan kita. Ia mampu membedakan kita dengan pesaing.

b Penting bagi konsumen

Ini masih ada kaitannya dengan yang pertama. Ketika perbedaan yang kita tonjolkan dianggap penting oleh konsumen, dengan sendirinya ia akan membeli produk kita (karena seharusny menguntungkan).

c Dapat dikomunikasikan

Tentu saja perbedaan yang ingin kita tonjolkan harus dapat kita komunikasikan. Kekhasan yang istimewa tidak ada artinya ketika ia sulit untuk dikomunikasikan.


(29)

Hendakya berbagai alat dan saluran komunikasi dapat kita manfaatkan untuk menyampaikan perbedaan itu pada konsumen. Mulai dengan beriklan, promosi penjualan, sampai dengan desain, kemasan produk, logo, karakter huruf, jinggle iklan.

d Tidak mudah untuk ditiru

Sedapat mungkin buatlah perbedaan yang memang sulit ditiru pesaing. Biasanya sebua konsep, termasuk positioning, yang berhasil akan ditiru oleh pesaing. Meskipun ini cukup sulit tetapi paling tidak kita sudah mengarah kesana.

Jadi, pastikan dahulu keempat hal di atas sudah kita siapkan dengan baik, baru kita bisa dikatakan melakukan positioning dan diferensiasi dengan baik Kemudian karena kita ingin mengkomunikasikan perbedaan ini (dengan bauran pemasaran, terutama elemen komunikasi pemasaran), ia juga harus dapat dikomunikasikan. Dan kalau bisa memang perbedaan itulah bukanlah sesuatu yang mudah ditiru. Meskipun ini hal yang tidak mudah, tetapi kita harus tetap kreatif mencari hal yang tidak mudah ditiru.

2.1.4 Iklan

Iklan merupakan sarana komunikasi yang penting dalam menyampaikan infomasi tentang produk atau jasa yang ingin ditawarkan kepada khalayak. Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi itu sendir merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan. Iklan memiliki fungsi utama yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khlayak untuk membeli (persuasive) dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding) serta menciptakan suasana yang menyenagkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertaiment).

Klepper menyatakan bahwa iklan atau advertising berasal dari bahasa latin, advere berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain (Liliweri, 1992:17). Institut Praktisi Periklanan Inggris mendefinisikan istilah periklanan sebagai berikut : periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif, yang diarahkan kepada pada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah-murahnya (Jefkins, 1996:5). Masyarakat


(30)

Periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat (Khasali, 1995:11)

Media iklan terbagi atas dua, yaitu:

a. Media lini atas (above the lini media), merupakan bentuk media primer yang terdiri dari : radio, surat kabar, majalah, papan luar (billboard) dan televisi

b. Media lini bawah (below the lini media), merupakan bentuk media sekunder yang terdiri dari : pameran, leafleat, brosur, poster dan stiker (Rhenald, 1995 : 23)

Secara garis besar terdapat dua (2) jenis iklan, yaitu iklan standar atau biasa juga disebut iklan komersil dan iklan layanan masyarakat. Iklan standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk memperkenalkan barang maupun jasa untuk konsumen melalui media. Sedangkan iklan layanan masyarakat adalah jenis iklan yang bersifat non profit. Pada umumnya iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan informasi atau penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi serta bersikap positif terhadap iklan yang ditayangkan. Dalam penelitian ini, Efektifitas Selebritis Asing “ Valentino Rossi “ terhadap Positionig Produk Yamaha Indonesia termasuk dalam iklan standar. Sesuai dengan tujuan iklan stndar adalah merangsang minat dan motif para konsumen.

Dalam iklan standar terdapat iklan testimonial. Iklan testimonial adalah sebagai sarana informasi dari produsen kepada konsumen, periklanan merupakan salah satu pilar penting untuk mencapai tujuan pemasaran, baik untuk menggerakkan konsumen untuk membeli atau untuk membentuk citra merek dalam ingatan konsumen. Iklan testimonial identik dengan tokoh terkenal, baik itu artis, tokoh masyarakat, olahragawan, atau yang lainnya. Semuanya dicap sebagai ” public figur ” karena sudah dikenal masyarakat.

Iklan diperbagai media misalnya, televisi, surat kabar dan radio dibuat untuk menonjolkan kelebihan produk yang ditawarkan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsumen agar memperhatikan iklan. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut .(Djajakusumah, 1982) :

a. Permanent interest ; menyangkut kepribadian orang yang bersangkutan, misalnya pemusik berkecenderungan melihat iklan musik


(31)

c. Spon of attention; kemampuan seseorang terbatas sekali dalam melihat obyek pada suatu saat.

d. Flucultion attention ; seseorang tidak dapat berkonsentrasi dalam waktu yang lama untuk memperhatikan sesuatu .

e. Attitute and opinion; perhatian seseorang akan mendukung sikap dan pendapatnya, mereka cenderung menghindari kata-kata yang bertentangan dengan sikapnya. f. Need ; kebutuhan dapat mempengaruhi perhatian.

Untuk lebih menimbulkan perhatian konsumen menangkap pesan iklan Djayakusumah (1982) merinci beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya antara lain :

a. Faktor keindahan

Iklan yang secara visual terlihat artistik lebih menarik perhatian. b. Faktor kejelekan

Iklan yang secara visual sangat jelek akan menarik perhatian seseorang, meskipun ia tidak akan menyenangi tetapi ia akan teringat akan pesan itu.

c. Faktor kebosanan

Iklan yang ditampilkan secara terus menerus dan dimana-mana akan menimbulkan kebosanan

d. Faktor kontras dan mudah diingat

Iklan yang mempunyai tatanan warna simpel, kontras dengan ciri khas produksi atau gambar logo yang mudah diingat akan lebih mempengaruhi daya tarik . e. Faktor tokoh

Tokoh yang dikenal dalam masyarakat lebih mempunyai daya tarik.

