Defenisi Manajemen Strategis Model Manajemen Strategis

17 1. Strategi di tingkat perusahaan Dimana strategi tingkat perusahaan ini saling berkaitan antara perusahaan secara menyeluruh yang membentuk kombinasi antara unit bisnis dan rangkaian produk yang membentuk kesatuanperusahaan, dalam tingkatan strategi ini berkaitan dengan akuisisi usaha yang baru yaitu penambahaan di investasi unit bisnis yang samadengan perusahaan yang baru di luar area tapi dengan kesatuan yang sama. 2. Strategi di tingkat bisnis Dimana strategi ini sangat berpengaruh kesetiap unit bisnis dan rangkaian antara produk, strategi tingkat bisnis ini berfokus pada bagaimana unit bisnis ini berkompetisi di industrinya demi konsumen, tingkatan strategis yaitu berhubungan dengan jumlah iklan, arah dan besran penelitian dan pengembangan, perubahan produk, peralatan, fasilitas, maupun pengurangan produk. 3. Strategi di tingkat fungsionl Dimana strategi ini saling berkaitan dengan seluruh fungsi utama yang terdiri dari produksi dan operasi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia SDM.

2.2 Manajemen Strategis

2.2.1 Defenisi Manajemen Strategis

Dalam defenisi manajemen strategi terdapat beberapa pendapat antara lain,seperti menurut Jauch dan Gluck Jatmiko,2003:5 mendefenisikan manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada 18 penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategi adalah dengan cara yang mana para perencanaan strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan. Dalam pengambilan suatau keputusan srtategis tidak dapat di lakukan dengan hanya mengandalkan intiusi saja, melainkan di butuhkan analisis mendalam dan terarah, sehingga keputusan yang akan dilakukan benar-benar sesuai kebutuhan perusahaan. Sedangkan menurut Hunger dan Wheelen 2003:4 yang mengatakan manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Menurut Hickson, D.J.et.al 1986 keputusan strategis memilik tiga karakteristik, yaitu dalam Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L,2003 adalah: 1. Rare, adalah keputusan- keputusan strategis yang tidak biasa, khusus dan tidak dapat ditiru. 2. Conseqtual, adalah keputusan-keputusan strategis yang memasukkan sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen. 3. Directive, adalah keputusan-keputusan yang menetapkan keputusan yang dapat di tiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan yang diperlukan di masa- masa yang datang untuk keseluruhan organisasi. 19

2.2.2 Model Manajemen Strategis

Cara belajar dan mengaplikasikan proses manajemen strategis adalah dengan menggunakan model memperesentasikan proses. Dimana model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi model tersebut menunjukkan pendekatan yang jelas dan praktis untuk memformulasi,mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi. Hubungan antara komponen utama dari proses manajemen strategis di tunjukkan yang muncul dalam semua bab berikut dengan bagian yang sesuai yang di bentuk untuk menunjukkan fokus khusus dari setiap bab David 2006:18 Dalam perakteknya proses manajemen strategis pembagian serta pelaksanaannya tidak seperti yang di gambarkan dalam model manajemen strategi tersebut yang tergambar. Gambar 2.1 Model Manajemen Strategi s Strategy formulation Strategy Implementation Strategy Evaluation Sumber: David 2006 Perform external audit Implemen strategis marketing finance, accaunting RD Issuea Measure and Evaluate performa nce Develop visinon and mission statments Establish Long-rem Objectives Generata Evalute and select strategis Implement Strategies- management issues Perfor Interal Audit 20

2.3 Pemilihan Alternatif Strategi

Dokumen yang terkait

Analisis Usaha Pengolahan Batu Bata di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Pagar Merbau)

29 221 76

Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Penggilingan Padi UD. Kilang Padi Bersama Di Kabupaten Padang Lawas Utara

18 181 140

Prospek Pengembangan Usaha Ternak Kambing Di Kabupaten Karo (Studi Kasus : Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo)

2 41 68

Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi)

1 53 137

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Pada Usaha Batu Bata Kembar Di Desa Saba Sitahul-tahul, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara)

0 0 11

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Pada Usaha Batu Bata Kembar Di Desa Saba Sitahul-tahul, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Pada Usaha Batu Bata Kembar Di Desa Saba Sitahul-tahul, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara)

0 0 14

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Pada Usaha Batu Bata Kembar Di Desa Saba Sitahul-tahul, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara)

0 0 23

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Pada Usaha Batu Bata Kembar Di Desa Saba Sitahul-tahul, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Pada Usaha Batu Bata Kembar Di Desa Saba Sitahul-tahul, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara)

0 0 9