Fisiologi Aren Arenga pinnata Penyadapan Nira Kandungan Nira Aren

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Aren Arengga Pinnata

Enau atau aren Arenga pinnata, suku Arecaceae adalah palma yang terpenting setelah kelapa nyiur karena tanaman serba guna. Tumbuhan ini dikenal dengan pelbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk aneka nama lokal di Sumatera dan Semenanjung Malaya; akol, akel, akere, inru, indu bahasa-bahasa di Sulawesi; moka, moke, tuwa, tuwak di Nusa Tenggara, dan lain-lain. Bangsa Belanda mengenalnya sebagai arenpal atau zuikerpalm dan bangsa Jerman menyebutnya zuckerpalm. Dalam bahasa Inggris disebut sugar palm atau Gomuti palm. Pohon enau menghasilkan banyak hal, yang menjadikannya populer sebagai tanaman yang serbaguna, terutama sebagai penghasil gula. Gambar 2.1. Pohon Nira

2.1.1 Fisiologi Aren Arenga pinnata

Palma yang besar dan tinggi, dapat mencapai 25 m. Berdiameter hingga 65 cm, batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk adalah sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang. Daunnya majemuk menyirip, seperti daun kelapa, panjang hingga 5 m dengan tangkai daun hinngga 1,5 m. anak daun seperti pita bergelombang, hingga 7 x 145 cm, bewarna hijau gelap di atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya. Berumah satu, bunga-bunga jantan tepisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol yang muncul di ketiak daun; panjang tongkol hingga 2,5 m. Buah buni bentuk bula Peluru, dengan diameter sekitar 4 cm, beruang tiga, dan berbiji, tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 10 tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah ini tidak dapat dimakan langsung karena getahnya sangat gatal.

2.1.2. Penyadapan Nira

Nira diperoleh dengan menyadap tandan bunga jantan yang mulai mekar dan menghamburkan serbuk sari yang berwarna kuning tandan ini mula-mula dimemarkan dengan memukul-mukulnya selama beberapa hari, hingga keluar cairan dari dalamnya. Tandan kemudian dipotong dan di ujungnya digantungkan batang bambu untuk menampung cairan yang menetes. Cairan manis yang diperoleh dinamai nira alias legen atau saguer, berwarnah jernih agak keruh. Nira ini tidak bertahan lama, maka batang bambu yang berisi harus segera diambil untuk diolah niranya; biasanya sehari dua kali pengambilan, yakni pagi dan sore.

2.1.3. Kandungan Nira Aren

Nira dalam keadaan segar tidak berwarna, tidak berbau, harum dan manis. Menurut Milsum dan Danner bahwa komposisi nira aren dalam 100 ml dengan berat jenis 1.0135 pada 84 o C adalah sebagai berikut : • Sukrosa 7,10 gram • Gula Invert 0,15 gram • Bukan Gula 0,29 gram • Nitrogen 0,005 gram • Abu 0,021 gram Berikut tabel pebandingan sifat kimia dan produksi nira aren, nira kelapa dan nira lontar. Tabel 2.1. Perbandingan Sifat Kimia Dan Poduksi Nira Aren, Nira Kelapa dan Nira Lontar No. Sifat Kimia Nira Aren Nira Kelapa Nira Lontar 1 Total Padatan - 15,2-19,7 - 2 Sukrosa 13,9-14,9 13.03-14,85 - 3 Kadar Air - 88,40 - 4 Karbohidrat 11,28 14,35 13,20 5 Protein 2 0,2 0,1 0,3 6 Lemak 2 0,02 0,17 0,04 7 Abu 2 0,04 0,66 0,24 8 Asam askorbat gr100ml - 16,0-30,0 - 9 Produksi Nira LtrPhnHari 8,0-30,0 0,6-1,2 1 2=3,5 2 1,95-4,54 http:www. Wikipedia.org

2.2. Delima

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Penambahan Sari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

4 98 89

Penetapan Kadar Vitamin C dengan Metode Volumetri Menggunakan 2,6-Diklorofenol Indofenol dari Buah Nanas (Ananas comosus. Merr) yang Disimpan pada Suhu Ruang (27°C) dan Suhu Dingin (5°C)

35 158 74

Studi Analisa Kadar Vitamin C Dan Kadar Beta Karoten Dari Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk Antara Tanaman Terung Belanda (Solanum Betaceaum CAV.) Dengan Tanaman Lancing (Solanum Mauritianum)

20 127 62

Pengaruh Kadar Protein, Lemak Dan Serat Dari Sari Buah Alpukat (Persea Americana Mill) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

13 108 67

Pengaruh Kadar Gula, Vitamin C Dan Kadar Serat Dari Sari Buah Markisa Ungu (Passiflora Edulis Var Edulis) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

7 102 63

ORGANOLEPTIK DAN KADAR VITAMIN C CINCAU DENGAN PENAMBAHAN SARI JERUK DAN GULA PASIR Organoleptik Dan Kadar Vitamin C Cincau Dengan Penambahan Sari Jeruk Dan Gula Pasir.

0 4 15

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR TERHADAP KADAR ALKOHOL DAN KADAR VITAMIN C PADA PEMBUATAN SARI BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola) YANG DIFERMENTASIKAN.

0 0 5

Pengaruh kadar gula terhadap pembuatan nata de yam.

0 8 98

TAP.COM - PENGARUH KADAR GULA TERHADAP PEMBUATAN NATA DE YAM PLAGIAT ...

0 0 96

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Aren (Arengga Pinnata) - Pengaruh Variasi Volume Sari Buah Delima (Punica granacum) dengan Air Nira terhadap Kadar Gula, Vitamin C dan Kadar Serat pada Pembuatan Nata De Arenga dengan Menggunakan Acetobbacter xylinum

0 0 16