Semuanya ini bertujuan menarik perhatian target audience. Salah satu pesan visual yang berkaitan dengan pengambilan tokoh sebagai bintang iklan menurut Hadiwasito (1996) disebut iklan testimonial yaitu menampilkan seorang atau lebih yang merupakan pemakai langsung sebuah produk, menyampaikan berita atau kesan-kesan baik tentang produk yang bersangkutan. Dalam Kamus Istilah Periklanan (1996) iklan testimonial merupakan bentuk promosi yang menggunakan tokoh selibritis, tokoh masyarakat, maupun konsumen yang ditampilkan bersama produk yang bersangkutan. Iklan testimonial sampai sekarang masih menjadi salah satu andalan para kreator iklan dalam menuangkan pesan visualnya. Pendekatan kreatif


(32)

dengan menampilkan iklan testimonial yang tokohnya merupakan publik figur atau bintang terkenal diposisikan sebagai personifikasi dari sang bintang.

Selanjutnya menurut David Ogilvy, (Kesuma, 1993:403), public figure adalah figur masyarakat (tokoh masyarakat). Tokoh masyarakat disini berarti rorang yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, seperti artis, pejabat, pemimpin, olahragawan, pelawak dan tokoh masyarakat lainnya. Oleh karena public figure sangat erat kaitannya dengan seni (hiburan), termasuk salah satunya dalam periklanan. Tepatlah pada iklan menempatkan pada mereka (public figure) tetap sebagai pilihan yang utama di dalam memerankan iklan yang mereka buat. Berdasarkan kenyataaan yang ada saat ini public figure mampu (bisa) menaikkan pangsa pasar produk mereka.

Adapun kategori yang termasuk dalam public figure adalah:

1. Penyanyi 11. Tokoh masyarakat

2. Musisi 12. Pejabat

3. Grup band 13. Pakar politik

4. Aktor/aktris 14. Budayawan

5. Bintang iklan 15. Pesulap

6. Disc Jockey (DJ) 16. Presenter

7. Dalang 17. Sutradara

8. Penata artistik 18. Psikologis

9. Bintang olahraga 19. Pakar multimedia 10.Tokoh politik 20. Penulis

Pengiklan atau agensi iklan akan memberi bayaran besar kepada public figure yang sesuai dengan pasar sasaran dan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap produk yang diiklankannya. Misalnya, sikap dan persepsi konsumen terhadap kualitas menjadi lebih sempurna setelah mendapat dukungan dari public figure. Pertimbangan lain menggunakan public figure berkaitan dengan popularitasnya, fisik yang menarik, krediblitasnya, profesinya, status kepemilikan trhadap perusahaan tersebut, pemakai merk, nilai-nilai dan resiko kontroversinya. (Kesuma 1993:403)

Fungsi iklan menurut Alo Liliweri (1998) yang dikutip dari beberapa sumber seperti Wright (1978), S.W Dunn (1978) dan Bover (1976) dapat dijelaskan sebagai berikut:


(33)

Fungsi pemasaran adalah fungsi untuk menjual informasi tentang barang, jasa maupun gagasan melalui media.

b. Fungsi komunikasi

Fungsi komunikasi adalah upaya member penerangan dan informasi tentang produk, memberi pesan yang berbau pendidikan, menciptakan pesan yang bersifat menghibur dan mempengaruhi kkhalayak unutk dekat dan selalu membeli dan memakai produk secara teratur.

c. Fungsi pendidikan

Melalui iklan orang dapat belajar sari yang dibacanya, ditonton maupun didengar. Kkhalayak dapat mengkonsumsi produk yang sesuai untuk merek dan merek dapat memperbaiki gaya hidup menjadi lebih baik.

d. Fungsi ekonomi

Keuntungan ekonomis yang diperoleh kkhalayak melalui iklan adalah mereka lebih mudah mengakses produk yang dibutuhkan yang bisa menjadikan kkhalayak efisien dari segi biaya.

e. Fungsi sosial

Dalam fungsi sosial iklan membantu menggerakkan perilaku kkhalayak untuk lebih baik (dalam Kurniawati, 2006:8)

Suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

a Public Presentation, iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan.

b Pervasiveness, pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi.

c Amplified Expressiveness, iklan mampu mendramatisir untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak.

d Impersonality, iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah).

Ada empat unsur yang membedakan iklan dengan bentuk komunikasi yang lain yaitu :

a. Gagasan, Barang dan Jasa

Iklan terkait dengan barang atau jasa serta bisa juga nerupakan presentasi dari gagasan misalnya iklan layanan masyarakat yang mengangkat masalah lingkungan, kesehatan, korupsi dan masalah sosial lainnya.


(34)

b. Khalayak/Non Personal

Dimana khalayak bersifat heterogen, tidak saling mengenal dan berbeda dalam karateristiknya.

c. Sponsor yang jelas

Tertera sponsor secara nyata dimana apa yang termuat dalam pesan iklan dapat dipertanggungjawabkan oleh sponsor.

d. Pembayaran

Iklan yang dipasang di Media akan dikenakan biaya pembayaran kepada lembaga-lembaga sponsor-sponsor yang memasang iklan kecuali untuk iklan layanan masyarakat.

