Dinas Koperasi adalah merupakan salah satu dari unit kerja pemerintahan Kota Medan yang diorientasikan untuk tugas pembantuan di bidang koperasi dan
UKM khususnya dalam usaha memberdayakan koperasi dan UKM melalui program-program dan kegiatan pemberdayaan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. UKM adalah merupakan unsur yang bergerak di bidang bisnis yang
memiliki posisi strategis dalam perekonomian di Indonesia khususnya di Kota Medan yang memiliki berbagai keterbatasan dalam mengembangkan usahanya,
baik itu keterbatasan modal, manajemen, pemasaran, SDM, maupun kelembagaan yang perlu diberdayakan agar mampu menjadi tulang punggung perekonomian.
5.2.1 Komposisi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.2
Komposisi Informasi Berdasarkan Jenis Kelamin No
UNSUR JUMLAH
Jumlah Laki-laki
Perempuan
1. 2.
Dinas Koperasi UKM
3 4
1 3
5
JUMLAH 7
1 8
Sumber: Data Primer, 2007
Dari tabel 5.2 di atas dapat diuraikan bahwa mayoritas informan adalah laki-laki. Hal ini menggambarkan bahwa realitas Pengarusutamaan Jender gender
mainstreaming belum berlaku secara nyata. Di samping itu dapat juga
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa masih sangat sedikit perempuan jika dibanding dengan laki- laki yang menduduki jabatan-jabatan dan posisi strategi dan manajerial.
5.2.2 Komposisi Informan Berdasarkan Strata Pendidikan Tabel 5.3
Komposisi Informan berdasarkan Strata Pendidikan No
UNSUR PENDIDIKAN
Jumlah SD SLTP
SLTA Diploma
S1 S2
S3
1. 2.
Dinas Koperasi UKM
1 1
2 1
1 2
3 8
JUMLAH 1
1 2
1 1
2 100
Sumber: Data Primer, 2007
Dari uraian pada Tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 2 dua orang informan telah berpendidikan S2, SLTA sebanyak 2 dua orang sedangkan
untuk S1, Diploma, SD dan SLTP masing-masing sebanyak 1 satu orang. Pada level Dinas Koperasi saat ini pendidikan pegawainya rata-rata sudah pada jenjang
strata baik S1 maupun S2. Realitas ini menunjukkan bahwa, kualitas akademis Pegawai Pemerintah Kota sudah sangat memadai. Pada level UKM terlihat bahwa
pendidikan informan di dominasi oleh orang yang telah berpendidikan SLTA, sedangkan yang lainnya hanya mengecap pendidikan SD dan SLTP. Kondisi ini
jelas menunjukkan kemampuan akademis informan yang minim dalam mengelola UKM khususnya manajemen UKM.
Universitas Sumatera Utara
5.2.5 Komposisi Informan Berdasarkan Lama Bekerja Pada Profesi Masing-Masing
Tabel 5.4 Komposisi Informan Berdasarkan Lama Bekerja
Pada Profesi Masing-Masing No
Unsur Lama Bekerja
Jumlah
0-10 11-20
21-30 31
1. 2.
Dinas Koperasi UKM
2 2
2 2
4 4
JUMLAH 2
4 2
8 Sumber: Data Primer, 2007
Dari tabel 5.4 dapat diuraikan bahwa komposisi informan yang diambil dalam penelitian ini merupakan kombinasi dari unsur yang senior dan juga junior
pada posisi masing-masing. UKM dapat dikategorikan sebagai komposisi informan yang senior. Realitas ini disebabkan oleh adanya proses yang panjang
yang dilalui oleh UKM untuk dapat eksist hingga saat ini. Sementara itu pada level Dinas Koperasi dapat dilihat bahwa pengalaman bekerja pada profesinya
lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena perhatian yang sangat besar pada UKM baru digalakkan, selain itu adanya berbagai perubahan dalam susunan perangkat
kerja Pemerintah Kota Medan menjadi faktor yang turut mempengaruhi. Namun, jika dibandingkan antara kemampuan UKM yang mengandalkan pengalaman
dengan kemampuan aparat dinas koperasi dalam mamahami permasalahan UKM yang didukung dengan latar belakang pendidikan yang baik, kemampuan aparat
Universitas Sumatera Utara
Dinas Koperasi memadai untuk melakukan pemberdayaan. Komposisi-komposisi informan senior-junior ini cukup untuk memberikan informasi yang memadai bagi
penelitian ini.
4.2.1. Hakekat Program Pemberdayaan Kelembagaan UKM