Deskripsi Data Responden HASIL PENELITIAN

3

4.2 Deskripsi Data Responden

Deskripsi data responden yang menjadi sampel penelitian berjumlah 32 orang. Proporsi data responden meliputi umur, jenis kelamin, pangkatgolongan, masa kerja, status pegawai, dan pendidikan diuraikan dibawah ini. Tabel 4.2 Distribusi Data Responden Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, PangkatGolongan, Masa Kerja, Status Pegawai, dan Pendidikan Petugas Kesehatan BPK-RSUD Kota Langsa Tahun 2010 No. Uraian Jumlah Persen

1. Umur

20-29 tahun 9 28,1 30-39 tahun 18 56,3 40-49 tahun 3 9,34 50-59 tahun 2 6,2 Jumlah 32 100,0

2. Jenis Kelamin

Laki-laki 21 65,6 Perempuan 11 34,4 Jumlah 32 100,0

3. PangkatGolongan

IVa-IVc 2 6,2 IIIa-IIId 4 15,6 IIa-IId 14 34,3 Id 0,0 Non Gol 12 46,9 Jumlah 32 100,0

4. Masa Kerja

1-10 Tahun 16 37,5 11-20 Tahun 12 46,9 21-30 Tahun 3 9,4 31-40 Tahun 1 6,2 Jumlah 32 100,0