Periklanan adalah sebuah metode yang digunakan dengan tujuan : a. Bagi Bisnis Komersial untuk menjual barang dan jasa

b. Bagi rekruitmen untuk mendapatkan karyawan

c. Bagi Pemerintah untuk memberi informasi kepada masyarakat

d. Iklan juga bermanfaat dalam jasa keuangan, industri hiburan, informasi perjalan wisata/ibadah, informasi pendidikan, informasi produk kesehatan atau unutk pembelian dan penjuala barang pribadi.

e. Bagi Konsumen iklan bermanfaat untuk menumbuhkembangkan atau membangun sikap-sikap yang diinginkan, menumbuhkan kesadaran agar sesuatu dikenal, membangun identitas merek sehingga membantu menanamkan citra atau ciri-ciri tertentu terhadap produk serta untuk menumbuhkan permintaan akan produk.

Iklan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek, diantaranya dari aspek isi pesan tujuan dan pemilik iklan yaitu :

a. Aspek Isi Pesan

Terdiri dari Product Advertising yaitu iklan yang berisi informasi produk suatu perusahaan dan Institutional Advertising yaitu iklan yang didesain untuk memberi informasi tentang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwill serta image positif bagi organisasi yang bersangkutan.

b. Aspek Tujuan

Terdiri dari Pioneering Advertising yaitu iklan yang berupay menciptakan permintaan awal, Competitve Advertising yaitu iklan yang berupaya mengembangkan pilihan pada merk tertentu dan Reminder Advertising yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau merek produk tertentu di benak khalayak.


(35)

c. Aspek Pemilik Iklan

Terdiri dari Vertical Advertising yaitu iklan bersama para anggota saluran distribusi misalnya diantara produsen, pedagang grosir, agen dan pengecer serta Horizontal Cooperative Advertising yaitu iklan bersama dari beberpa perusahaan.

2.1.4.1 Fungsi, Manfaat dan Tujuan Iklan 2.1.4.1.1 Fungsi Iklan

Fungsi iklan menurut Alo Liliweri (1998) yang dikutip dari beberapa sumber seperti Wright (1978), S.W.Dunn (1978) dan Brover (1976) (dikutip dari Diktat Periklanan, Kurniawati, Dewi, 2006) dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Fungsi Pemasaran

Fungsi Pemasaran adalah fungsi untuk menjual informasi tentang barang, jasa maupun gagasan melalui media sebagai upaya :

a. Mengidentifikasikan produk dan menjelaskan perbedaannya dengan produk lain

b. Menganjurkan pengguna produk baru secara bertahap

c. Menunjang penyebaran untuk peningkatan penggunaan produk

d. Membangun rasa cinta dan dekat pada produk untuk meningkatkan konsumen dalam jangka waktu yang lama.

b. Fungsi Komunikasi

Fungsi Komunikasi adalah upaya meberi penerangan dan informasi tentang produk, memberi pesan yang berbau pendidikan, menciptakan pesan yang bersifat menghibur dan mempengaruhi khalayak untuk dekat dan selalu membeli dan memakai produk secara bertahap.

c. Fungsi Pendidikan

Melalui iklan orang dapat belajar sesuatu dari yang dibacanya, ditonton maupun didengar. Khalayak dapat mengkomsumsi produk yang sesuai untuk merek dan merek dapat memperbaiki gaya hidup menjadi lebih baik.

d. Ekonomi

Keuntungan ekonomis yang diperoleh khlayak melalui iklan adalah mereka lebih mudah mengakses produk yang dibutuhkan yang bisa menjadikan khalayak efesien dari segi biaya.


(36)

Dalam fungsi sosial iklan membantu menggerakkan perilaku khalayak untuk lebih baik.

2.1.4.1.2 Manfaat Iklan

Periklanan adalah sebuah metode yang dipergunakan di tengah-tengah masyarakat dengan tujuan seperti :

a. Bagi Bisnis Komersial untuk menjual barang dan jasa b. Bagi rekruitmen untuk mendapatkan karyawan

c. Bagi Pemerintah untuk memberi informasi kepada masyarakat

d. Iklan juga bermanfaat dalam jasa keuangan, industri hiburan, informasi perjalan wisata/ibadah, informasi pendidikan, informasi produk kesehatan atau unutk pembelian dan penjuala barang pribadi.

e. Bagi Konsumen iklan bermanfaat untuk menumbuhkembangkan atau membangun sikap-sikap yang diinginkan, menumbuhkan kesadaran agar sesuatu dikenal, membangun identitas merek sehingga membantu menanamkan citra atau ciri-ciri tertentu terhadap produk serta untuk menumbuhkan permintaan akan produk. 2.1.4.1.3 Tujuan Iklan

Tujuan iklan menurut Wahyu Wibowo (2003:5) antara lain : a. Untuk menarik perhatain masyarakat calon konsumen

b. Menjaga atau memelihara citra nama/brand/image yang terpatri di benak masyarakat

c. Membawa citra nama hingga menjadi perilaku konsumen. 2.1.4.1.3 Jenis-Jenis Iklan

Secara garis besar, iklan dapat digolongkan kedalam tujuh kategori poko (Jefkins, 1977:39-55), yaitu :

a. Iklan Konsumen (Consumer Advertising)

Iklan jenis adalah iklan yang menawarkan barang-barang konsumen (Consumer Goods) seperti bahan makanan, sabun dan lain sebagainya, serta menawarkan barang tahan lama (Durable Goods) misalnya rumah, mobil, perhiasan juga iklan yang menawarkan jasa konsumen (Consumer Services), seperti iklan asuransi, bank, biro perjalanan dan lainnya.


