58
Usaha ini mengandalkan promosi dari mulut ke mulut oleh konsumen yang pernah membeli batu bata di usaha ini. Banyak masyarakat mengetahui
bahwa usaha ini menjual batu bata dari konsumen yang telah pernah membeli batu bata. Tidak ada strategi pemasaran dalam hal promosi yang dilakukan oleh usaha
ini baik berupa merek dagang ataupun tanda nama usaha.
4.2 Penyajian Data
Berdasarkan wawancara dan observasi terhadap Usaha Batu Bata Kembar, maka peneliti menemukan data-data yang berhubungan dengan faktor internal
yang terdiri dari kekuatan strength dan kelemahan weakness serta faktor eksternal yang terdiri dari peluang opportunity dan ancaman threat pada Usaha
Batu Bata Kembar.
4.2.1 Identifikasi Faktor Internal Usaha Batu Bata Kembar
Faktor Internal pada Usaha Batu Bata Kembar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Faktor Internal Usaha Batu Bata Kembar
No Faktor Internal
Kekuatan Kelemahan
1 Produksi dan Operasional
a. Menghasilkan produk yang
berkualitas b.
Lokasi dekat dengan jalan lintas sumatera sehingga mudah
dijangkau oleh konsumen a.
Produksi dilakukan dengan manual
2 Sumber Daya Manusia
a. Memiliki karyawan yang
mempunyai keterampilan dan loyalitas
a. Sulit mendapatkan tenaga
kerja yang ahli karena tidak banyak orang yang mau
melakukan pekerjaan seperti ini.
59
3 Manajemen
a. Pemilik bisa berinteraksi secara
langsung dengan karyawan yang berkaitan dengan aktivitas usaha
a. Kekurangan modal usaha
b. Pencatatan keuangan dan
administrasi yang sederhana
4 Pemasaran
a. Melayani pemesanan di Kab.
Padang Lawas Utara hingga ke Padang Lawas.
a. Hanya
mengandalkan promosi dari mulut ke
mulut. b.
Belum memiliki kendaraan sendiri untuk melayani
pesanan.
Sumber: Usaha Batu Bata Kembar, 2014, diolah oleh peneliti
Faktor internal Usaha Batu Bata Kembar yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan adalah:
1. Kekuatan Strenght
a. Produk yang dihasilkan adalah produk yang berkualitas karena bahan baku
yang digunakan adalah tanah merah yang tidak bercampur dengan sampah baik plastik, kayu ataupun sampah lain. Untuk menjamin kualitas produk,
pemilik selalu mengecek batu bata sebelum disimpan di ggudang ataupun dijual.
b. Lokasi usaha yang dekat dengan jalan raya yaitu Jalan Lintas Sumatera
sehingga mudah dijangkau oleh konsumen. Kondisi ini memungkinkan orang-orang dari daerah lain bisa menjangkau usaha ini dengan mudah.
c. Memiliki karyawan yang memiliki keterampilan dan loyalitas.
Karyawan memiliki keterampilan yang baik terbukti dengan kemampuan menghasilkan produk yang berkualitas baik. Selain itu, mereka memiliki
sifat yang loyal terhadap pekerjaannya. Hal ini dibuktikan dengan lama waktu kerja mereka yang sudah melewati 4 tahun. Loyalitas karyawan
60
juga dibuktikan dengan ketidakpastian pesanan dari konsumen yang tidak tentu frekuensinya. Jika tidak ada pesanan, mereka tidak berkerja.
d. Pemilik usaha bisa berinteraksi dengan karyawan mengenai aktivitas
usaha. Inilah kelebihan usaha kecil bahwa pemiliki bisa berinteraksi secara
langsung dengan para karyawan. Interaksi antara pimpinan dengan bawahan sangat diperlukan demi kelancaran aktivitas usaha
.
