Hubungan Penerapan Manajemen Rumah Sakit pada Dimensi Proses dengan Komitmen

17

5.2 Hubungan Penerapan Manajemen Rumah Sakit pada Dimensi Proses dengan Komitmen

Hasil analisis uji chi square diperoleh p value = 0,030 α 0,05. Hal ini menjelaskan penerapan manajemen kesehatan lingkungan dimensi proses berhubungan dengan komitmen petugas kesehatan lingkungan RSU Kota Langsa Menurut Depkes RI 2004 bahwa penerapan manajemen pada dimensi proses merupakan pelaksanaan standart prosedur manajemen lingkungan dalam pengelolaan kesehatan lingkungan mengacu pada Peraturan MenKes No. 1204 tentang prasyarat kesehatan lingkungan rumah sakit. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi proses pada pemantauan dan evaluasi kegiatan kesehatan lingkungan sebagian besar petugas kesehatan menyatakan belum terlaksana dengan baik dan organisasi ketenagaan terlaksana dengan baik. Pemantauan yang dilaksanakan di RSU Kota Langsa hanya terbatas pada pemantauan kegiatan kebersihan lingkungan rumah sakit. Belum mendukungnya program-program kegiatan kesehatan lingkungan dan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan kesehatan lingkungan, hal ini sesuai Laporan Bapedalda NAD pada 2008, pada umumnya rumah sakit di NAD belum melakukan pengelolaan limbah B3 dan sebagian rumah sakit yang dipantau memiliki IPAL dan Insenerator tetapi tidak berfungsi. Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Jayapura tentang evaluasi, maka pelaksanaan kesehatan lingkungan rumah sakit sesuai Kepmenkes RI Nomor 1204MenkesSKX2004 di RSUD Jayapura secara keseluruhan dapat dikatakan belum sepenuhnya efektif. Faktor-faktor yang menghalangi efektivitas pelaksanaan 18 KepMenKes No. 1204MenkesSKX2004 adalah: 1 Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara manajemen dan bagian instalasi sanitasi 2 Tidak ada pembahasan usulan perencanaan 3 Kurang tersedia sumberdaya yang kompeten 4 Pendidikan pelaksana belum memenuhi persyaratan Kepmenkes 5 Tidak ada batas kewenangan contracting bagi bagian instalasi sanitasi 6 Minimnya pengawasan 7 Belum adanya prosedur kerja kesehatan lingkungan rumah sakit dan belum dimilikinya dokumen lingkungan. Menurut asumsi penulis bahwa komitmen petugas kesehatan lingkungan untuk melaksanakan visi dan misi rumah sakit memiliki produktivitas kerja yang tepat waktu. Pendapat Buchanan Steers yang dikutip oleh Meyer Allen, 1997, menjelaskan bahwa sebuah pola pikir di mana individu memikirkan sejauh mana nilai dan tujuannya sendiri sesuai dengan organisasi di mana ia berada. Mereka bekerja di rumah sakit merupakan kesempatan yang terbaik untuk masa yang akan datang dan dapat memberikan keuntungan kesejahteraan, sehingga mereka tidak mau meninggalkan rumah sakit.

5.3 Hubungan Penerapan Manajemen Rumah Sakit pada Dimensi Output dengan Komitmen