(37)

b. Iklan Antar Bisnis (Business-To-Business Advertising)

Iklan antar bisnis adalah iklan yang mempromosikan barang-barang danb jasa non-konsumen. Artinya, baik pemasang maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan. Produk yang diiklankan adalah barang yang antara harus diolah atau menjadi unsur produksi. Misalnya iklan bahan-bahan mentah, komponen, suku cadang, jasa asuransi dan lain-lain.

c. Iklan Perdagangan (Trade Advertising)

Iklan perdagangan adalah iklan-iklan yang secara khusus dtujukan kepada kalangan distributor, pedagang kulakan besar, para agen, pedagang besar dan kecil. Barang-barang yang diiklankan itu adalah barang-barang untuk dijual kembali. Media bagi iklan perdagangan dapat melalui majalah tentang bangunan, mobil ataupun pameran perdagangan yang disponsori majalah atau asosiasi perdagangan yang ditujukan kepada para distributor.

d. Iklan Eceran (Retail Advertising)

Iklan-iklan jenis ini banyak dilancarkan oleh pasar swalayan ataupun toko serba ada yang berukuran besar. Iklan ini dibuat dan disebarluaskan oleh pihak pemasok atau perusahaan pembuat produk, dan iklan ini biasanya ditempatkan disemua lokasi (toko, gerai penjualan) yang menjual produk tadi kepada konsumen. Tujuan iklan ini adalah untuk mempopulerkan perusahaan, memikat para konsumen atau sekedar membujuk orang-orang untuk mengunjungi toko-toko atau swalaya tersebut.

e. Iklan Bersama (Cooperative Adversiting)

Iklan bersama adalah iklan yang dibuat oleh dua perusahaan yang mengadakan hubungan kerjasama dalam mempromosikan produknya masing-masing. Produk yang ditawarkan dalam iklan ini adalah produk yang saling melengkapi, seperti iklan tentang produk roti dang mentega.

f. Iklan Keuangan (Financial Advertising)

Iklan keuangan meliputi iklan-iklan untuk bank, jawsa tabungan, asuransi dan investasi. Ada iklan keuangan yang hanya ditujukan kepada masyarakat umum, ada pula yang hanya dimunculkan dikoran keuangan dan bisnis saja. Tujuan iklan keuangan biasanya untuk menghimpun dana pinjaman atau menawarkan modal, baik dalam bentuk saham, surat obligasi, atau laporan keuangan dari suatu


(38)

perusahaan kepada publik, yang salah satu tujuannya untuk untuk menunjukkan betapa solidnya keuangan perusahaan yang bersangkutan.

g. Iklan Rekuitmen (Recruitment Advertising)

Iklan jenis ini bertujuan merekrut calon pegawai pada perusahaan dan badan-badan umum lainnya. Iklan ini berbentuk iklan kolom yang menjanjikan kerahasian pelamar atau iklan selebaran biasa. Media radio dan televisi juga sering dipergunakan untuk memuat iklan-iklan lowongan pekerjaan.

2.2 Kerangka Konsep

Nawawi mengatakan bahwa langkah yang harus dilakukan setelah sejumlah teori diuraikan adalah merumuskan kerangka konsep sebagai hasil pemikiranrasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Singarimbun mengatakan, konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesa, yang sebenarnya merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya.

Variabel-variabel yang telah dikelompokan dalam kerangka konsep dapat dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:

Dalam model teoritis ini, bahwa Variabel (X) yaitu Tentang Efektifitas Selebriti Asing ” Valentino Rossi “ mempunyai pengaruh terhadap Variabel (Y) yaitu Positionig produk. Dimana variabel Y memanfaatkan variabel X untuk medapatkan hasil yang diinginkan oleh variabel X. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diuji melalui Variabel Z yaitu Karateristik Responden.

2.3 Variabel Penelitian Variabel (x)

Tentang Efektifitas Selebriti Asing “ Valentino Rossi “

Variabel (y) Positionig produk


(39)

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berkut: a. Variabel bebas (x)

Variabel bebas adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua atau terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Efektifitas penggunaan selebritis asing Valentino Rossi dalam produk Yamaha Indonesia Terdepan.

b. Variabel terikat (y)

Variabel terikat adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang dipengaruhi atau ditentukan adanya variabel bebas bukan karena adanya variabel lain. Variabel terikat (y) dalam penelitian ini adalah Positionig produk terhadap mahasiswa USU Medan.

c. Variabel Antaseden (z)

Variabel antaseden adalah sejumlah gejala yang tak dapat di kontrolkan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas (Nawawi, 1991:58). Variabel antaseden dalam penelitian ini adalah Karakteristik responden.

2.4 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah penjabaran lebih lanjut dari konsep-konsep yang telah dikelompokkan menjadi variabel. Batasan konsep dari variabel-variabel tersebut antara lain:

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (efektifitas Selebriti Asing ” Valentino Rossi ”) terdiri dari : a. Gaya penampilan : merupakan pola penampilan seseorang di dunia yang

diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.

b. Gaya bahasa : merupakan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan. Kekhasan dari gaya bahasa ini terletak pada pemilihan kata-katanya yang tidak secara langsung menyatakan makna yang sebenarnya.

c. Daya tarik bintang : merupakan kualitas istimewa yang ada pada sesorang dan membuat keterpesonaan pada orang lain.

d. Gambar/shot : merupakan komunikasi non verbal yang dapat memberikan daya tarik, merangsang kreatifitas dan memudahkan pemahaman.