Di Usaha Batu Bata Kembar, interaksi itu berlangsung dengan lancar bahkan
hubungan pemilik dengan karyawan sangat akrab. Hal ini bisa dibuktikan sehari-hari, baik pemilik maupun karyawan pada saat bekerja sering
bercanda sehingga suasana sangat kondusif. e.
Melayani pemesanan di Kab. Padang Lawas Utara hingga ke Padang Lawas.
Usaha ini telah dikenal di beberapa daerah di kabupaten Padang Lawas Utara. Bahkan di kabupaten tetangga seperti Padang Lawas usaha ini juga
memiliki pelanggan. Usaha ini melayani jika ada pesanan dari Padang Lawas dan akan langsung diantar ke tempat.
2. Kelemahan
a. Produksi dilakukan dengan manual.
Keseluruhan aktivitas produksi pada usaha ini dilakukan secara manual. Artinya mulai dari proses melumpur, mencetak, menjemur hingga
pembakaran dilakukan dengan bantuan tangan manusia. Tak satupun aktivitas tersebut dilakukan dengan mesin. Kecuali penjualan yang
memang harus membutuhkan kendaraan.
61
b. Sulit mendapatkan tenaga kerja yang ahli karena tidak banyak orang yang
mau melakukan pekerjaan sperti ini. Di daerah Padang Lawas Utara, secara khusus Kecamatan Padang Bolak,
mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani di kebun sawit dan kebun karet atau usaha lain yang lebih cepat mendatangkan uang seperti kios,
bengkel ataupun warung. Dengan anggapan pekerjaan ini adalah pekerjaan yang harus selalu kotor karena lumpur, tidak banyak orang yang
menginginkan pekerjaan ini. c.
Kekurangan modal usaha. Salah satu kelemahan yang paling mendasar bagi usaha kecil adalah
kekurangan modal. Hal itu juga dialami oleh Usaha Batu Bata Kembar yang sejak 2009 beerdiri selalu mengalami kendala di bidang permodalan.
Keterbatasan modal menyebabkan usaha ini tidak mampu membeli transportasi untuk mengantar pesanan, tidak mampu membeli plastik untuk
menutup batu bata yang dijemur saat turun hujan. Selain itu, terbatasnya modal telah membatasi akses usaha ini untuk mempromosikan batu bata
sampai ke daerah lain. d.
Pencatatan keuangan yang sederhana Salah satu kelemahan usaha kecil adalah tidak lengkapnya catatan
mengenai keuangan usaha. Khususnya transaksi keuangan di sebuah usaha, kelalaian dalam urusan keuangan bisa berakibat fatal terhadap
kelangsungan usaha, bahkan bisa membuat usaha tersebut gulung tikar. e.
Pencatatan administrasi yang sederhana.
62
Pencatatan administrasi pada usaha ini masih sangat sederhana. Artinya catatan tentang usaha seperti jumlah karyawan, penggajian, administrasi
sama sekali tidak ada. f.
Hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Usaha ini belum melakukan promosi dalam memperkenalkan produknya
kepada konsumen. Menurut pemilik usaha, konsumen mengetahui keberadaan usaha ini melalui konsumen lain yang sudah pernah membli
batu-bata di usaha ini.
g. Belum memiliki kendaraan milik sendiri untuk melayani pesanan.
Salah satu alat trasportasi yang paling vital kegunaannya dalam usaha ini adalah mobil truk atau pick up yang digunakan untuk mengantar batu-bata
pesanan ke konsumen. Namun usaha ini belum memiliki kendaraan sendiri akibat keterbatasan modal. Menurut pemilik usaha ini, keberadaan mobil
truk atau pick up milik sendiri akan memangkas biaya sewa yang selama ini dikeluarkan untuk menyewa kendaraan untuk mengantarkan pesanan.