5. Status Pegawai

PNS 20 56,2 Honorer 8 12,5 Bakti 4 31,3 Jumlah 32 100,0

6. Pendidikan

SMP 7 21,9 SMA 18 43,8 AkademiS1 5 28,1 S2 2 6,2 Jumlah 32 100,0 4 Pada tabel 4.2 menunjukkan distribusi terbesar petugas kesehatan lingkungan berumur 30-39 tahun sebanyak 18 orang 56,3, sebanyak 21 orang 65,6 jenis kelamin laki-laki, sebanyak 14 orang 46,9 memiliki pangkatgolongan adalah non golongan, sebanyak 15 orang 46,9 telah bekerja dengan selama 11-20 tahun, sebanyak 18 orang 56,2 dengan status pegawai sebagai PNS dan memiliki latar belakang pendidikan SMA sebanyak 14 orang 43,8. 4.3 Deskripsi Penerapan Manajemen Kesehatan Dimensi Input Distribusi pelaksanaan penerapan manajemen kesehatan meliputi dimensi input, proses dan output di RSU Kota Langsa tahun 2010, diuraikan dibawah ini. Tabel 4.3 Distribusi Penerapan Manajemen Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Dimensi Input di BPK-RSUD Kota Langsa Tahun 2010 No. Dimensi Input Jumlah Persen 1. Petugas Baik 23 71,9 Tidak Baik 9 28,1 Jumlah 32 100,0 2. Dana Mencukupi 11 34,4 Tidak mencukupi 21 65,6 Jumlah 32 100,0 3. SaranaPrasarana Mendukung 14 43,8 Tidak mendukung 18 56,2 Jumlah 32 100,0 4. Pedoman Teknis Tersedia 22 68,7 Tidak tersedia 10 31,3 Jumlah 32 100,0 Pada tabel 4.3 menjelaskan bahwa jawaban responden terbanyak tentang penilaian manajemen kesehatan lingkungan yang dilaksanakan rumah sakit pada 5 dimensi input bahwa terbanyak petugas berperan dan bertangung jawab terhadap pengelolaan kesehatan lingkungan dengan baik sebanyak 23 orang 71,9, sebanyak 21 orang 65,6 menyatakan pembiayaan oprasional kesehatan lingkungan tidak mencukupi, sebanyak 18 orang 56,2 menyatakan fasilitas yang tersedia untuk pengelolaan limbah tidak mendukung, dan penilaian tentang ketersediaan pedoman teknis sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur SOP terbanyak menjawab tersedia sebanyak 22 orang 68,7. Tabel 4.4 Distribusi Penerapan Manajemen Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Dimensi Proses di BPK-RSUD Kota Langsa Tahun 2010 No. Dimensi Proses Jumlah Persen 1. Perencanaan Baik 16 50,0 Tidak Baik 16 50,0 Jumlah 32 100,0 2. Organisasi Baik 18 56,2 Tidak Baik 14 43,8 Jumlah 32 100,0 3. Pemantauan Evaluasi Baik 14 43,8 Tidak Baik 18 56,2 Jumlah 32 100,0 Pada tabel 4.4 menjelaskan bahwa jawaban responden terbanyak tentang penilaian pelaksanaan standart prosedur manajemen lingkungan pada dimensi proses terbanyak menyatakan rencana strategis dalam menentukan kebijakan program manajemen kesling adalah baik dan tidak baik sebanyak 16 orang 50,0, sebanyak 18 orang 56,2 menyatakan baik ketenagaan atau petugas yang ditunjuk dalam 6 pelaksanaan program kesling dan kegiatan pemantuanevaluasi terhadap pelaksanaan tugas kesling terbanyak menyatakan tidak baik sebanyak 18 orang 56,2. Tabel 4.5 Distribusi Penerapan Manajemen Kesehaan Lingkungan Rumah Sakit Dimensi Output di BPK-RSUD Kota Langsa Tahun 2010 No. Dimensi Output Jumlah Memenuhi syarat 18 56,3 Tidak memenuhi syarat 14 43,7 32 100,0 Pada tabel 4.5 menjelaskan bahwa jawaban responden yang menyatakan persepsi pelaksanaan hasil kegiatan penerapan manajemen rumah sakit tentang kesehatan lingkungan RSU Kota Langsa Tahun 2010 terbanyak menyatakan memenuhi syarat sebanyak 18 orang 56,3 dan sebanyak 14 orang 43,7 yang menyatakan tidak memenuhi syarat. 7 Tabel 4.6 Hasil Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit di BPK-RSUD Kota Langsa Tahun 2010 Berdasarkan Per. Menkes No. 1204MenkesSKX2004 No. Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Skor Observasi Skor Minimum Penilaian 1. Gedung 910 788 MS 2. Ruangan 805 825 TMS 3. Penyehatan Makanan 1150 1350 TMS 4. Penyehatan Air 1860 1680 MS 5. Pengolahan Limbah 670 1280 TMS 6. Tempat Pencucian Linen 475 275 MS 7. Pengendalian SeranggaTikus 20 71 TMS 8. Penyuluhan Kesling 240 360 TMS Jumlah 6130 6628 Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa kriteria penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan rumah sakit di BPK-RSUD Kota Langsa Tahun 2010 Berdasarkan Per. Menkes No. 1204MenkesSKX2004 yang terdiri dari 8 kriteria; 5 kriteria diantaranya memenuhi syarat skor observasi ≥ skor minimun dan 3 kriteria tidak memenuhi syarat skor observasi ≤ skor minimum. Penjelasan: Skor penilaian performa gedung rumah sakit yang terdiri dari lantai, dinding, atap, langit-langit, pintu, pagar, halaman taman dan tempat parkir, jaringan instalasi serta saluran air limbah dengan skor 850 di atas skor minimum sehingga penilaian memenuhi syarat. Semua ruangunit yang ada di dalam gedung bangunan rumah sakit yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan rumah sakit memiliki skor 1150 di atas skor minimum sehingga penilaian memenuhi syarat sehingga tidak memenuhi syarat. 8 Upaya yang dilakukan dalam menyiapkan makanan mulai dari bahan mentah hingga makanan jadi, termasuk penyajian makanan, dapur, penjamah makanan dan peralatan, memiliki skor 1150 di bawah skor minimum sehingga penilaian tidak memenuhi syarat. Tindakan yang dilakukan agar air tetap terjaga dari segi kuantitas dan kualitas, upaya yang dilakukan agar air terjaga dari segi kuantitas dan sarana, memiliki skor 1860 di atas skor minimum sehingga penilaian memenuhi syarat. Program kegiatan yang dilakukan dalam mengolah limbah baik pengolahan limbah padat dan pengolahan limbah cair, memiliki skor 670 di bawah skor minimum sehingga penilaian tidak memenuhi syarat. Kegiatan pencucian terhadap peralatan rumah sakit yang diperuntukkan buat keperluan pasien, memiliki skor 475 di atas skor minimum sehingga penilaian memenuhi syarat. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya sehingga keberadaannya tidak menjadi vector penularan penyakit, memiliki skor 20 di bawah skor minimum sehingga penilaian tidak memenuhi syarat. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit baik secara langsung maupun tidak langsung kepada karyawan,pasien dan pengunjung maupun pedagang makanan dalam lingkungan rumah sakit, memiliki skor 240 di bawah skor minimum sehingga penilaian tidak memenuhi syarat. 9 Tabel 4.7 Distribusi Komitmen Petugas Kesehaan Lingkungan Rumah Sakit di BPK-RSUD Kota Langsa Tahun 2010 No. Komitmen Petugas Kesling Jumlah 1. Komitmen Afektif Baik 18 56,2 Tidak baik 14 43,8 Jumlah 32 100,0 2. Komitmen Kontinuans Baik 17 53,1 Tidak baik 15 46,9 Jumlah 32 100,0 3. Komitmen Normatif Baik 21 65,6 Tidak baik 11 34,4 Jumlah 32 100,0 4. Komitmen Petugas Kesling Baik 24 25,0 Tidak baik 8 75,0 Jumlah 32 100,0 Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa jawaban petugas kesehatan lingkungan memiliki distribusi komitmen afektif baik sebanyak 18 orang 56,2 dan tidak baik 14 orang 43,8, distribusi komitmen kontinuans baik sebanyak 17 orang 53,1 dan tidak baik 15 orang 46,9, dan distribusi komitmen normatif baik sebanyak 21 orang 65,6 dan tidak baik 11 orang 34,4. Dengan demikian komitmen petugas kesehatan BPK RSUD Kota Langsa secara umum meliputi komitmen afektif, kontinuans, normatif memiliki komitmen baik 24 orang 75,0 lebih besar dari tidak baik 8 orang 25,0.

4.5 Hubungan Penerapan Manajemen Kesling dengan Komitmen Petugas