(40)

e. Prestasi : merupakan hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan dan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu.

f. Fisik selebriti : merupakan segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya

g. Karaketer selebriti : merupakan kualitas moral/mental seseorang yang menunjukkan identitasnya dan suatu kualitas yang dimiliki oleh seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain.

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (Positionig Produk) terdiri dari :

a. Perhatian konsumen terhadap produk : merupakan rangsangan dari dalam diri komunikan terhadap gejala yang dirasakan menarik untuk dilihat, didengar dan dinikmati baik terhadap iklan maupun terhadap produk

b. Ketertarikan konsumen terhadap produk : merupakan adanya perhatian terhadap iklan yang akan menimbulkan ketertarikan terhadap produk

c. Hasrat konsumen terhadap produk : merupakan suatu dorongan dalam diri individu untuk bertindak sesuai dengan yang disukainya.

c. Variabel Antaseden (Z)

a. Jenis kelamin : merupkan kelas atau kelompok yang terbentuk dalam suatu spesies sebagai sarana atau sebagai akibat digunakannya proses reproduksi seksual untuk mempertahankan keberlangsungan spesies itu adalah perempuan atau laki-laki

b. Jurusan : merupakan program studi yang dipilih oleh responden c. Stambuk : merupakan tahun masuk responden ke perguruan tinggi.

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat Operasional Variabel. Adapun konsep operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Operasional Variabel

VARIABEL BEBAS VARIABEL OPERASIONAL 1. Selebriti Asing “

Valentino Rossi “ Variabel (X)

1. Gaya penampilan 2. Gaya bahasa 3. Daya tarik Bintang


(41)

2. Positionig produk Variabel (Y)

3.Karateristik Responden Variabel (Z)

4. Gambar/shot 5. Prestasi 6. Fisik selebriti 7. Karakter selebriti

1. Perhatian konsumen terhadap produk 2.Ketertarikan konsumen terhadap produk 3. Hasrat konsumen terhadap produk 1. Jenis Kelamin

2. Fakultas 3. Angkatan 2.5 Hipotesis

Hipotesa adalah jawaban sementara yang masih diuji kebenarannya. Berdasarkan konsep dan teori sebagai mana yang telah peneliti kemukakan diatas maka peneliti akan coba mengemukakan hipotesis penelitian yakni :

Ha = Tidak terdapat hubungan antara Efektifitas Selebriti Asing “ Valentino Rossi “ Terhadap Positionig Produk Yamaha Indonesia.

Ho = Terdapat hubungan antara Efektifitas Selebriti Asing “ Valentino RossiTerhadap Positionig Produk Yamaha Indonesia.

2.6 Profil Valentino Rossi dan Produk Yamaha Sepeda Motor ”Jupiter MX” 2.6.1 Profil Valentino Rossi

Rossi memang dilahirkan untuk menjadi pembalap, Ia tumbuh dilingkungan yang sangat mendukung karirnya. Ayahnya, Graziano Rossi adalah seorang pembalap besar dimasa ‟70-an. Otomatis ia besar dilingkungan yang kental atmosfer balap. Ketika anak-anak seusianya asyik dengan mainannya, Rossi bermain dengan motor balap sungguhan di tengah paddock pembalap ternama Luca Cadalora ataupun Loris Reggiani.

Valentino Rossi (lahir di Urbino, Italia, 16 Februari 1979; umur 31 tahun) adalah seorang pembalap di kejuaraan grandprix motor dunia setelah era Michael Doohan, dengan titel juara dunia di empat kelas yang berbeda yang diraihnya dalam waktu tujuh tahun berkarir.Ia adalah salah seorang pembalap tersukses sepanjang masa, dengan 9 gelar Juara Dunia. Menurut majalah olah raga terbitan Amerika,


(42)

Sports Ilustrated, Rossi adalah salah satu olahragawan bergaji terbesar di duunia, ia diperkirakan digaji $34 juta pada 2007. Putra dari mantan pembalap GP 250 cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini memegang banyak rekor dan prestasi yang diraihnya melampaui banyak seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 9 gelar juara dunia, sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, dan tujuh kali di kelas puncak, 500cc dan MotoGP.

Setelah ayahnya, Graziano Rossi, Rossi memulai balapan di Grand Prix pada 1996 untuk Aprilia di antara 125 cc kategori dan memenangkan Kejuaraan Dunia pertama tahun berikutnya. Dari sana, ia pindah ke kategori 250cc dengan Aprilia dan memenangkan 250cc Kejuaraan Dunia pada tahun 1999. Ia memenangkan Kejuaraan Dunia 500cc dengan Honda pada tahun 2001, Kejuaraan Dunia MotoGP (juga dengan Honda) pada tahun 2002 dan 2003, dan melanjutkan kemenangan beruntunnya dengan memenangkan kejuaraan dunia 2004 dan 2005, setelah meninggalkan Honda untuk bergabung dengan Yamaha, sebelum merebut kembali gelar pada 2008 dan mempertahankannya di tahun 2009. Rossi adalah yang pertama dalam klasemen terbanyak memenangkan perlombaan dalam sejarah 500 cc / MotoGP, dengan 77 kemenangan, dan kedua di sepanjang masa menang klasemen keseluruhan dengan 103 menang balapan (di belakang Giacomo Agostini dengan 122).