4.2.2 Identifikasi Faktor Eksternal Usaha Batu Bata Kembar Tabel 4.2 Identifikasi Faktor Eksternal Usaha Batu Bata Kembar
No Faktor Eksternal
Peluang Ancaman
1 Demokrasi, politik dan
hukum Tidak ada pungutan liar
Tidak ada ijin usaha dan merek usaha dagang
2 Ekonomi
Kondisi ekonomi masyarakat semakin membaik
3 Sosial kultural
Kecenderungan masyarakat membangun rumah dengan
Jika hujan turun, aktivitas
63
sumber: Usaha Batu Bata Kembar, 2014, diolah oleh peneliti Faktor eksternal Usaha Batu Bata Kembar yang terdiri dari peluang dan
ancaman adalah: 1.
Peluang a.
Kondisi ekonomi masyarakat semakin membaik Kondisi ekonomi masyarakat yang semakin membaik terlihat dari
semakin tingginya daya beli masyarakat dan situasi finansial yang semakin kuat. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, saat
ini secara umum kondisi ekonomi masyarakat menjadi lebih baik. Selain karena kondisi ekonomi masyarakat yang semakin baik, faktor
kebutuhan menjadi alsana manusia dalam membangun rumah untuk tempat tinggal
. menggunakan batu bata semakin
tinggi. penjemuran akan terganggu
4 Teknologi dan global
Penggunaan alat teknologi dalam mempermudah pekerjaan
5 Kemungkinan masuknya
pendatang baru Dari segi sumber daya manusia,
tidak banyak orang yang memiliki keterampilan membuat batu bata
Dari segi ketersediaan bahan baku, sangat terbuka
kemungkinan bagi munculnya pelaku baru dalam jenis usaha
ini.
6 Persaingan antara usaha
yang sama Ada usaha lain yang lebih
dahulu beroperasi sehingga lebih dikenal konsumen
7 Potensi pengembangan
produk substitusi Produk batako yang sudah
semakin banyak digunakan 8
Kekuatan tawar menawar pemasok
Pasokan bahan pembakar yang terjamin
Ancaman kehabisan tanah untuk bahan baku
9
Kekuatan tawar-menawar pembeli
Menjaga kepercayaan pelanggan Kekuatan tawar pembeli yang
kuat
64
b. Kecenderungan masyarakat membangun rumah dengan menggunakan
batu bata semakin tinggi. Masyarakat semakin banyak menggunakan batu bata sebagai dinding
karena menganggap batu bata sangat kuat dan bisa digunakan dalam waktu yang lama. Jika pada zaman dahulu masyarakat membangun
rumah dengan kayu, hal ini sudah semakin jarang dijumpai. Bukan hanya membangu rumah, bangunan lain seperti jembatan atau
perkantoran juga menggunakan batu bata karena dianggap kuat dan tahan lama.
c. Penggunaan alat teknologi dalam mempermudah pekerjaan.
Pemilik menggunakan alat komunikasi telepon seluler untuk menerima pesanan dari konsumen. Selain itu pemilik juga menggunakan alat
trasportasi seperti mobil truk dan Pick Up untuk mengantar barang pesanan ke tempat yang diinginkan konsumen. Penggunaan alat
teknologi di atas sangat memberikan manfaat dan kemudahan bagi pemilik dalam melakukan pekerjaan.
d. Tidak banyak orang yang memiliki keterampilan membuat batu bata
Faktor mata pencaharian masyarakat di daerah ini yang didominasi oleh perkebunan karet dan kelapa sawit menyebabkan masyarakat tidak
terlalu tertarik dengan bidang usaha pembuatan batu bata. Inilah yang dianggap menjadi salah satu peluang oleh pemilik usaha dalam
menjalankan bisnis ini. e.
Pasokan bahan pembakar yang terjamin
65
Menurut penuturan pemilik bahwa kulit padi yang dijadikan sebagai bahan pembakar batu bata mudah didapatkan dan dengan harga yang
murah. Berbeda dengan bahan bakar kayu yang sebelumnya dipakai. Untuk mendapatkan kayu bakar, pemilik harus mengeluarkan biaya
yang lebih besar f.