2.6.1.1 Julukan Rossi

Dalam perjalanan balapnya rossi kerap berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian dan menghibur. Ia beralasan bahwa semuanya itu dilakukan dimulai dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu. Rossifumi Julukan Rossi yang diciptakan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe yang saat itu berumur 17 tahun dan dengan gigih bertarung dengan Michael Doohan dan Kevin Scwantz dikelas 500cc, karena nama asli pembalap Jepang itu Norifumi Abe maka Rossi dijuluki Rossifumi.Tahun 2004 Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha berada dalam beda tim namun satu grafis,yaitu dominasi warna biru.Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe bernaung di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team. Valentinik Julukan ini berasal dari tokoh kartun Daffy Duck yang menjadi superhero yang di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc.


(43)

The Doctor Setelah naik ke kelas 500cc pada musim 2000 Rossi menjuluki dirinya dengan The Doctor karena membalap di kelas 500cc butuh keseriusan dan ia merasa dirinya bukan anak kecil lagi, selain itu ia juga menyukai ide sebagi illmuwan gila dan melakukan eksperimen gila, ia menganggap pantas memakai julukan itu setelah mendapatkan prestasi sebagai juara dunia.”Di balap 500cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,”ucapnya. Disamping itu, nama Valentino di Italia kebanyakan digunakan oleh para dokter. Ia juga mulai mengurangi perayaan kemenangan yang dianggapnya sudah tak pantas ia lakukan. “Cukup dengan melambai seperti pembalap lain, lalu malamnya pesta habis-habisan bareng sahabat-sahabat saya.

2.6.1.2 Valentino Rossi Pindah ke Yamaha

Pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004 Valentino Rossi membuat keputusan yang mengejutkan. Ia memutuskan hijrah dari tim yang dibelanya waktu itu yaitu tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC yang telah mengantarkan dirinya meraih juara dunia 2002 dan 2003 serta membawa Doohan merebut juara dunia 1994, 1995, 1996, 1997, 1998 juga Alex Criville menjadi juara dunia 1999. Rossi memutuskan meninggalkan tim super tersebut dan memilih bergabung bersama tim Yamaha, yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di MotoGP saat itu, RC211V milik Honda.

Mengenai kepindahannya ini, banyak yang tak mengira dan pesimis ia akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Salah satu pernyataan pesimis datang dari Max Biaggi, musuh bebuyutannya mengatakan, “Aku tak menyangka ia pindah ke Yamaha, tapi bagaimanapun juga akan sulit mengalahkan Honda. Bahkan Rossi sendiri kurang optimis ia mampu mempertahankan juara dunianya. “Kami membutuhkan waktu untuk tampil kompetitif, untuk menang pada musim pertama bersama Yamaha jelas sangat sulit”. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, meskipun dengan


(44)

perlawanan yang sangat ketat, dengan motor yamaha, yang terakhirnaik podium tahun 1992 bahkan pada tahun 2004 dan 2005 Rossi menjadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap yamaha pertama yang paling banyak juara dalam satu musim (rossi juara 9 kali pada musim 2005).

2.6.2 Prestasi dan Rekor

Berikut prestasi dan rekor Valentino Rossi : 2.6.2.1 Prestasi

a. Tahun 1985 Go-kart pertama.

b. Tahun 1989 Debut balap karting 60cc.

c. Tahun 1990 Juara kejuaraan karting regional 60cc, menang sembilan kali.

d. Tahun 1991 Peringkat 5 di Kejuaraan Junior go-kart Italia ; pertama terjun dalam balapan minimoto.

e. Tahun 1992 Juara Italian minibike Endurance.

f. Tahun 1993 Peringkat 12 Italian 125cc Sport Production championship, dengan motor Cagiva.

g. Tahun 1994 Juara Italian 125cc Sport Production, dengan motor Cagiva.

h. Tahun 1995 Juara nasional Italia 125cc; peringkat 3 125cc Kejuaraan Eropa; peringkat 11 di Kejuaraan, Spanish Open 125cc semuanya dengan motor Aprilia. i. Tahun 1996 Peringkat 9 Grandprix 125cc, Scuderia AGV, peringkat 10 kejuaraan

Eropa 125cc dengan motor Aprilia.

j. Tahun 1997 Juara Dunia Grandprix 125cc, Nastro Azzurro Aprilia, Meraih 11 kemenangan dari 15 balapan, Termasuk menjuarai GP di sirkuit Sentul.

k. Tahun 1998 Runner up Grandprix 250cc, Nastro Azzurro Aprilia. l. Tahun 1999 Juara Dunia Grandprix 250cc, Aprilia Grand Prix. m. Tahun 2000 Runner up Grandprix 500cc, Nastro Azzurro Honda. n. Tahun 2001 Juara Dunia Grandprix 500cc, Nastro Azzurro Honda. o. Tahun 2002 Juara dunia Motogp, Repsol Honda Team.

p. Tahun 2003 Juara dunia Motogp, Repsol Honda Team.

q. Tahun 2004 Juara dunia Motogp, Gauloises Fortuna Yamaha team. r. Tahun 2005 Juara dunia Motogp, Gauloises Yamaha team.

s. Tahun 2006 Runner Up Motogp, Camel Yamaha team. t. Tahun 2007 Peringkat 3 Motogp, Fiat Yamaha team.


(45)

u. Tahun 2008 Juara dunia Motogp, Fiat Yamaha team. v. Tahun 2009 Juara dunia Motogp, Fiat Yamaha team. 2.6.2.2 Rekor

Rekor 500 cc/MotoGP Rossi adalah:

a. Pertama juara seri terbanyak sepanjang sejarah dengan 78 kemenangan. b. Pertama naik podium terbanyak sepanjang sejarah dengan 129 podium.

c. Pertama naik podium terbanyak dalam satu musim dengan 16 podium di 2003, 2005 dan 2008.

d. Pertama fastest lap terbanyak dalam satu musim dengan 12 fastest lap di 2003. e. Pertama poin terbanyak dalam satu musim dengan 373 point di 2008.

f. Pertama podium secara berurutan dengan 23 podium berurutan, dari GP Portugal 2002 sampai GP Afrika Selatan 2004.

g. Kedua di kejuaraan dunia berturut-turut menang dengan 5 kali berturut-turut di kejuaraan dunia 2001-2005 bersama dengan Michael Doohan dengan 5 gelar juara dunia berturut-turut pada 1994-1998, di belakang Giacomo Agostini dengan 7 kali berturut-turut di kejuaraan dunia 1966-1972.

h. Kedua sepanjang sejarah dengan 7 gelar juara dunia , dibelakang Giacomo Agostini dengan 8 gelar juara dunia.

i. Kedua sepanjang sejarah posisi pole terbanyak dengan 48 pole, di belakang Michael Doohan dengan 58.

j. Kedua di klasemen sepanjang sejarah waktu lap tercepat balapan dengan 63 lap tercepat, di belakang Giacomo Agostini dengan 69.

k. Kedua terbanyak memenangkan lomba dalam satu musim dengan 11 kemenangan pada tahun 2001, 2002 dan 2005 bersama dengan Giacomo Agostini, di belakang Michael Doohan dengan 12 kemenangan pada tahun 1997.

l. Ketiga terbanyak posisi pole dalam satu musim dengan 9 kali posisi start terdepan pada tahun 2003 bersama dengan Casey Stoner dan Kevin Schwantz, di belakang Michael Doohan dengan 12 posisi pole pada tahun 1997, Wayne Gardner dan Freddie Spencer dengan masing-masing 10 posisi pole pada tahun 1987 dan 1985. Seluruh pretasi & rekor diperbaharui sampai 14 April 2010


(46)

Figur Rossi sudah berkali-kali digunakan Yamaha untuk meningkatkan image Yamaha khususnya Jupiter MX Di Indonesia. Yamaha kelihatan sangat Cerdik memanfaatkan “figur” Valentino Rossi untuk mengarahkan “Mindset” pengemar Valentino Rossi yang luar biasa banyaknya di Indonesia agar mempunyai motor yang oleh idola mereka telah diakui kecanggihan teknologinya, yaitu Jupiter MX. Yamaha memakai figur Valentino Rossi untuk meningkat brand image Jupiter MX.

Jupiter MX 135LC adalah sepeda motor bebek pertama di ASEAN yang menggunakan teknologi mutakhir Mesin 4-Valve SOHC 135cc. Sehingga menjadikannya sepeda motor dengan cc terbesar di kelasnya yang menghasilkan akselerasi dan kecepatan maximum. Jupiter MX tersedia dalam dua model, yaitu pelek jari-jari dan racing. Singkat kata, Jupiter MX 135LC adalah sepeda motor bebek pertama di ASEAN yang menerapkan teknologi sepeda motor balap. Selain itu Jupiter MX juga merupakan moped yang pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara yang menggunakan DiASil Cylinder dan Forged Piston yang mendapat jaminan garansi selama 5 tahun.

Sepeda motor berkapasitas 135 cc ini tak hanya memiliki penampilan segar, juga dilengkapi fitur-fitur yang tidak dimiliki kompetitornya. Salah satunya mesin baru (konvigurasinya tegak 44 derajat) yang mampu menghasilkan tenaga mencapai 11,33 HP pada 8.500 rpm. Depot tenaga hasil rancangan baru ini tak hanya sanggup mendorong motor melaju secepat kilat, juga hemat bahan bakar (1 liter dapat digunakan dalam jarak sekitar 60 km) dan ramah lingkungan.

Kemampuan Jupiter MX yang luar biasa ini berkat dukungan forged piston yang proses pembuatannya dengan system cetak forging sehingga kuat dan tahan gores. Digunakan pula DiASil cylinder anti gores sehingga umur pemakaiannya bias panjang. Dua komponen penting ini sudah diuji coba menempuh perjalanan sejauh 50.000 km dengan hasil sempurna.

Untuk menjaga suhu mesin tetap ideal, Jupiter MX mengusung liquid cooled engine. Sedang untuk menghasilkan gas buang yang lebih ramah lingkungan, produk paling gres Yamaha ini dilengkapi Air Induction System (AIS), yaitu injeksi udara ke lubang pembuangan yang bertujuan menetralisir kadar emisi gas buang. Untuk menekan gas buang lebih ramah lingkungan, bebek anyar Yamaha ini juga dilengkapi dengan knalpot yang menggunakan catalytic converter yang berfungsi membakar bahan bakar yang belum terbakar untuk mengurangi tingkat emisi dengan reaksi kimia


(1)

KUESIONER

JUDUL : SELEBRITI ASING DAN POSITIONING PRODUK

(Studi Koorelasional Tentang Selebriti Asing “Valentino Rossi”

Terhadap Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan)

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

1. Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademis atau penelitian

2. Baca dan jawablah semua pertanyaan secara teliti dan jujur. Kerahasiaan terjaga 3. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang anda anggap benar

4. Kotak kode disebelah kanan pertanyaan mohon jangan di isi 5. Terimakasih atas partisipasi anda

Peneliti

(Jalic Juniarwan Saragih)

I. VARIABEL X (Selebriti Asing “Valentino Rossi”) I.1 Gaya Penampilan

1. Menurut anda bagaimana gaya berpakaian Valentino Rossi dalam iklan produk sepeda motor Yamaha Jupiter MX?

1. Sangat menarik 2. Menarik

3. Kurang menarik 4. Tidak menarik

2. Bagaimanakan bahasa tubuh Valentino Rossi dalam iklan produk sepeda motor Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan?