Menjaga kepercayaan pelanggan Menerapkan sistem pesanan adalah salah satu cara usaha ini dalam
memasarkan batu bata kepada konsumen. Konsumenpelanggan yang memesan batu bata akan direspon dengan baik. Oleh karena itu, usaha
ini menjaga kepercayaan pelanggan dengan tetap menjual barang yang berkualitas baik.
2. Ancaman
a. Tidak ada ijin usaha dan merek usaha dagang
Pemilik belum memiliki ijin terkait usaha yang dijalankan begitu juga dengan merek dagangusaha. Mahalnya biaya pengurusan ijin dan
sistem birokrasi yang rumit biasanya menjadi kendala bagi UMKM secara umum
.
Ijin diperlukan sebagi jaminan keamanan dalam berusaha, demikian juga dengan merek usaha sangat diperlukan agar
konsumen lebih mudah mengenal usaha ini dan mengingat di masa yang akan datang.
b. Jika hujan turun, aktivitas penjemuran akan terganggu
66
Penjemuran merupakan aktivitas yang sangat menentukan dalam menciptakan kualitas batu bata yang baik. Di Usaha Batu Bata
Kembar, penjemuran dilakukan di area terbuka sehingga sangat beresiko terkena air hujan. Keterbatasan modal menyebabkan pemilik
tidak mampu membeli plastik untuk menutup batu bata pada saat hujan. Dengan demikian, hasil jemuran yang belum maksimal akan
menghasilkan kualitas batu bata yang buruk dan membuat usaha merugi.
c. Sangat terbuka kemungkinan bagi munculnya pelaku baru dalam jenis
usaha ini. Mengingat bahan baku yang tersedia cukup banyak dan diperoleh dari
alam, tidak menutup kemungkinan munculnya para pelaku baru usaha pembuatan batu bata.
d. Ada usaha lain yang lebih dahulu beroperasi sehingga lebih dikenal
konsumen. Usaha Batu Bata Kembar bukanlah usaha pembuatan batu bata yang
pertama sekali beroperasi di daerah ini. Ada beberapa usaha yang jaraknya dekat dengan usaha ini telah lama beroperasi di daerah ini dan
usaha-usaha tersebut berpotensi menjadi pesaing bagi Usaha Batu Bata Kembar. Usaha ini adalah usaha batu bata di Desa Batang Baruhar dan
Desa Kampung Banjir. e.
Produk batako yang sudah semakin banyak digunakan. Pembangunan tembok bangunan dengan batu bata bisa digantikan
dengan batako yang harganya lebih murah. Selain itu, dengan
67
ukurannya yang lebih besar banyak rumah dibangun dengan batako untuk menekan harga dan penggunaan material. Batako merupakan
material alternatif untuk menekan harga bangunan karena penggunaan material ini dimensinya lebih besar umumnya 10x20x40 cm dari batu
bata 5x10x20 cm bisa menghemat plesteran dan membuat konstrusksi bangunan menjadi ringan.
f. Ancaman kehabisan tanah untuk bahan baku
Tanah merah sebagai bahan baku utama pembuat batu bata memang diperoleh secara gratis dari alam, akan tetapi dalam beberapa tahun ke
depan pemilik mengaku akan pindah ke lahan yang lain untuk memperoleh bahan baku. Hal ini disebabkan tanah miliknya hanya
akan bertahan 6-8 tahun ke depan sehingga ia harus berpikir untuk menemukan sumber ba yang baru untuk memperoleh bahan baku.
g. Kekuatan tawar pembeli yang kuat
Pembelikonsumen cenderung menginginkan barang berkualitas baik dengan harga yang murah. Keinginan konsumen itu menyebabkan
mereka cenderung menawar harga yang telah ditetapkan. Jika tidak sesuai dengan keinginannya, konsumen akan beralih ke usaha lain
yang menjadi pesaing usaha ini.
4.3 Analisis Data