(2)

1. Sangat menarik 2. Menarik

3. Kurang menarik 4. Tidak menarik

3. Menurut Anda bagaimana mimik wajah (ekspresi wajah) Valentino Rossi saat menirukan ekspres gaya komeng dalam iklan produk sepeda motor Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan?

1. Sangat menarik 2. Menarik

3. Kurang menarik 4. Tidak menarik

4. Menurut Anda bagaimanakah daya tarik fisik Valentino Rossi dalam iklan produk sepeda motor Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan?

1. Sangat menarik 2. Menarik

3. Kurang menarik 4. Tidak menarik

I.2 Gaya Bahasa

5. Bagaimanakan menurut anda laval bahasa Indonesia dalam iklan produk sepeda motor Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan yang dibawakan oleh Valentino Rossi?

1. Sangat menarik 2. Menarik

3. Kurang menarik 4. Tidak menarik

6. Menurut anda, sudah sesuaikah pemilihan kata-kata “Yamaha Semakin Terdepan” dalam iklan produk sepeda motor Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan yang dibawakan oleh Valentino Rossi?

1. Sangat menarik 2. Menarik

3. Kurang menarik 4. Tidak menarik


(3)

I.3 Prestasi

7. Menurut anda, apakah prestasi Valentino Rossi sebagai pembalab motor GP menarik untuk dijadikan ikon sepeda motor Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan?

1. Sangat menarik 2. Menarik

3. Kurang menarik 4. Tidak menarik

8. Apakah Anda setuju bahwa prestasi yang dicapai Valentino Rossi mampu menarik perhatin khalayak dengan menjadikan dia ikon iklan sepeda motor Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan?

1. Sangat menarik 2. Menarik

3. Kurang menarik 4. Tidak menarik

I.5 Karakter Selebriti

9. Menurut Anda, sudah sesuaikah karakter Valentino Rossi dalam membawakan iklan produk sepeda motor Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan? 1. Sangat sesuai

2. Sesuai

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai

II. VARIABEL Y (Positioning Produk)

II.1 Perhatian Konsumen Terhadap Produk

10. Apakah Anda percaya produk Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan sebagai merek motor terbaik dunia?

1. Sangat percaya 2. Percaya

3. Kurang percaya 4. Tidak percaya


(4)

11. Bagaimana menurut Anda keunggulan pada produk Yamaha motor GP yang mampu mempertahankan juara dunianya sebanyak 9 kali satu musim 2005 oleh Valentino Rossi?

1. Sangat baik 2. baik

3. Kurang baik 4. Tidak baik

12. Bagaiman menurut Anda harga sepeda motor Jupiter MX? 1. Sangat mahal

2. mahal

3. Cukup mahal 4. Tidak mahal

13. Menurut Anda apakah produk Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan versi Valentino Rosssi mampu menjadi sepeda motor terdepan Indonesia?

1. Sangat mampu 2. mampu

3. Kurang mampu 4. Tidak mampu

II.2 Ketertarikan Konsumen Terhadap Produk

14. Apakah Anda tertarik untuk mengetahui setiap produk Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan?

1. Sangat berminat 2. berminta

3. Kurang berminat 4. Tidak berminat

15. Menurut Anda menarikkah keunggulan produk Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan yang memliki kecepatan 135cc?

1. Sangat menarik 2. Menarik

3. Kurang menarik 4. Tidak menarik

16. Apakah Anda tertarik dengan model fisik Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan yang ramping, simple dan gesit versi Valentino Rossi?


(5)

1. Sangat menarik 2. Menarik

3. Kurang menarik 4. Tidak menarik

17. Apakah Anda tertarik dengan tampilan warna sepeda motor Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan versi Valentino Rosssi?

1. Sangat tertarik 2. Tertarik

3. Kurang tertarik 4. Tidak tertarik

II.3 Hasrat Konsumen Terhadap Produk

Apakah Anda berminat memiliki sepeda motor Yamaha Jupiter MX Yamaha Indonesia Terdepan versi Valentino Rosssi?

1. Sangat berminat 2. berminta

3. Kurang berminat 4. Tidak berminat

Terimakasih atas kerjasamanya dan perhatiannya.


(6)

BIODATA

I. Data Pribadi

Nama : Jalic Juniarwan Saragih Tempat / Tanggal Lahir : P. Siantar, 25 Juni 1986 Jenis Kelamin : Pria

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Pembangunan USU Gg. Rejeki No. 08 Medan. II. Pendidikan

1. SDN 091423 Bah-butong

2. SLTP Darma Pertiwi Bah-butong 3. SMU Methodist P. Siantar 4. D-III PARIWISATA USU 5. Ilmu Komunikasi FISIP USU III. Nama Orang Tua

1. Ayah : P. Saragih 2. Ibu : S. Purba IV. Nama Saudara